24 Delapan belas nilai karakter yang telah dirumuskan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional merupakan nilai karakter yang harus dimiliki oleh siswa. Nilai-nilai karakter di atas diharapkan dapat
membentuk karakter siswa sehingga mampu menyejahterakan bangsa Indonesia karena nilai-nilai tersebut dapat memberikan dampak positif
bagi siswa. Hal itu diperkuat dengan pendapat Richard Eyre dan Linda tentang
nilai yang benar akan memberikan dampak positif sehingga dapat diterima oleh semua orang. Richard Eyre dan Linda Abdul Majid Dian
Andayani, 2013: 42 berpendapat bahwa “Nilai yang benar dan diterima
secara universal adalah nilai yang menghasilkan suatu perilaku dan perilaku itu berdampak positif baik bagi yang menjalankan maupun orang
lain ”. Nilai-nilai yang benar harus dikembangkan dengan maksimal karena
memiliki dampak yang positif. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
karakter memiliki pilar yang harus ditanamkan pada siswa. Pilar karakter disebut juga sebagai karakter utama yang harus ditanamkan dalam diri
siswa. Dari pilar tersebut, nilai karakter dikembangkan menjadi beberapa nilai karakter.
3. Peran Sekolah dalam Penanaman Karakter
Peterson dan Deal Darmiyati Zuchdi, 2011: 148-151 menyatakan bahwa “Masing-masing komponen sekolah memainkan peran yang
berbeda- beda”. Komponen yang berperan dalam penanaman karakter di
25 lingkungan sekolah antara lain kepala bagian, tim pegawai budaya sekolah
dan karakter, guru, keluarga, serta komite sekolah dan masyarakat. Peran yang dapat dimainkan oleh masing-masing komponen sekolah dalam
menanamkan karakter pada siswa adalah sebagai berikut. a.
Kepala bagian Peran yang dimainkan kepala bagian yaitu melakukan pembinaan
secara terus-menerus dalam permodelan
modeling
, pengajaran
teaching
dan penguatan karakter
reinforcing
yang baik terhadap semua warga sekolah guru, siswa, dan karyawan. Peran tersebut
sangat menentukan dalam menanamkan karakter pada siswa. Kepala bagian hendaknya menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah serta
orang tuawali siswa. Kepala bagian harus melakukan komunikasi dengan warga sekolah secara teratur dan berkesinambungan demi
tertanamnya karakter pada siswa. Kepala bagian harus memperhatikan dan melakukan beberapa hal
berikut ini untuk menanamkan karakter pada siswa. 1
Berusaha keras untuk menjadi model bagi seluruh warga sekolah. 2
Mendorong atau memotivasi seluruh guru dan karyawan untuk menjadi model karakter yang baik bagi siswa sehingga siswa
memiliki teladan yang baik di sekolah. 3
Menyediakan waktu dalam suatu siklus berkelanjutan bagi para guru untuk merencanakan dan melaksanakan pengintegrasian nilai-nilai
karakter ke dalam pokok bahasan mata pelajaran di kelas.
26 4
Membentuk dan mendukung Tim Budaya Sekolah dan Karakter dalam memperkuat pelaksanaan dan pembudayaan nilai, norma, dan
kebiasaan-kebiasaan karakter yang baik di sekolah. 5
Menyelenggarakan kegiatan tertentu yang dapat mendukung pembudayaan dan penanaman karakter di sekolah. Kegiatan yang
dapat dilakukan dapat berupa seminar, pentas seni, pemutaran film, dan sebagainya.
b. Tim Pegawai Budaya Sekolah dan Karakter
Pihak sekolah atau kepala bagian hendaknya membentuk tim khusus untuk membantu penanaman karakter pada siswa. Tim ini dapat
melibatkan pimpinan sekolah, bimbingan dan konseling, guru, bahkan perwakilan orang tuawali siswa. Tugas tim ini yaitu menentukan nilai,
norma, kebiasaan-kebiasaan karakter tertentu yang akan menjadi prioritas dalam pembudayaan dan penanaman di sekolah.
Prioritas nilai karakter yang ditentukan tersebut menjadikan sekolah lebih fokus dalam penanaman karakter pada siswa. Penanaman
karakter pada siswa hendaknya dilakukan secara bertahap sehingga dapat lebih fokus dalam pelaksanaannya. Selain itu, tim ini juga
bertugas merencanakan
dan menyusun
program pelaksanaan
pembudayaan dan penanaman karakter di sekolah dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan yang telah direncanakan.
c. Guru
27 Guru mempersiapkan berbagai pilihan strategi untuk menanamkan
setiap nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan-kebiasaan ke dalam mata pelajaran. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam
menanamkan karakter pada siswa. Hal tersebut dikarenakan guru merupakan sosok yang memiliki waktu lebih banyak dalam berinteraksi
dengan siswa di lingkungan sekolah. Sehingga cara guru dalam menanamkan karakter pada siswa sangat perlu diperhatikan.
d. Keluarga
Orang tuawali siswa dapat terlibat dalam kegiatan pembudayaan dan penanaman karakter melalui beberapa kegiatan. Orang tuawali
siswa secara aktif dapat memantau perkembangan perilaku anak mereka melalui buku kegiatan siswa yang disiapkan oleh pihak sekolah. Selain
pemantauan melalui buku kegiatan, orang tuawali siswa dapat secara aktif mengikuti kegiatan rutin.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh pihak sekolah berupa pertemuan antara orang tuawali siswa dengan wali kelas dan guru-guru kelas.
Pertemuan tersebut memungkinkan orang tuawali siswa berdiskusi dengan guru mengenai perkembangan anak mereka di sekolah. Dari
pertemuan tersebut, guru dan orang tuawali siswa dapat menyadari bahwa setiap perkembangan anak merupakan tanggung jawab bersama.
e. Komite Sekolah dan Masyarakat
Sekolah bersama komite sekolah dan masyarakat menyusun suatu kegiatan yang dapat mendukung terwujudnya penanaman karakter bagi
28 seluruh warga sekolah secara bersama-sama. Warga sekolah diharapkan
dapat saling bekerja sama dalam upaya membudayakan serta menanamkan karakter dalam diri siswa melalui kegiatan tersebut.
Setiap komponen di sekolah tersebut memiliki peran yang berbeda dalam upaya penanaman karakter pada siswa. Perlu adanya kerjasama yang
baik antarkomponen dalam menanamkan karakter pada siswa, sehingga terbentuklah karakter yang baik dalam diri siswa.
C. Konsep Sistem Among