Nilai-nilai Karakter Konservasi Perpaduan antara

 Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran mendalam akan perasaan batin. Inilah kecerdasan yang memungkinkan seseorang memahami diri sendiri, kemampuan dan pilihannya sendiri. Orang dengan kecerdasan intrapersonal tinggi pada umumnya mandiri, tak tergantung pada orang lain, dan yakin dengan pendapat diri yang kuat tentang hal-hal yang kontroversial. Mereka memiliki rasa percaya diri yang besar serta senang sekali bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat kekuatan dan keterbatasan diri, kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri Armstrong, 2004: 4.

2.4.1 Nilai-nilai Karakter Konservasi

Indonesia sebagai bangsa yang besar tidak dengan mudah untuk menjadi negara yang maju. Pada masa sekarang masih ditemui banyaknya kasus tawuran yang dilakukan oleh para remaja, padahal remaja adalah agen perubahan suatu bangsa. Hal tersebut terjadi dikarenakan merosotnya moral para penerus bangsa. Untuk mengatasi kemerosotan moral para penerus bangsa diperlukan nilai-nilai karakter agar hal tersebut tidak berkelanjutan yang bias menghambat pertumbuhan Indonesia. Salah satu lembaga pendidikan yang menerapkan nilai-nilai karakter adalah Universitas Negeri Semarang. Unnes mengembangkan pendidikan karakter dengan berbasis konservasi. Masrukhi 2012: 24-25 menyatakan bahwa konservasi tidak hanya berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik semata, terkait dengan relasi antara manusia dengan alam, tetapi merambah tata nilai yang luas dan universal. Dalam kajian bahasa, “conservation” con berarti together dan servave berarti save memiliki upaya memelihara apa yang dipunyai secara bijaksana. Pada berbagai kesempatan Sastroatmodjo selaku deklarator Unnes sebagai universitas konservasi menegaskan bahwa konservasi bukanlah fisik semata. Konservasi adalah tata nilai. yang berkenaan dengan keselarasan, keserasian, dan keharmonisan. Dalam konteks demikian, maka hak dan kewajiban menjadi penyangga utama sikap dan perilaku manusia, yaitu bahwa apa yang kita peroleh haruslah seimbang dengan apa yang kita berikan. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di Unnes mencakup beberapa nilai, menurut Handoyo dan Tijan 2010, 47 diantaranya yaitu: nilai religius, jujur, toleran, peduli, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh. Nilai-nilai tersebut merupakan tiang penyangga pembentukan pribadi-pribadi berkarakter baik melalui kegiatan pembelajaran di kelas kurikuler dan di luar kelas ko-kurikuler maupun kegiatan kemahasiswaan ekstrakurikuler. Penyemaian nilai-nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran akademik dan kemahasiswaan, akan dapat mewujudkan praktik-praktik hidup baik, yang berlandaskan pada kebaikan, berisikan kebaikan, dan berdampak baik kepada masyarakat dan lingkungan. Pribadi berkarakter sebagai outcome dari sistem pendidikan karakter di Unnes akan turut menyumbang pencapaian visi Unnes konservasi, yaitu sebuah visi mulai untuk menjaga, memelihara, dan mengembangkan lingkungan hidup dan budaya. Tujuan pendidikan karakter berbasis konservasi menurut Handoyo dan Tijan 2010, 6-7, menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter berbasis konservasi adalah: 1 menggali potensi karakter luhur warga Universitas Negeri Semarang, 2 mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji warga Universitas Negeri Semarang berdasarkan karakter luhur, 3 mengarahkan perilaku dosen dan tenaga administrasi agar senantiasa dapat menjadi teladan bagi mahasiswa, 4 membina kepribadian mahasiswa sesuai dengan karakter luhur, 5 menciptakan suasana lingkungan kampus yang mampu menyemaikan, menyuburkan, dan mengembangkan karakter luhur bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga administrasi. Pengembangan nilai-nilai karakter luhur yang menjadi acuan bagi seluruh warga Unnes, sudah berlangsung selama puluhan tahun. Nilai-nilai itu disemaikan melalui pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan lain yang diselenggarakan oleh warga Unnes. Selain itu, diperkuat oleh keteladanan para founding fathers dan pendahulu Unnes. Ada sejumlah nilai karakter luhur yang dapat digali dari khazanah kehidupan warga Unnes. Nilai-nilai karakter luhur yang sudah berkembang selama ini dan dapat dikembangkan lebih lanjut, meliputi nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh. Kedelapan nilai tersebut merupakan jabaran dari nilai utama Unnes, yaitu sehat, unggul, dan sejahtera. Rincian dari delapan nilai karakter tersebut sebagai berikut:  Religius Adalah sikap pandang dan perilaku yang mencerminkan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.  Jujur Adalah satunya sikap, ucapan, dan perilaku yang menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya.  Peduli Adalah sikap dan perbuatan yang diarahkan untuk berbagi dan membantu orang lain dan berbuat untuk memelihara lingkungan alam secara berkelanjutan.  Toleran tepa slira Adalah sikap memahami dan menerima kenyataan, sikap, atau tindakan orang lain yang berbeda dari yang diyakini atau dilakukannya.  Demokratis Adalah sikap atau tindakan yang didasarkan pada penghormatan terhadap hak dan kewajiban orang lain dalam kesetaraan.  Santun Adalah sikap yang mencerminkan kehalusan budi dan tingkah laku sebagai wujud penghormatan terhadap orang lain.  Cerdas Adalah kemampuan untuk mengetahui dan memahami segala hal dengan cepat dan tepat serta berkemampuan memecahkan masalah.  Tangguh Adalah kemampuan yang tak mudah dikalahkan karena kekuatan, keandalan, ketabahan, dan ketahanannya dalam menghadapi situasi apapun.

2.4.3 Perpaduan antara Teori

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN MENGEMBANGKAN NILAI KARAKTER SISWA SMP

0 14 175

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING.

4 7 40

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 3 22

PEMBELAJARAN INKUIRI REFLEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TERMOKIMIA DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA.

0 6 52

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 39

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP.

0 0 34

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMK PADA KONSEP HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 40

Keefektifan Pembelajaran Fisika Berbasis Kerja Laboratorium dengan Metode Eksperimen Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep, Keterampilan Proses, dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA.

0 0 1

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING - repository UPI T KIM 1202629 Title

0 0 3

ANALISIS KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 12