Imajinasi Dalam Pembelajaran Seni

Kegiatan Pembelajaran 1 34 mendukung program. Penggunaan model Akademik dapat mencapai semua tujuan pembelajaran, tetapi penggunaan model progresif akan lebih efektif dari pada model Akademik untuk mencapai tujuan pemurnian estetik yakni pengembangan ekspresi dan kreativitas siswa. Sebaliknya dengan model aprentesip lebih efektif daripada dengan model Akademik untuk mencapai tujuan keterampilan seni. Uraian di atas menunjukkan bahwa saat ini berbagai model itu dapat diimplementasikan sesuai dengan tuntutan program pembelajaran yang dicanangkan oleh kurikulum sekolah. Sebagai contoh, pembelajaran seni di sekolah menengah berdasarkan KTSP diprogram dengan tujuan yang beragam, ada tujuan pembelajaran yang mengharapkan siswa mampu mengembangkan keterampilan seni terapan dan mengembangkan kemampuan ekspresikreativitas seni murni. Pada tahap dasar dan lanjut pembelajaran keterampilan dan ekspresi dapat dilaksanakan dengan pengimplementasikan model Akademik, sedangkan tahap mahir terampil atau mahir mencipta lebih cocok mengimplementasikan model Aprentisip dan Progresif. Dapat juga model pembelajaran seni yang dikem‐bangkan dengan mengintegrasikan berbagai pendekatan, hal ini sangat tergantung dari tujuan dan karakteristik bahan ajar. Pemilihan dan penetapan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, guru seni dapat memulai dengan menetapkan SK dan KD, kemudian dilanjutkan dengan merumuskan idikator pembelajaran dan menetapkan materi pokok yang akan diajarkan. Atas dasar indikator yang sudah dirumuskan barulah guru dapat memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dan dipandang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Oleh karena dalam setiap tahapan pembelajaran terdiri dari beberapa tujuan dan tipe bahan ajar yang tentu bisa berbeda karakteristiknya, maka pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran bisa menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

