Dimensi Atribut Produk Produk

Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Alexander Sindoro 2004:347 definisi kualitas adalah kemampuaan suatu produk untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, yang termasuk didalamnya adalah ketahanan produk, keandalan, kemudahan dalam pengopasiaan, perbaikan, dan atribut-atribut lain yang bernilai. Kualitas memiliki dua dimensi yaitu tingkat dan konsistensi. Kualitas yang tinggi dapat menyampaikan tingkat mutu yang ditargetkan kepada pelanggan sehingga kualitas menyampaikan tidak adanya kerusakan dan kelainan. Semua perusahaan harus berusaha untuk dapat memenuhi konsistensi kualitas tingkat tinggi. 2 Merek Merk Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Alexander Sindoro 2004:229 definisi merek adalah “Sebuah nama, istilah, tanda, symbol, atau kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau kelempok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.” 3 Ciri Features Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Alexander Sindoro 2004:347 definisi ciri adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk, manfaat-manfaat tersebut dikomunikasikan melalui atribut-atribut seperti kualitas quality, desain design, dan fitur featurs. Secara konteksual ciri adalah karateristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Perusahaan dapat menciptakian model-model baru yang lebih baik dengan menambahkan ciri. Ciri atau keistimewaan merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. 4 Harga price Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk suatu produk yang diinginkan dan merupakan alat pengukur dasar sistem ekonomi sehingga harga mempengaruhi alokasi faktor-faktor produksi. Secara konteksual harga adalah hal yang berpengaruh dalam merangsang minat beli. Dengan demikiaan atribut yang satu ini sangat memegang peranan penting karena jadi atau tidaknya seorang konsumen melakukan pembeliaan terhadap suatu barang salah satu faktor yang menentukan adalah harga. Kemudiaan harga pun menentukan identitas dan kualitas suatu produk.

B. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan dan jawaban masih akan diuji kebenarannya.

1. Relasi antara tingkat pendapatan konsumen dengan sikap terhadap

LCGC Untuk mengetahui siapakah yang akan menjadi konsumen untuk membeli produk keluaran baru, maka perlu untuk mengetahui bagaimana sikap para konsumen yang ada sekarang ini. Bagaimana minat konsumen juga dapat dilihat dari bagaimana sikap konsumen terhadap suatu produk sekarang ini. Dari sikap juga akan diketahui kira-kira pendapatan dari masing- masing konsumen, sehingga konsumen dapat memutuskan untuk membeli suatu produk yang diinginkannya dengan melihat tingkat pendapatannya. Bagi konsumen yang berpendapatan tinggi akan beda sikapnya dengan konsumen yang tingkat pendapatannya rendah. Dari argumentasi tersebut, maka hipotesis pertama sebagai berikut: H1 : Konsumen yang pendapatannya rendah lebih positif sikapnya terhadap produk LCGC daripada konsumen yang pendapatannya tinggi. 2. Relasi antara status pembelian mobil dengan sikap terhadap LCGC Antara konsumen pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya tentunya akan beda sikapnya terhadap suatu produk yang dibelinya. Konsumen yang meyakini bahwa iklan produk tersebut dapat dipercaya, maka konsumen akan bersikap positif terhadap iklan tersebut. Jika konsumen pertama bersikap positif maka dia akan melakukan pembelian, walaupun konsumen sebelumnya sudah mempunyai produk yang sama dengan model yang berbeda. Dari argumentasi tersebut maka, hipotesis kedua sebagai berikut: H2 : Konsumen yang membeli mobil LCGC sebagai mobil pertama lebih positif sikapnya dibandingkan dengan konsumen yang membeli mobil LCGC sebagai mobil kedua. 3. Relasi antara iklan produk LCGC dengan minat beli konsumen Selain menjadi saran informasi iklan juga dapat mempengaruhi sikap dan minat beli konsumen terhadap suatu produk. Apalagi iklan produk tersebut masih baru dan menawarkan berbagai kemudahan serta manfaat bagi konsumen. Tertarik tidaknya seorang konsumen terhadap suatu produk yang baru atau tidak memang dari iklan yang sering dilihatnya baik melalui media elektronik maupun non elektronik. Hal tersebut juga mempengaruhi seberapa besar minat beli produk. Dari argumentasi tersebut, maka hipotesis ketiga sebagai berikut: H3 : Sikap terhadap iklan LCGC berpengaruh positif pada minat beli. 4. Relasi antara sikap terhadap produk LCGC dengan minat beli. Sikap terhadap produk akan menjadikan keseluruhan evaluasi konsumen pada minat beli suatu produk baru. Sikap konsumen terhadap produk juga akan dipengaruhi oleh produk itu sendiri. Jika konsumen sudah melihat dan mengevaluasi produk tersebut maka akan menimbulkan sikap positif konsumen untuk membeli produk tersebut.