Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

65 tilawatil Al-Quran, pelajaran akhlak, poster kata-kata bijak, tim khusus, dan perilaku pamong di luar jam mengajar. Kendala dalam pembentukan karakter dengan Sistem Among yaitu kurangnya pemahaman pamong terhadap Sistem Among, kurangnya jumlah pamong dalam pelaksanaan program tim khusus dan belum dilaksanakan sistem paguron . Solusi untuk mengatasi kendala tersebut yaitu melalui buku penghubung, pertemnuan wali murid setiap 6 bulan sekali, surat panggilan terhadap wali murid, home visit , mengikuti ekstrakurikuler dan pertemuan rebo wagean yang diikuti seluruh pamong SMP Taman Siswa Taman Dewasa Malang. Keempat penelitian di atas sangat membantu peneliti dalam menyusun penelitian yang berjudul “Implementasi Sistem Among dalam Penanaman Karaker di Kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta” ini. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait sistem among dan sistem among dalam menanamkan karakter digunakan peneliti untuk mendapatkan gambaran terkait konsep sitem among dan referensi yang disarankan.

E. Kerangka Pikir

Karakter merupakan hal terpenting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dengan adanya karakter yang baik dalam diri setiap siswa, bangsa Indonesia mampu memiliki generasi emas. Di sekolah, penanaman karakter dapat dilakukan melalui sistem among. Sistem among sebagai sistem pendidikan terdiri dari beberapa komponen yang bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu membentuk karakter yang baik pada siswa. 66 Komponen-komponen dalam sistem among yaitu dasar pendidikan, tujuan pendidikan, metode pendidikan, suasana perguruan, bentuk perguruan, dan kurikulum. Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pikir Komponen terpenting dalam upaya menanamkan karakter pada siswa yaitu metode pendidikan, yang disebut dengan metode among. Metode yang digunakan dalam menanamkan karakter pada siswa kelas IV yaitu dengan pengajaran serta perintah, paksaan dan hukuman. Pemilihan metode ini berdasarkan usia siswa kelas IV. Bentuk Perguruan Dasar Pendidikan Tujuan Pendidikan Suasana Perguruan Kurikulum Sistem Among Pelaksanaan Metode Pendidikan: 1. Pengajaran 2. Perintah, paksaan dan hukuman Karakter ideal yang dihasilkan: 1. Religius 2. Mandiri 3. Moralis 4. Sehat jasmani dan rohani 5. Warga masyarakat yang baik 6. Bertanggung jawab Perencanaan Metode Pendidikan dalam Sistem Among untuk Menanamkan Karakter Evaluasi Sistem Among dalam Penanaman Karakter 67 Sekolah dasar yang menggunakan sistem among dalam menanamkan karakter pada siswa yaitu SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang berada dalam komplek Perguruan Tamansiswa yang pertama kali didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta. Implementasi metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kurikulum dilaksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta. Berdasarkan kurikulum tersebut, metode pendidikan dalam dalam sistem among untuk menanamkan karakter di kelas IV direncanakan dengan mencantumkan karakter pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter yang dilaknsanakan di kelas IV yaitu pengajaran serta perintah, paksaan dan hukuman. Metode tersebut diharapkan dapat menghasilkan karakter ideal menurut Taman Siswa, yaitu religius, mandiri, moralis, sehat jasmani dan rohani, masyarakat yang baik, dan bertanggung jawab. Pelaksanaan metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter di kelas IV tersebut dievaluasi dengan menggunakan metode pengawasan dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan karakter pada siswa. Berdasarkan hal tersebut, 68 diharapkan peneliti dapat menemukan strategi dalam implementasi sistem among untuk menanamkan karakter pada siswa. Dengan demikian, SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta mampu menjadi sekolah percontohan dalam melaksanakan sistem among untuk menanamkan karakter pada siswa.

F. Pertanyaan Penelitian