Ekobiologi Discodoris sp Karakterisasi lintah laut (Discodoris sp) sebagai antioksidan dan antikolesterol

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekobiologi Discodoris sp

Lintah laut Discodoris sp merupakan biota laut yang hidup di zona intertidal atau pasang surut. Hidup menempel pada batu-batuan berlumpur atau berpasir dan menghasilkan lendir untuk mencegah kekeringan, gerakannya lambat. Lintah laut Discodoris sp adalah biota laut yang termasuk filum Moluska, kelas Gastropoda, subkelas Opistobranchia, ordo Nudibranchia, subordo Doridina, famili Dorididae, genus Discodoris sp Rudman 1999. Perlu digarisbawahi di sini bahwa lintah laut sea slug bukanlah kelompok Annelida lintah yang habitatnya di air tawar, lintah laut yang dimaksud adalah kelompok Moluska dari klas Gastropoda kaki di perut. Contoh Discodoris sp yang diambil dari perairan pantai pulau Buton dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Discodoris sp dari Pulau Buton. Lintah laut ini mempunyai daya pikat tersendiri dengan warna warni yang menarik dan tanpa cangkang. Karena hewan ini tidak mempunyai cangkang, fungsi cangkang digantikan oleh pertahanan kimia dan pertahanan biologi yang lebih dinamis. Karuso 1987 menyatakan bahwa jenis Velutina ditolak oleh ikan sebagai pakan, demikian juga dengan berbagai jenis Nudibranch lainnya. Berdasarkan kenyataan ini diduga kelompok Opisthobbranchia mempunyai pertahanan kimia. Hewan ini mempunyai beberapa mekanisme dalam mempertahankan diri dari serangan predator, secara umum bersembunyi di balik batu dan melakukan kamuflase Karuso 1987. Mekanismenya adalah sebagai berikut: 1 Homochromy, menyesuaikan dengan warna lingkungan, sumber warna berasal dari pakannya yang terakumulasi, 2 Countershanding, meminimumkan ukuran dan bentuk tubuh, 3 Disruptive coloration, pembentukan warna untuk kamuflase. Beberapa jenis tidak melakukan persembunyian, tetapi aposomatic misalnya Phyllidia spp dengan warna yang sangat cerah dan sangat toksik bagi ikan dan krustase, selain dengan pewarnaan ada juga yang berenang jika disentuh predator, sehingga dikenal dengan jenis Spanish dancer. Jenis Peltodoris atromaculata melepaskan sebagian mantelnya jika diserang predator. Beberapa Nudibranch tidak melakukan mekanisme tersebut dalam pertahanan hidup, tetapi menggunakan pertahanan kimia. Berdasarkan morfologinya, hewan ini mempunyai daya pikat yang sangat menarik dari berbagai aspek diantaranya adalah bagi para penyelam lintah laut merupakan hewan yang indah untuk dipandang saat menyelam. Bagi ahli biologi hewan ini sangat menarik untuk dipelajari, terutama mengenai pertahanannya terhadap lingkungan yang tanpa cangkang baju, bagi kaum konservatif hewan ini merupakan pelengkap keseimbangan lingkungan. Bagi kalangan kesehatan dan biokimia hewan ini dengan perjuangan hidup yang sangat ketat di alamnya tentulah dilengkapi dengan alat pertahanan khusus untuk tetap dapat hidup. Alat tersebut saat ini lebih populer dengan istilah komponen bioaktif. Lintah laut tersebar secara umum di daerah tropis dan subtropis, Samudra Hindia dan Pasifik khususnya di zona intertidal atau daerah pasang surut, yaitu daerah pantai berpasir, berlumpur dan pantai berbatu atau daerah karang. Hewan ini hidup dan menempel rapat pada batu-batuan yang berlumpur atau berpasir dan menghasilkan lendir mucus untuk mencegah kekeringan. Bagian bawahnya dapat bergerak dan menempel pada substrat sehingga gerakannya lambat Rudman 1999. Jika lintah air tawar bersifat parasit menghisap darah inang, maka lintah laut ini khususnya jenis Discodoris sp yang banyak terdapat di perairan Pulau Buton adalah pemakan tumbuhantanaman herbivor. Jenis makanannya adalah berbagai alga baik yang berukuran kecil fitoplanktonmikroalga maupun yang berukuran besar makroalgarumput laut yang terdiri dari rumput laut coklat Paeophyceae, merah Rodophyceae, hijau Chlorophyceae, dan spong. Juvenillarva akan tumbuh menjadi populasi yang pesat pada saat ketersediaan makanannya sesuai Proksch et al. 2002. Discodoris boholensis tersebar di beberapa wilayah di antaranya adalah Filipina, Papua Nugini, Indonesia, Okinawa, Afrika Selatan, dan Australia. Morfologinya dengan warna tubuh coklat kehitaman serta bintik-bintik putih yang membentuk garis pada bagian atas badannya. Dapat hidup sampai pada kedalaman 12 m dengan panjang tubuh rata-rata 40 mm dan bermigrasi ke zona intertidal untuk memijah Rudman 1999. Kelompok Gastropoda umumnya bersifat hermaphrodit monoceus yaitu satu ekor hewan mempunyai kelamin ganda, jantan dan betina terdapat dalam satu tubuh. Bukan berarti hewan ini tidak memerlukan pasangan, sebab tingkat kematangan gonadnya belum tentu terjadi secara bersamaan sinkroni, terjadinya kematangan gonad secara bergantian, protandri maupun protogini. Pembuahan terjadi secara eksternal yaitu dengan cara menyemprotkan telur dan sperma pada media yang terdiri dari tanaman algarumput laut. Telur biasanya melayang-layang di sekitar batu-batuan untuk melindungi diri dari predator dan selanjutnya menetas Rudman 1999.

2.2 Komponen Bioaktif dari Perairan