Uji Termal Sifat termal scaffold dapat dipelajari menggunakan analisis thermogravimetri

scaffold. Hal ini disebabkan tidak adanya variasi suhu pada saat proses pembekuan. Morfologi pori dapat dibentuk dengan memvariasikan suhu pembekuan selama proses pengeringan scaffold S.V Madihally, 1996. Penambahan GA pada scaffold tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap permukaan scaffold yang tidak diolah dengan GA Gambar 4.2c dan 4.2d Dari hasil penelitian Faikrua 2009, dijelaskan bahwa kekuatan scaffold non- berpori sangat tinggi tetapi sifat fleksibilitas bahan umumnya rendah. Sebaliknya, scaffold yang berpori umumnya memiliki kekuatan rendah dan sifat elongasi rendah sebagai fungsi orientasi pori dan interkoneksi.

4.2 Uji Termal Sifat termal scaffold dapat dipelajari menggunakan analisis thermogravimetri

TGA. Kurva menunjukkan kemampuan degradasi termal scaffold, ditunjukkan pada Gambar 4.5. 50 75 100 125 150 175 200 225 250 70 75 80 85 90 95 B er at Temperatur o C Kitosan:kolagen 20:80 Kitosan:kolagen 40:50 Kitosan:kolagen 50:50 Kitosan:kolagen 60:40 Kitosan:kolagen 80:20 Gambar 4.5 Grafik Uji Termal hubungan kehilangan berat dengan perubahan temperatur scaffold kitosankolagen dengan berbagai perbandingan. Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.5 dapat dilihat persen kehilangan berat dalam scaffold dipengaruhi oleh kandungan kitosan dalam scaffold. Semakin banyak kandungan kitosan dalam campuran bahan semakin besar persen kehilangan berat scaffold dengan meningkatnya suhu pemanasan. Hal ini disebabkan karena kitosan memiliki sifat degradasi termal yang lebih baik dibandingkan dengan kolagen. Kehilangan massa scaffold kitosankolagen terjadi dalam dua tahap: pertama ditandai dengan kehilangan dari struktur ikatan air, diikuti dengan degradasi termal rantai polimer pada tahap akhir. Scaffold kitosankolgen menunjukkan kehilangan massa dalam tiga tahap yang berbeda. Tahap pertama ikatan air, tahap kedua ikatan struktur air terikat, tahap terakhir degradasi rantai polimer. Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji Termal TGA Sampel Suhu degradasi maksimum, o Kehilangan berat, C Suhu degradasi minimum, o Kehilangan berat, C KitosanKolagen 20:80 250 1,651 50 72,00 KitosanKolagen 40:50 250 3,174 50 74,00 KitosanKolagen 50:50 250 3,434 50 75,25 KitosanKolagen 60:40 250 3,482 50 75,00 KitosanKolagen 80:20 250 3,120 50 78,00 Degradasi scaffold kitosankolagen ditunjukkan maksimum pada 48,81°C, dengan kehilangan berat scaffold 2,15 mg, dan minimum pada 245 o C dengan kehilangan berat 3,484 mg. Semakin banyak kandungan kitosan dalam bahan menunjukkan perubahan sedikit dalam degradasi temperatur. Sifat degradasi termal diperlukan untuk proses sterilisasi scaffold dengan cara pemanasan sebelum sel ditumbuhkan diatas scaffold.

4.3 Uji Pertumbuhan Sel