Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Y

15, interval 85-86 sebanyak 19 siswa 19, interval 87-88 sebanyak 9 siswa 9, interval 89-90 sebanyak 1 siswa 1. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Mata Pelajaran Akuntansi SMA Muhammadiyah Wonosobo yaitu 75, dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan frekuensi variabel Prestasi Belajar Akuntansi sebagai berikut: Tabel 8. Kategori Kecenderungan Frekuensi Variabel Prestasi Belajar No. Interval Frekuensi Kategori Absolut Relatif 1 – 74 Tidak Tuntas 2 75 – 100 113 100 Tuntas Jumlah 113 100 Berdasarkan tabel di atas frekuensi variabel Prestasi Belajar Akuntansi pada kategori Tidak Tuntas sebanyak 0 siswa 0. Frekuensi variabel Prestasi Belajar Akuntansi kategori Tuntas sebanyak 113 siswa 100. Kecenderungan variabel Prestasi Belajar Akuntansi disajikan dalam pie-chart berikut ini: Gambar 3. Pie-Chart Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Tuntas 100 Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, ketuntasan belajar siswa dapat ditentukan sebagai berikut: Tabel 9. Kategori Ketuntasan Belajar Siswa Menurut Permendikbud RI no 81 A tahun 2013 Standar Nilai Nilai 10 100 Huruf Bobot Kategori 8.6 - 10 86 - 100 A 4.00 Sangat Baik 8.0 - 8.5 80 – 85 A- 3.66 7.5 - 7.9 75 – 79 B+ 3.33 Baik 7.1 - 7.4 71 – 74 B 3.00 6.6 - 7.0 66 – 70 B- 2.66 6.1 - 6.5 61 – 65 C+ 2.33 Cukup 5.6 - 6.0 56 – 60 C 2.00 5.1 - 5.5 51 – 55 C- 1.66 4.6 - 5.0 46 – 50 D+ 1.33 Kurang 0.0 - 4.5 – 55 D 1.00 Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh ketuntansan Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS Akuntasnsi SMA Muhammadiyah Wonosobo sebagai berikut: Tabel 10. Kategori Ketuntasan Prestasi Belajar Akuntansi N o Kelas Interval Nilai Frekuensi Kategori Huruf Bobot Absolut Relatif 1 86 – 100 A 4.00 20 18 Sangat Baik 2 80 – 85 A- 3.66 61 54 3 75 – 79 B+ 3.33 32 28 Baik 4 71 – 74 B 3.00 5 66 – 70 B- 2.66 6 61 – 65 C+ 2.33 Cukup 7 56 – 60 C 2.00 8 51 – 55 C- 1.66 9 46 – 50 D+ 1.33 Kurang 10 – 55 D 1.00 TOTAL 113 100 Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 20 siswa 18 yang berada dalam kategori sangat baik bernilai A, 61 siswa 54 berada dalam kategori sangat baik bernilai A-, 32 siswa 28 berada dalam kategori baik bernilai B+. Berdasarkan kategori ketuntasan Prestasi Belajar Akuntansi di atas dapat digambarkan dalam pie-chart sebagai berikut: Gambar 4. Pie-Chart Kategori Ketuntasan Prestasi Belajar Akuntansi

2. Lingkungan Belajar X

1 Lingkungan Belajar X 1 dalam penelitian ini diukur melalui angket 21 butir pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada 113 responden menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Belajar X 1 diperoleh skor tertinggi sebesar 84 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 4 x 21 = 84 dan skor terendah sebesar 29 dari skor terendah yang mungkin dicapai sebesar 1 x 21 = 21. Dari skor tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS Statistic 17.0 for Windows diperoleh harga Mean M sebesar 51,81, sangat baik 18 sangat baik 54 baik 28 A A- B+ B B- C+ C C- D+ Median Me sebesar 48,00, Mode Mo sebesar 42,00, dan Standar Deviasi sebesar 14,5. Dalam rangka menyusun distribusi frekuensi Lingkungan Belajar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung Jumlah Kelas Interval Jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 113 = 1 + 3,3 2,053 = 7,7749 dibulatkan menjadi 8 b. Menghitung Rentang Data Rentang data R = data tertinggi – data terendah = 84 – 29 = 55 c. Menghitung Panjang Data Panjang kelas P = = = 6,875 dibulatkan menjadi 7 Tabel 11. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi 1 29-35 7 6 2 36-42 27 24 3 43-49 28 25 4 50-56 19 17 5 57-63 12 11 6 64-70 4 3 7 71-77 5 4 8 78-84 11 10 Jumlah 113 100 Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah dapat digambarkan Histogram sebagai Berikut: Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar Pengkategorian variabel Lingkungan Belajar di Sekolah menggunakan kriteria skor ideal. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Jumlah Butir = 21 Mi = Penskoran = 1 – 4 SD i = X min i = 18 x 1 = 18 1,5SD i = 1,5 x 10.5 = 15.75 X max i = 21 x 4 = 84 7 27 28 19 12 4 5 11 5 10 15 20 25 30 Fr e ku e n si Kelas Interval 28.5 35.5 42.5 49.5 56.5 63.5 70.5 77.5 84.5 Tabel 12. Kategori Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah No. Kategori Rumus Hitungan 1 Sangat Rendah X M i -1,5SD i X 36.75 2 Rendah M i - 1,5SDi  X M i 36.75  X 52.5 3 Tinggi M i  X M i + 1,5SD i 52.5  X 68.25 4 Sangat tinggi X  M i + 1,5SD i X  68.25 Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh kecenderungan Lingkungan Belajar sebagai berikut: Tabel 13. Kategori Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah No. Kelas Interval Frekuensi Kategori Absolut Relatif 1 X 36.75 10 8.85 Sangat Rendah 2 36.75  X 52.5 61 53.98 Rendah 3 52.5  X 68.25 24 21.24 Tinggi 4 X  68.25 18 15.93 Sangat tinggi Total 113 100 Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat siswa yang berada dalam kategori sangat rendah sebesar 10 siswa 8,85, 61 siswa 53,98 dalam kategori rendah, 24 siswa 21,24 berada dalam kategori tinggi, dan 18 siswa 15,93 dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan distribusi kecenderungan frekuensi variabel Lingkungan Belajar di atas dapat digambarkan dalam pie-chart sebagai berikut: Gambar 6. Pie-Chart Lingkungan Belajar sangat rendah8,85 rendah 53,98 tinggi 21,24 sangat tinggi 15,93

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25