LCR METER PENGUKURAN DAYA 1.

2.4.2.. Konstruksi Multimeter Analog 69 2.4.3. Multimeter Elektronik Fungsi Tegangan DC 69 2.4.4. Multimeter Elektronik Fungsi Tegangan AC 70 2.4.5. Multimeter Elektronik Fungsi Ohm 71 2.4.6. Parameter Multimeter Elektronik Analog 72 2.4.6.1. Spesifikasi dan Parameter Multimeter Elektronik 72 2.4.6.1.1. Spesifikasi Umum 72 2.4.6.1.2. Range Pengukuran dan Akurasi 72 2.4.6.2. Langkah Keselamatan Alat 73 2.4.7. Prosedur Pengoperasian 74 2.4.7.1. Persiapan Pengukuran 74 2.4.7.2. Panel Depan dan Fungsi Multimeter 75 2.4.7.3. Pengukuran Tegangan 78 2.4.7.3.1. Pengukuran Tegangan DC 78 2.4.7.3.2. Pengukuran Tegangan AC 80 2.4.7.4. Kalibrasi Voltmeter 81 2.4.7.4.1. Kalibrasi Uji Kelayakan Meter 82 2.4.7.4.2. Harga Koreksi Relatif dan Kesalahan Relatif 84 2.4.7.5. Pengukuran Arus DC 85 2.4.7.5.1. Kalibrasi Arus 87 2.4.7.5.2. Harga Koreksi Relatip dan kesalahan relatip 89 2.4.8. Pengukuran Tahanan 90 2.4.9. Pengukuran Keluaran Penguat Audio Frekuensi dB 94 2.4.10. Pengukuran Arus Bocor ICEO transistor 95 2.4.11. Pengukuran Dioda termasuk LED 96 2.4.12. Pengukuran Kapasitor 98 2.4.12. Pengetesan Komponen 99 2.4.13.1. Pengetesan Dioda 99 2.4.13.2. Pengetesan Transistor 102 2.4.13.3. Pengetesan SCR 104 2.4.14. Perawatan 106 2.4.14.1. Mengganti Sekering 106 2.4.14.2. Perawatan Penyimpanan Meter 107 2.4.15. Perbaikan 107 2.5. Multimeter Elektronik Digital 109 2.5.1. Bagian-bagian Multimeter Digital 109 2.5.2. Spesifikasi Digital Multimeter 112 2.5.3. Prinsip Dasar Pengukuran 115 2.5.3.1. Voltmeter 115 2.5.3.2. Ohmmeter 117 2.5.3.3. Pengukuran Frekuensi 117 2.5.3.4. Pengukuran Perioda dan Interval Waktu 118 2.5.3.5. Kapasitansimeter 120 2.5.4. Petunjuk Pengoperasian 122 2.554. Mengatasi Gangguan Kerusakan 123

3. LCR METER

3.1. Prinsip Dasar Pengukuran Komponen LCR 126 3.1.1. Prinsip pengukuran Resistansi 126 3.1.1.2. Jembatan Kelvin 128 3.1.1.3. Jembatan Ganda Kelvin 130 3.1.2. Prinsip Dasar Pengukuran L 132 1.2. LCR meter model 740 140 Di unduh dari : Bukupaket.com 3.2.1 Spesifikasi LCR meter 140 3.2.2. Pengoperasian 143 3.3. Pembacaan Nilai Pengukuran 145 3.3.1. Pengukuran Resistansi 146 3.3.2. Pengukuran Kapasitansi 149 3.3.3. Pengukuran Induktansi 153 3.4. Pengukuran Resistansi DC Dengan Sumber Luar 156 3.5. Pengukuran resistansi DC 158 4. PENGUKURAN DAYA 4.1. Pengukuran Daya Rangkaian DC 160 4.2. Pengukuran Daya Rangkaian AC 162 4.2.1 Metoda tiga Voltmeter dan metode tiga Ampermeter 163 4.3. Wattmeter 164 4.3.1. Wattmeter satu fasa 164 4.3.2. Wattmeter tiga fasa 166 4.3.3. Pengukuran Daya Reaktif 168 4.3.4. Konstruksi dan Cara Kerja Wattmeter 168 4.3.4.1. Wattmeter tipe elektrodinamometer 168 4.3.4.2. Wattmeter tipe induksi 169 4.3.4.3. Wattmeter tipe thermokopel 170 4.3.4.4. Prinsip Kerja Wattmeter Elektrodinamometer 171 4.3.5. Spesifikasi Alat 175 4.3.6. Karakteristik 175 4.3.7. Prosedur Pengoperasian 175 4.3.7.1. Pengukuran daya DC atau AC satu fasa 175 4.3.7.2. Pengukuran daya satu fasa jika arus melebihi nilai perkiraan 176 4.3.7.3. Pengukuran daya satu fasa jika tegangan melebihi nilai perkiraan 176 4.3.7.4. Pengukuran daya satu fasa jika tegangan dan arus melebihi nilai perkiraan 177 4.3.7.5. Pengukuran daya tiga fasa metode dua watt meter 177 4.3.7.6. Pengukuran daya tiga fase jika tegangan dan arus melebihi nilai perkiraan 178 4.3.8. Pemilihan Range 179 1.3.9. Keselamatan Kerja 179 4.3.10. Error Kesalahan 179 4.4. Error Wattmeter 180 4.5. Watt Jam meter 183 4.5.1. Konstruksi dan Cara Kerja Wattjam meter 184 4.5.2. Pembacaan 186 4.6. Meter Solid States 187 4.7. Wattmeter AMR 187 4.8. Kasus Implementasi Lapangan 188 4.9. Faktor Daya 191 4.9.1. Konstruksi 191 4.9.2. Cara Kerja 192 4.9.3. Faktor Daya dan Daya 195 4.9.4. Prosedur Pengoperasian Cos Q meter 198 4.10. Metode Menentukan Urutan Fasa 200 JILID 2 Di unduh dari : Bukupaket.com 4.10.1. Kawat Penghantar Tiga Fasa 200 4.10.2. Prinsip Dasar Alat Indikator Urutan Fasa 203 4.10.3. Cara Kerja Alat 203 4.10.4. Prosedur Pengoperasian Alat 206

5. PENGUJI TAHANAN ISOLASI DAN KUAT MEDAN