E. Populasi dan Sampel
1. Populasi adalah ruang lingkup atau besaran karakteristik dari seluruh objek yang diteliti Nurastuti, 2007:127. Populasi dari penelitian ini
adalah calon konsumen yang telah melihat iklan tentang produk LCGC dan akan membeli produk tersebut yang berada di Kota Yogyakarta.
2. Sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang
dikehendaki dari suatu populasi Siregar, 2010:145. Karena besar populasi tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya
oleh karena itu sulit mencari berapa jumlah populasi yang tepat, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden
didapat: n = Z ² 4 moe ²
n = 1.96 ² 4 0.1 ² n = 94.04
Keterangan: n
= Jumlah sampel Z
= Nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan sampel persen.
Pada α = 5 dan Z = 1,96. Moe = Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi
biasanya 10
Hasil perhitungan menggunakan rumus didapat sampel dengan jumlah
94,04. Untuk memudahkan pembagian kuesioner, maka dibulatkan
menjadi 100. Oleh karena itu digunakan 100 responden sebagai sampel.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan oleh penulis adalah non probability sampling.
Menurut Sugiyono 2008:120 Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Non Probability Sampling yang digunakan dalam pengambilan
sampel pada penelitian ini jenisnya adalah teknik purposive sampling.
Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono 2008:122 adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang
kompeten dibidangnya.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah: 1. Konsumen yang telah berpendapatan
. 2. Konsumen yang pernah melihat iklan tentang LCGC.
3. Konsumen yang usianya lebih dari 17 tahun.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen dilakukan untuk memastikan bahwa instrument kuesioner yang akan digunakan sudah memenuhi kriteria valid dan reliabel.
Pengujian instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas Uji validitas data untuk mengukur sah valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Validitas kuesioner dalam penelitian ini diukur dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan
total skor masing-masing variabel. Jenis korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson antara skor setiap pertanyaan dan skor total item. Cara
memperoleh angka korelasi dalam uji validitas dengan alat bantu software SPSS.16 dengan melakukan pengujian validitas angka r hasil korelasi
pearson yang dihasilkan Triton, 2006:247. Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan jika korelasi
masing-masing butir dengan pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi di atas 0,05 maka pertanyaan tersebut tidak valid
Ghozali, 2005:45. Untuk mengetahui validitas butir tiap angket, skor-skor yang ada pada tiap
butir yang dimaksud X dikorelasikan dengan skor total Y. Hasil korelasi ini dikonsultasikan dengan tabel nilai korelasi product moment