9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Rifai dan Anni, 2011:82. Belajar merupakan perubahan yang dialami oleh seorang individu, dari tidak tahu menjadi tahu.
2.2 Pembelajaran Fisika
Fisika merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sains, dengan demikian mempunyai karakteristik yang tidak berbeda dengan sains pada umumnya. Jadi
fisika juga merupakan produk dan proses yang dapat diartikan bahwa dalam membelajarkan fisika subyek belajar siswa harus dilibatkan secara fisik maupun
mental dalam pemecahan masalah-masalah. Inti pembelajaran fisika meliputi proses-proses sains keterampilan proses sains yaitu merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan percobaan, interpretasi data, mengkomunikasikan perolehan. Dalam pembelajaran diperlukan interaksi dengan
obyek nyata dan interaksi dengan lingkungan belajar serta diskusi yang intensif.
Akibatnya kegiatan tersebut mampu mendorong perkembangan kognitif dan kemampuan berpikir operasional formal Yulianti dan Wiyant0, 2009:2.
Pembelajaran sains termasuk fisika, lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi, agar siswa mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendasar tentang alam sekitar Yulianti dan Wiyanto, 2009:2. Pemberian pengalaman langsung dalam pembelajaran akan
menjadi pengalaman tersendiri bagi siswa, sehingga ilmu yang didapatkannya akan lebih mudah diingat. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Santoso 2007:160, sebagaimana dikutip oleh Yulianti dan Wiyanto 2009:2, pembelajaran dengan pengembangan pengalaman langsung dan kondisi nyata
real world akan menghasilkan pengetahuan yang mudah diingat dan bertahan lama. Dalam pembelajaran, siswa terlibat secara aktif dalam mengamati,
mengoperasikan alat, atau berlatih menggunakan objek konkret sebagai bagian dari pelajaran. Siswa akan lebih mudah menerima pelajaran jika materi
disampaikan bersifat nyata melalui pengalaman langsung karena akan mudah diingat.
2.3 Pembelajaran Inkuiri Terbimbing