Analisis Regresi Linear Berganda

lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.3.3. Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .493 1.292 .382 .704 KesempatanPromosi .087 .064 .070 1.351 .181 .422 2.369 Pelatihan .469 .037 .783 12.708 .000 .294 3.400 LingkunganKerja .077 .035 .142 2.180 .032 .263 3.798 a. Dependent Variable: KepuasanKerja Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2014 Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .493 1.292 .382 .704 KesempatanPromosi .087 .064 .070 1.751 .027 Pelatihan .469 .037 .783 12.708 .000 LingkunganKerja .077 .035 .142 2.180 .032 a. Dependent Variable: KepuasanKerja Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2014 Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Konstanta a = 0.493. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel kesempatan promosi X 1 , pelatihan X 2 , dan lingkungan kerja X 3 = 0, maka kepuasan kerja karyawan tetap sebesar 0.493. b. Koefisien X 1 b 1 = 0.087. Variabel kesempatan promosi terhadap kepuasan kerja karyawan dengan koefisien regresi 0,087. Nilai T hitung variabel kesempatan promosi dengan tingkat signifikansi 0,027 adalah 1,751 dan nilai T tabel 1,665 maka T hitung T tabel 1,751 1,665, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kesempatan promosi berpengaruh positif dan signifikan 0,027 0,05 secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya jika variabel kesempatan promosi ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan Y akan meningkat. c. Koefisien X 2 b 2 = 0,469. Ini menunjukkan bahwa variabel pelatihan terhadap kepuasan kerja karyawan dengan koefisien regresi 0,469. Nilai T hitung variabel pelatihan dengan tingkat signifikansi 0,000 adalah 12,708 Universitas Sumatera Utara dan nilai T tabel 1,665 maka T hitung T tabel 12,708 1,665, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0,05 secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya jika variabel pelatihan ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan Y akan meningkat. d. Koefisien X 3 b 3 = 0,077. Ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dengan koefisien regresi 0,077. Nilai T hitung variabel pelatihan dengan tingkat signifikansi 0,032 adalah 2,180 dan nilai T tabel 1,665 maka T hitung T tabel 2,180 1,665, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan 0,032 0,05 secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya jika variabel lingkungan kerja ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan Y akan meningkat.

4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian