Bahan Alam dari Sumberdaya Hayati Laut

Agustiningrum 2004, spons Callyspongia sp Hanani et al. 2005, dan beberapa jenis rumput laut yang terdapat di Indonesia Santoso et al. 2004. Jenis biota ini menunjukkan adanya aktivitas antioksidan, namun penelitian masih perlu dilanjutkan untuk mengetahui senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan serta prospek pemanfaatannya.

2.4 Bahan Alam dari Sumberdaya Hayati Laut

Laut merupakan sumber bahan alami dengan struktur yang unik dan pada umumnya dihasilkan oleh berbagai jenis invertebrata yang terdiri dari sponge, tunikata, briozoa, dan moluska. Beberapa jenis komponen bioaktif terutama yang dihasilkan tunikata ET-743 mempunyai aktivitas farmakologi sebagai obat baru pada kanker, demikian juga dengan antiinflamasi dari ziconotide yang dihasilkan moluska Conus magus Proksch et al. 2002. Laut tropika mempunyai keanekaragaman biota yang sangat tinggi, sehingga terjadi kompetisi ketat antar spesies untuk dapat bertahan hidup. Kondisi ini membuat biota laut mensintesis metabolit sekunder berupa senyawa- senyawa toksik sebagai strategi pertahanan diri. Struktur kimia dan aktivitas biologi senyawa yang dihasilkan biota laut sangat jarang ditemukan pada biota darat terestrial, oleh karena itu berbagai jenis biota laut terutama karang sponge menjadi target penelitian yang sangat menarik Sumaryono 2004. Dari tahun 1969-1999 sekitar 300 komponen bioaktif dari laut menjadi topik pembicaraan yang dimulai dari isolasi sederhana sampai saat ini menjadi topik yang betul-betul menunjukkan peningkatan yang bermakna yaitu lebih dari 10.000 jenis komponen yang ditemukan setiap tahunnya dalam jumlah ratusan komponen bioaktif Faulkner 2002. Invertebrata laut juga menghasilkan bahan dengan aktivitas antivirus, contohnya adalah spongothymidine dan spongouridine dari sponge Cryptotethia crypta . Kedua komponen bioaktif ini dapat menghambat replikasi virus HIV-1 dan memproteksi limposit T dari infeksi virus Sarma et al. 1995. Digunakan sebagai model untuk sintesis nukleosida antivirus 3–azido-2,3-dideoxythymidine, dengan nama dagang AZT yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit AIDS baik secara tunggal maupun kombinasi dengan pengobatan lain Faulkner 2002. Selain memiliki aktivitas sebagai obat, sejumlah senyawa yang dihasilkan biota laut juga dapat digunakan sebagai reagen diagnostika riset biokimia yang sangat penting, contohnya adalah senyawa tetrodotoxin yang diekstrak dari ikan buntal memiliki sifat neurotoksin, sehingga dapat digunakan sebagai senyawa kimia untuk studi fisiologi sel-sel syaraf. Senyawa lainnya adalah akadoic acid yang ditemukan pada tahun 1980 dari sponge, merupakan reagen yang bernilai tinggi untuk studi biologi sel Sumaryono 2004. Melalui telusuran pustaka baik studi literatur maupun internet penelitian tentang antioksidan dari lintah laut Discodoris sp, belum dilakukan bahkan antioksidan dan antikolesterol yang berasal dari hewan laut masih sangat sedikit.

2.5 Kolesterol dan Antikolesterol