12. Imajinasi Dalam Pembelajaran Seni

Dalam pembelajaran seni proses imajiner merupakan suatu hal ang sangat penting, karena imajinasi adalah proses kognitif yang merupakan kompleks kegiatan mental dimana unsur‐unsur dalam kegiatan mental tersebut lepas dari sensasi indrawi. majinasi melibatkan sintetis yang memadukan aspek‐aspek dari ingatan, kenangan atau pengalaman menjadi sebuah konstruksi mental yang berbeda dari masa lalu DRAFT Seni Budaya SD KK J 35 atau menjadi realitas baru dimasa sekarang, atau bahkan antisipasi realitas di masa yang akan datang. majinasi umumnya dianggap sebagai salah satu dari fungsi mental yang lebih tinggi, yang sering diasosiakan juga dengan fantasi, angan, atau bentuk pemecahan masalah secara orisinal yang berbeda dari biasanya. majinasi umumnya sering dianggap sebagai dasar dari ekspresi artistik, daya kreatifitas sebagai fungsi mental yang lebih tinggi. Sedangkan majinasi kreatif adalah pemikiran yang melibatkan daya restrukturisasi, bukan hanya endapan memori semata dari suatu sensasi sensorik. majinasi kreatif adalah dasar untuk berprestasi di dua alam, yakni alam seni dan ilmu pengetahuan, dan dalam hal ini para pakar telah menganalisis proses kreatif dengan harapan mampu mendorong lebih besar daya kreatifitas melalui berbagai jenis pelatihan. majinasi Kreatif diketahui penting bagi setiap aktivitas kreatif manusia, yang sering dihubungkan dengan bidang seni, bidang penelitian ilmiah baik di bidang teknik maupun di bidang sosial. Para pakar lain juga berpendapat bahwa imajinasi kreatif merupakan kemampuan daya bayang visual‐spasial. Suatu imajinasi kreatif menghasilkan entitas baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Salah satu cara yang mengarah pada solusi kreatif adalah berpikir metaforis, yakni menghubungkan berbagai elemen bayangan imajinatif dan situasi dengan cara yang mengejutkan, secara tak terduga dan kadang tidak logik, yang mengarah ke pemahaman baru tentang suatu fenomena. Salah satu karakteristik yang paling penting dari pikiran manusia untuk membuat temuan kreatif adalah terobosan yang terhubung dengan membuat temuan, yang menyeberangi batas dan konvensi kebiasaan.. Pandangan ilmu kejiwaan menekankan pentingnya citra mental dan imajinasi dalam proses pemecahan masalah ilmiah. Faktor tersebut berperan sangat signifikan pada tahap menghasilkan ide‐ide bagi memecahkan suatu masalah, baik solusi logik dan langkah sistematis maupun ide yang muncul secara tiba‐tiba, dalam bentuk wawasan, atau pencerahan mendadak. Suatu temuan ilmiah tentunya akan menuntut solusi kreatif, di satu sisi, memerlukan keterlibatan proses berpikir logik, dan, di sisi lain, temuan tersebut non‐konvensional, asli atau orisinal, yang mengarah pada ide‐ide yang sama sekali baru dan kreatif. Solusi tersebut diharapkan membuka bidang yang sama sekali baru secara ilmiah, disiplin, atau DRAFT Kegiatan Pembelajaran 1 36 ranah penelitian baru, atau dapat memberikan jawaban atas pertanyaan penting bagi perkembangan kemanusiaan. Ada banyak teknik pemecahan masalah secara kreatif, namun sejauh koneksi dan efektivitasnya dengan imajinasi kreatif, yang paling penting adalah metode yang menggunakan pemikiran metaforis atau kiasan dan gambar visual. Berpikir visual adalah metode yang sering dianggap efektif digunakan oleh para peneliti dan ilmuwan dalam memecahkan masalah secara kreatif, yaitu kemampuan yang bervariasi bagi setiap individu dan boleh jadi seiring dengan tahap perkembangan mental manusia. Dengan asumsi tersebut, muncul pertanyaan tentang kemungkinan dilakukannya suatu pelatihan untuk membentuk kemampuan ini dalam ilmu pendidikan bagi anak‐anak dan remaja berbakat. Dari data ilmiah dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kemampuan ini berhubungan dengan citra mental yang bergantung pula pada pengalaman awal dan frekuensi penggunaan citra mental dan transformasi dalam pengalaman hidup mereka. majinasi dapat membantu membuat semuanya terlihat. Segala sesuatu yang ada di sekitar kita, seperti lukisan sederhana yang dibuat oleh manusia, dulunya adalah imajinasi. Begitupun komputer yang ada dihadapan kita, seratus tahun yang lalu mungkin masih berupa imajinasi. Awalnya seseorang hanya membayangkan saja, dan kemudian hal itu menjadi nyata. majinasi adalah satu‐satunya hal yang diperlukan untuk membuat sesuatu bekerja. majinasi yang membawa umat manusia keluar dari zaman kegelapan ke dunia yang lebih beradab. Roda pertama, listrik, penemu benua Amerika, hal itu semua adalah hasil dari imajinasi. Selama ini guru lebih sering mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam menulis dan mewarnai. Kemampuan motorik halus yang lain seperti menggambar bebas atau menggambar imajinasi jarang di berikan kepada anak. Oleh karana itu, guru kelas harus halus mengembangkan motorik halus anak dengan menggambar bebas atau menggambar imajinatif. Melalui menggambar anak secara tidak langsung telah mendapatkan pesan dari guru. Mengingat dunia anak adalah dunia bermain, maka sebaiknya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan bermain yang membuat anak merasa senang dan nyaman. DRAFT Seni Budaya SD KK J 37 Menggambar menurut Pamadhi dan Evan Sukardi S : . adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret dan member warna sehingga menimbulkan gambar. Menggambar merupakan kebiasaan anak usia dini. Karena itu sejak usia dini, harus mampu mengembangkan kreativitas anak, dengan menggambar sebebas dan semerdeka mungkin dalam hal ide. Beri kemerdekaan menu an gkan ide. An ak‐ anak akan sen ang denagn menggambar bebas tidak terpaku mengunakan kuas atau pensil, tetapi menggambar dengan tangan, dengan jari, bahkan dengan kaki atau telapak tangan, dengan sendok atau garpu Seperti juga karya seni rupa dimensi, pada karya seni rupa dimensi juga mengandung unsur garis, bentuk, bidang, warna disusun sedemikian rupa sehingga membentuk obyek tertentu. Karya seni rupa dimensi ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias saja. Untuk berkarya seni rupa dimensi ini kita dapat memilih dan mencoba berbagai bahan, teknik dan medium sesuai dengan obyek dan fungsi yang kita inginkan. Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda antara karya dua dimensi dengan tiga dimensi. Obyek karya seni rupa dua dimensi hanya bisa di lihat dari satu sisi saja, tetapi karya tiga dimensi dapat di lihat lebih dari dua sisi. Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai seni rupa terapan ‐ applied art dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja seni rupa murni‐pure art . Perbedaan fungsi ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan. Mobil yang kita tumpangi, kursi yang kita duduki, telepon genggam yang kita gunakan adalah juga karya seni rupa tiga dimensi.

13. Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi