36 wacana ini pada dasarnya juga merupakan unsur bahasa pragmatis. Setiap wacana
studi akan selalu mengasosiasikan fonem, morfem, frase, klausa, atau kalimat. Berbagai pendapat mengenai wacana, dapat menyimpulkan bahwa wacana
merupakan suatu merupakan satuan bahasa terlengkap dan merupakan satuan gramatikal tertinggi untuk menghasilkan makna. Wacana dapat berwujud
karangan, paragraf, kalimat atau kata yang dapat menghasikan rasa kepaduan bagi penyimak atau pembaca. Dalam penelitian ini, wacana yang digunakan untuk tes
kemampuan reading comprehension dengan menggunakan bentuk prosa. Dengan menggunakan wacana prosa, memungkinkan dapat mengukur kemampuan siswa
memahami bacaan secara kritis. Wacana dalam bentuk prosa yang diambil dapat berupa karya fiksi atau nonfiksi, dapat dikutip dari buku-buku karya sastra, buku
literatur, buku pelajaran, majalah, jurnal, artikel, surat kabar, dan lainnya.
I. Karakteristik Siswa SMA
Pada umumnya, usia siswa SMA berada pada usia 15 tahun hingga 18 tahun. Hurlock dalam Rita Eka Izzati, dkk 2008: 124 menyatakan bahwa
bermula dari enam belas tahun atau tujuh belas sampai delapan belas tahun termasuk pada tahap akhir masa remaja. Individu remaja telah memiliki
kemampuan berintrospeksi diri, berpikir logis, berpikir berdasar hipotesis, menggunakan simbol-simbol, berpikir yang tidak kaku berdasarkan kepentingan.
Pada masa akhir remaja mengalami perkembangan untuk memasuki dewasa. Masa peralihan untuk menjadi dewasa dalam mencari jatidiri individu itu sendiri.
Dalam masa ini akan terjadi pergolakan yang sangat labil dalam diri remaja, rasa keingintahuanya sangat kuat dan tak jarang untuk mencoba hal-hal baru, dan yang
37 terjadi kadang terjerumus dalam sebuah kesalahan dalam pergaulan hingga
menuju pada tindakan yang melanggar norma atau tindakan criminal. Proses kognitif remaja pada masa ini sudah termasuk pemikiran operasional
formal, mereka mampu bereksperimen dengan ide, mengembangkan wawasan, dan merefleksikan perasaan kepada orang lain. Piaget dalam Asri Budiningsih
2005: 39 menyatakan ciri pokok perkembangan pada tahap ini, anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dimana model berpikir mereka tipe hipotesis.
Pada masa ini, mereka memilki kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Kondisi berpikir sudah dapat bekertja secara
efektif dan sistematis. Berdasarkan karakteristik siswa SMA tersebut, maka kemampuan reading
comprehension wacana bahasa Inggris akan lebih mudah ditingkatkan. Hal itu dikarenakan pada usia siswa SMA, siswa sudah mampu berpikir logis dan
menganalisis wacana. Disamping itu, rata-rata siswa SMA sudah mampu bertindak secara cepat ketika dihadapkan wacana dalam bahasa Inggris, misalnya
siswa sudah memahami grammar, mampu menerka kata-kata yang belum diketahui sebelumnya, dan sebagainya.
J. Tipe Teks untuk Kelas X SMA Semester Genap