Uji Heteroskedastisitas Pengujian Multikolinearitas

Table 4.6 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 80 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1.16073653 Most Extreme Differences Absolute .087 Positive .087 Negative -.072 Kolmogorov-Smirnov Z .783 Asymp. Sig. 2-tailed .573 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2014 Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas angka 0.05 0.573 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2014 Gambar 4.3 Scatterplot Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas. Tabel 4.7 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.983 .733 2.704 .008 KesempatanPromosi .012 .037 .057 .328 .744 Pelatihan .008 .021 .082 .395 .694 LingkunganKerja -.026 .020 -.282 -1.284 .203 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2014 Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang Universitas Sumatera Utara lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.3.3. Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .493 1.292 .382 .704 KesempatanPromosi .087 .064 .070 1.351 .181 .422 2.369 Pelatihan .469 .037 .783 12.708 .000 .294 3.400 LingkunganKerja .077 .035 .142 2.180 .032 .263 3.798 a. Dependent Variable: KepuasanKerja Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2014 Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda