Seni Budaya SD KK J
41
pada karya tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.
14. Berkarya Seni Rupa 3 Dimensi
Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang paling sederhana sekalipun dilakukan dalam sebuah proses berkarya. Tahapan dalam berkarya akan berbeda‐beda sesuai
dengan karakteristik bahan, teknik, alat dan medium yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Tahapan dalam berkarya seni rupa tiga
dimensi ini seperti juga karya seni rupa pada umumnya, dimulai dari adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam maupun diri
perupanya. de atau gagasan berkarya seni rupa tiga dimensi dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Keindahan sebuah karya tidak hanya kemiripan bentuknya saja, tetapi kesunguhan dalam membuat karya tersebut akan menjadikan karya kita unik dan menarik.
Setiap manusia memiliki karakter dan keunikan yang berbeda‐beda, demikian juga dengan karya yang dibuat. Cobalah menulis rencana karya yang akan kita buat.
Tuliskan alasan dalam memilih model yang akan dicontoh serta alasan memilih bahan, medium, dan teknik yang akan digunakan. Cobalah juga membuat rencana
dan berkarya menggunakan berbagai model, bahan, teknik dan medium yang berbeda‐beda. Rasakan dan kemukakan obyek mana yang menurut kita paling
menarik, bahan, media, dan teknik apa yang paling disukai. Jelaskan mengapa obyek tersebut menarik dan bahan, media serta teknik tersebut disukai. Sajikan karya
tersebut, kemudian berilah tanggapan tidak hanya pada karya yang kita buat tetapi karya yang dibuat teman yang lain juga
http:www.ipapedia.web.id berkarya‐seni‐rupa‐tiga‐dimensi‐ d.html
Aktivitas Pembelajaran
D.
Aktivitas pembelajaran dalam kegiatan modul ini lebih menekankan kemandirian pembelajar sehingga sangat diperlukan keaktifan dalam beraktivitas baik secara
personal maupun kelompok. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman berpikir kritis, minat, dan kemampuan sendiri. Dalam aktivitas pembelajaran
digunakan pendekatan ataupun metode yang bervariasi, tetapi karena pembelajaran
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
42
yang dilakukan adalah pembelajaran seni maka sangat diperlukan juga pendekatan estetik.
Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran
selalu dikaitkan dengan norma atau nilai‐nilai perilaku peserta, yang akan terrefleksikan dalam kehidupan sehari‐hari. Penanaman nilai‐nilai pendidikan
karakter tidak hanya pada ranah kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik di lingkungan sekolah sampai
pada lingkungan masyarakat.
Serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan
uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.
. Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi membuat gambar imajinatif dan membuat hiasanwarna pada benda tiga dimensi atau membaca
teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi, serta mengamati membuat gambar imajinatif dan membuat hiasanwarna pada
benda tiga dimensi
pada modul ini. . Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan.
al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.
. Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan
bahasan materinya.
. Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Anda
terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.
. Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut.
DRAFT
Seni Budaya SD KK J
43
Lembar Kerja 1.1
Membuat Gambar Imajinatif
Tujuan: Melalui kerja kreatif Membuat Gambar majinatif, Anda diharapkan mampu
mermbuat rencana Membuat Gambar majinatif dengan memperhatikan kemandirian, kedisiplinan, menghargai perbedaan visual serta memiliki
kemauan kuat untuk lebih kreatif.
Langkah Kerja: Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat
kerjasama, disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan berkomunikasi dengan sesama peserta maupun fasilitator. Pelajarilah lembar kerja rencana
Membuat Gambar majinatif
Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman
kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualkannya.
silah lembar kerja rencana Membuat Gambar majinatif untuk mendapatkan hasil visualisasi yang optimal, memiliki nilai artistik pada
karya dan proses kerja yang cermat dan teliti.
Lembar Kerja Rencana Membuat Gambar majinatif No. Aspek Perencanaan
Aspek Visualisasi dan Proses Kerja Menentukan Tema
Mediaalat dan bahan yang digunakan
Alat: Bahan:
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
44
No. Aspek Perencanaan Aspek Visualisasi dan Proses Kerja
Teknik yang digunakan
. Langkah rerja
1. 2
3 4
5 dst
Lembar Kerja 1.2
Membuat HiasanWarna Pada Benda Tiga Dimensi
Tujuan: Melalui kerja kreatif Membuat iasanWarna Pada Benda Tiga Dimensi, Anda
diharapkan mampu mermbuat rencana Membuat iasanWarna Pada Benda Tiga Dimensi dengan memperhatikan kemandirian, kedisiplinan, menghargai
perbedaan visual serta memiliki kemauan kuat untuk lebih kreatif.
Langkah Kerja: Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat
kerjasama, disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan berkomunikasi
DRAFT
Seni Budaya SD KK J
45
dengan sesama peserta maupun fasilitator. Pelajarilah lembar kerja rencana Membuat iasanWarna Pada Benda Tiga Dimensi
Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman
kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualkannya.
silah lembar kerja rencana Membuat iasanWarna Pada Benda Tiga Dimensi untuk mendapatkan hasil visualisasi yang optimal, memiliki nilai
artistik pada karya dan proses kerja yang cermat dan teliti.
Lembar Kerja Rencana Membuat iasanWarna Pada Benda Tiga Dimensi
No. Aspek Perencanaan
Aspek Visualisasi dan Proses Kerja
Menentukan Tema Mediaalat dan bahan yang
digunakan Alat:
Bahan: Teknik yang digunakan
. Langkah rerja
1. 2
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
46
No. Aspek Perencanaan
Aspek Visualisasi dan Proses Kerja
3 4
5 dst
Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 1.1 dan 1.2 ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan
diklat tatap muka In‐On‐In, Lembar Kerja 1.1 dan 1.2 ini Anda kerjakan pada saat on
the job training On secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2
In
‐2 sebagai bukti hasil kerja.
Pembelajaran yang berfungsi untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian Anda tentang suatu tema atau topik pembelajaran akan menginspirasi
saudara untuk aktif belajar, serta mendiagnosis atau mencari tahu kesulitan yang akan dihadapinya. al ini dilakukan dengan cara menstrukturkan tugas‐tugas dan
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahaman atas substansi pembelajaran yang diberikan.
DRAFT
Seni Budaya SD KK J
47 Latihan
Kasus Tugas E.
. jelaskan sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa . tiga dimensi
. Membuat gambar imajinatif . Membuat hiasanwarna pada benda tiga dimensi
Rangkuman F.
Modul ini merupakan salah satu sarana ataupun media belajar yang paling sederhana yang dapat dijadikan sebagai acuan dasar dalam belajar apresiasi seni
rupa, pengertian seni rupa
Strategi mengajar dapat dikategorikan sebagai pola umum cara mengajar dan pola operasional cara mengajar. Pola umum cara mengajar biasa disebut dengan istilah
pendekatan pembelajaran, sedangkan pola operasional cara mengajar biasa disebut dengan istilah metode mengajar. al ini menggambarkan bahwa peran strategi
sebenarnya tidak terbatas pada kegiatan belajar‐mengajar saja melainkan juga pada perancangan pengajaran, bahkan pengelolaan pengajaran.
Dalam pembelajaran seni proses imajiner merupakan suatu hal ang sangat penting, karena imajinasi adalah proses kognitif yang merupakan kompleks kegiatan mental
dimana unsur‐unsur dalam kegiatan mental tersebut lepas dari sensasi indrawi. majinasi melibatkan sintetis yang memadukan aspek‐aspek dari ingatan, kenangan
atau pengalaman menjadi sebuah konstruksi mental yang berbeda dari masa lalu atau menjadi realitas baru dimasa sekarang, atau bahkan antisipasi realitas di masa
yang akan datang. majinasi umumnya dianggap sebagai salah satu dari fungsi mental yang lebih tinggi, yang sering diasosiakan juga dengan fantasi, angan, atau
bentuk pemecahan masalah secara orisinal yang berbeda dari biasanya. majinasi umumnya sering dianggap sebagai dasar dari ekspresi artistik, daya kreatifitas
sebagai fungsi mental yang lebih tinggi. Sedangkan majinasi kreatif adalah pemikiran yang melibatkan daya restrukturisasi, bukan hanya endapan memori
semata dari suatu sensasi sensorik.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
48 Umpan
Balik dan Tindak Lanjut G.
Modul ini merupakan salah satu sarana ataupun media belajar yang paling sederhana yang dapat dijadikan sebagai acuan belajar tentang Sikap apresiatif
terhadap simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi, gambar imajinatif, dan hiasan warna pada benda tiga dimensi. Kesederhanaan modul ini diharapkan dapat
merangsang dan merefleksikan spirit untuk lebih banyak lagi melakukan latihan‐ latihan menggambar imajinatif dan bermain warna pada benda tiga dimensi. Dalam
latihan menggambar dapat dilakukan dengan obyek‐obyek yang paling sederhana sampai dengan pada obyek‐obyek hasil fantasi dan imajinasi.
Sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi dapat difahami jika kita banyak melihat, mengenal dan memiliki perbendaharaan visual karya‐
karya seni. Dan banyak diperlukan membaca sejarah seni, teori seni maupun apresiasi seni. Dalam modul ini hanya berisi pengetahuan tentang sikap apresiatif
terhadap simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi, gambar imajinatif, dan hiasan warna pada benda tiga dimensi. Dengan demikian diharapkan setelah melakukan
latihan‐latihan berdasarkan modul ini dapat dilanjutkan dengan latihan‐latihan berikutnya dengan cara‐cara yang lebih variatif.
Program Tindak Lanjut, merupakan bentuk program yang bersifat rinci, sistimatis, sederhana dan operasional, ditulis dalam bentuk metric. terdiri dari komponen,
tujuan, jenis‐jenis kegiatan, sumber daya yang mendukung kegiatan, indikator keberhasilan sebagai alat kontrol atau evaluasi serta jadwal kegiatan
Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting,
karena mereka inilah yang akanberperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjaditanggung‐jawab mereka.
Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap peningkatan mutu pendidikan, maka perlu diadakan usaha‐usaha nyata pasca
pelatihan yang dituangkan dalam. Program Tindak Lanjut PTL . Dengan kata lain, PTL merupakan bentuk komitmen dari para stakeholder untuk melakukan kegiatan‐
kegiatan yang tertuang dalam PTL tersebut.
DRAFT
Seni Budaya SD KK J
49
Pelatihan putaran ketiga ini mempunyai materi yang berbeda dengan pelatihan pada putaran yang kedua. Pola pembuatan PTL juga berbeda dengan pola
pembuatan PTL pada periode sebelumnya. Pelatihan yang baru saja diselenggarakan harus ditindaklanjuti dengan kegiatankegiatan yang kongkret yang merupakan
cerminan komitmen dari pengawas sekolah PS , kepala sekolah KS , dan guru.Namun demikian, PS, KS, dan Guru dalam melaksanakan kegiatan yang
tertuang dalam PTL sering dihadapkan pada berbagai kendala baik kendala yang bersifat akademis maupun kendalanon akademis. Oleh karena itu, DBE
menyedikan fasilitator yang akan memberikan pendampingan kepada mereka. MGMP sebagai organisasi guru dalam meningkatkan profesionalisme juga akan
mendapatkan pendampingan secukupnya agar organisasi bisa memberikan kontribusi yang lebih besar. Mengingat kondisi MGMP di setiap wilayah juga
berbeda‐beda, maka fasilitator akan memberikan pendampingan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pada kesempatan ini semua peserta dari masing‐masing sekolah baik guru maupun kepala sekolah diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan PTL. Perlu
diingatkan bahwa hasil implementasi PTL yang berupa tagihan‐tagihan akan dipamerkan dalam acara Lokakarya dan Pameran di tingkat kabupatenkota
masing‐masing.
Materi diklat ini dimaksudkan untuk menyiapkan peserta diklat yang akan mendesiminasikan hasil pelatihan kepada pendidik dan tenaga kependidikan di
kabupatenkotasekolah, Peserta pelatihan adalah para guru alih fungsi, yang memiliki kemampuan berkomunikasi aktif dan interaktif, terampil mengoperasikan
komputer dan mengembangkan bahan presentasi secara nandiri, serta mampu dan mau mendesiminasikan pengetahuan dan keterampilannya.
Pada saat merencanakan suatu kegiatan, sangat penting mempunyai gambaran yang jelas tentang hasil dan dampak yang diharapkan dari kegiatan tersebut. Pada masa
yang lalu sering ada pelatihan untuk guru dan kepala sekolah, tetapi jarang tampak ada perubahan dalam KBM dan menajemen sekolah, ini berarti dampak kegiatan
tersebut kurang.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
50
Rencana Tindak Lanjut pelatihan adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan setelah kegiatan pelatihan selesai. Rencana Tindak Lanjut
hendaknya dibuat secara spesifik dan realistis sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut, pada umumnya akan mencakup hal‐hal sebagai berikut:
. Apa, yaitu menyangkut jenis kegiatan yang akan dilakukan di tempat kerjanya. . Bagaimana, yaitu cara atau langkah‐langkah yang harus ditempuh sehingga
kegiatan yang direncanakan terlaksana dengan baik dan benar. . Siapa, yaitu menyebutkan pihak terkait stakeholder siapa saja yang harus
dan perlu dilibatkan dalam melakukan kegiatan tindak lanjut ; masyarakat, staf yang lain atau pimpinan lembaga.
. Kapan, yaitu menjelaskan dan menguraikan tentang batasan waktu kapan akan dimulai dan kapan akan berakhir.
. Dimana, yaitu menyebutkan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. Apakah akan dilakukan di lapangan dengan Widyaiswara dan perangkat Lembaga
lainnya ataukah akan dilakukan di tempat kerjanya atau di unit kerjanya sendiri, di unit yang lain atau akan diterapkan di luar lembaga lain yang terlibat di
dalamnya.
Berdasarkan Rencana Tindak Lanjut yang disusun oleh peserta sebagaimana telah diuraikan, maka akan dengan mudah pihak yang bertanggung jawab terhadap
program pelatihan untuk mengetahui keluaran dan hasil serta dampak pelatihan.
Dengan demikian jelas bahwa tanggung jawab dampak pelatihan tidak hanya ada di pundak fasilitator atau penyelenggara pelatihan. Yang paling penting adalah
komitmen dan dukungan dari semua pihak, khususnya pimpinan lembaga atau instansi pengirim sehingga pengetahuan dan ketrampilan yang di dapat selama
pelatihan bisa diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
Agar supaya hasil pelatihan mempunyai dampak yang signifikan, maka peluang yang kondusif untuk mempraktekkannya dalam pekerjaan sehari‐hari perlu diciptakan.
Karena seringkali ditemukan banyak peserta pelatihan tidak bisa mempraktekkannya karena sistem lain yang kurang mendukung. Untuk itu maka
DRAFT
Seni Budaya SD KK J
51
proses perlu dilakukan secara terus menerus guna melakukan perbaikan secara bertahap dan berkesinambungan. dari berbagai sumber
Pembahasan Latihan Tugas Kasus
H.
. Untuk membuat gambar imajinatif pada modul ini anda harus mencermati lagi pada uraian materi pada bagian majinasi Dalam Pembelajaran Seni, setelah itu
saudara harus berlatih membangun imajinasi dan memvisualkannya. Agar tidak terlalu jauh imajinasi yang terbangun dimohon membatasi dengan tema.
. Untuk membuat hiasanwarna pada benda tiga dimensi saudara dapat membaca lagi pada bagian Berkarya Seni Rupa Dimensi, dalam membuat tugas
saudara dapat mengunakan barang‐barang bekas seperti potongan kayu, kaleng bekas dan lain‐lainnya dan diberi hiasan dengan menggunkan cat acrylik.
DRAFT
DRAFT
Seni Budaya SD KK J
53
Kegiatan Pembelajaran 2
Bentuk ‐Bentuk Lagu
Tujuan A.
Peserta mampu memahami, menjelaskan serta menganalisa bentuk dan bagian‐ bagian lagu.
Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
B.
Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran pada modul ini, kompetensi minimal yang harus anda kuasai adalah:
. Mampu menganalisa tentang bentuk‐bentuk lagu . Mampu menjelaskan definisi motif, semi frase, frase lagu dan lain‐lain.
. Mampu mengidentifikasi bentuk lagu A‐A . Mampu mengidentifikasi bentuk lagu A‐B
. Mampu mengidentifikasi bentuk lagu A‐B‐C . Mampu membaca notasi lagu dengan baik.
Uraian Materi
C.
Suatu lagu, ibarat sebuah karangan yang terdiri atas bab, kalimat, anak kelimat dan kata. Lagupun demikian juga didalamnya terdapat bagian‐bagian antara lain kalimat
lagu, frase lagu dan yang terkecil adalah pola atau motif . Jadi dapat diartikan bahwa bentukstruktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur musik
dalam suatu lagu sehingga menghasilkam suatu komposisi atau lagu yang bermakna.. Sedangkan untuk memahami struktur lagu dapat diperbandingkan
dengan struktur kalimat dalam bahasa.
Lagu sederhana biasanya hanya terdiri dari satu bagian atau satu bait, akan tetapi banyak lagu yang terdiri dari beberapa bait, dari bait terdiri beberapa kalimat,
kalimat terbentuk dari frase, frase terbentuk dari motif, dan motif tersusun dari not.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 2
54
Motif
Motif dapat diartikan suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi mempunyai arti. Motif berguna memberi arah tertentu pada melodi yang memberi
hidup pada suatu komposisi.
Frase
Frase ialah bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian kalimat dalam bahasa.Frase terbentuk dari beberapa not yang membentuk suatu pola irama
tertentu dalam lagu. Sepasang motif biasanya membentuk semi frase dan sepasang semi frase membentuk sebuah frase tanya dan jawab.
Dalam syair lagu frase menunjukkan ketentuan diucapkan dalam satu tarikan nafas, sehingga diupayakan tidak mengambil nafas pertengahan frase.Frase terdiri antara
‐ birama yang terbentuk dari sepasang motif atau satu satuan pola irama lagu tersebut.Sepasang frase membentuk kalimat musik, frase pertama biasanya berhenti
pada kadens tidak sempurna yang membutuhkan penyelesaian, frase ini disebut frase anteseden.Frase anteseden ini sebagai frase pembuka dalam suatu kalimat,
dapat juga dikatakan sebagai bagian pertanyaan yang memerlukan jawaban segera atau penyelesaian segera dengan frase selanjutnya atau frase konsekuen atau frase
kesimpulan atau frase jawaban.
Kalimat lagu
Dalam suatu karangan buku dikenal Praragraf, dan ini adalah yang disebut Kalimat dalam musik. Umumnya suatu kalimat terdiri atas 8 birama, di mana dibagi menjadi:
Kalimat awal birama dan Kalimat akhir birama . Bisa juga terdiri atas: Kalimat
awal , Kalimat tengah, dan Kalimat akhir.
Kalimat musik adalah bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari ‐ birama. Kalimat musik terbentuk dari sepasang frase dan dua kalimat musik atau lebih akan
membentuk lagu. Jika diamati dalam lagu terdapat beberapa bentuk lagu, antara lain
1. Lagu bentuk satu bagian