Pementasan Tari Pengembangan Produk

Seni Budaya SD KK J 83

2. Pementasan Tari

Pementasan tari merupakan suatu kegiatan yang mengolah rasa dan menggunakan tubuhnya untuk mengekspresikannya hasil karya tari di depan penonton. Pementasan tari ditunjang oleh unsur pendukung seni yang lain yang meliputi: a. Seni gerak meiputi gerak tubuhtari, suara, bunyi b. Seni Suara meliputi kata, dialog c. Seni bunyi meliputi efek bunyi benda, music d. Seni rupa meliputi cahaya, dekorasi,kostom. Tata rias. Adapun persyaratan dalam pementasan karya tari meliputi: a. Naskahcerita b. Penaripemeran c. TempatpertunjukanPentas d. Penontoaudience Tempat pertunjukan merupakan salah satu materi pokok dalam pementasan yang di dalamnya menyangkut penataan, pengaturan dan pengolahan. Oleh karena itu di dalam menata panggung harus berorientasi pada kekuatan panggung kokoh , menarik artistic dan aman serta nyaman bagi penari dan peralatannya.

3. Kelengkapan Pementasan Tari

Setelah selesai ditata gerak dan dilatihkan kepada para penari, sebuah tarian siap dipertunjukan di depan khalayak ramai. Sebagaimana sebuah lukisan membutuhkan kelengkapan‐kelengkapan jika hendak dipertunjukkan. Selain itu, untuk memberi nama tarian dibutuhkan judul peralatan pengiring tari, kelengkapan busana, penataan cahaya, dan pengaturan panggung, yang semuanya harus diarahkan untuk menunjang keberhasilan tarian.

a. Judul dan Buku acara

Judul Sebuah tarian yang telah selesai dan hendak dipertunjukkan dibutuhkan judul atau nama. Dalam tradisi, nama tarian sering kali erat kaitannya dengan nama pengiring atau fungsi tarian ketika dipertunjukkan. Dalam perkembangannya sekarang, judul dipilih untuk menampilkan identitas DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 84 tarian. Memang ada penonton yang tidak memperhatikan judul, mereka lebih tertarik pada keindahan komposisi gerak. Sekalipun demikian, jika ada tarian tanpa judul, kebanyakan penontontonnya menebak‐nebak apa yang akan disampaikan oleh tarian itu. Judul harus dibuat ringkas, jelas, dan orisinil sehinggga secara sekilas dapat ditangkap oleh penonton. Nama sebuah tarian harus membantu penonton untuk menemukan kunci yang tepat sebagai bekal menginterpretasikan apa yang dilihatnya. Judul tidak boleh terlalu spesifik atau terlalu panjang sehingga sulit dikenali. Judul yang bersifat umum lebih baik karena memungkinkan intterpretasi yang beragam. Jika ada orang berpendapat bahwa tarian yang baik tidak membutuhkan judul, penata tari harus sadar bahwa makna sebuah tarian sering tidak dapat ditangkap penonton sebelum tercapai klimaks, dan sementara menunggu klimak sebagian besar tarian telah lewat dari pengamatan penonton. Dengan demikian, penonton pantas dibekali dengan judul yang setidaknya memberi indikasi tentang apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, mereka lebih siap menghayati tarian yang dilihatnya. Ada kalanya sebuah tarian cukup panjang dan rumit sehingga judul saja belum memadai sebagai bekal penonton menangkap isi tarian. Untuk itu dibutuhkan penjelasan tambahan. Buku Acara Sebuah pergelaran yang besar dan resmi sering dilengkapi dengan sebuah buku acara yang memuat keterangan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pertunjukan yang diadakan. Disamping harus memuat keterangan‐ keterangan tentang judul tarian, tempat, waktu pertunjukan, serta dalam rangka apa pertunjukan dilaksanakan, buku acara

b. Iringan

ringan hidup Sebagai halnya bahwa iringan hidup memberikan gairah dan suasana yang hidup kepada sebuah pergelaran tari karena bisa ada kordinasi pada waktu latihan antara penari dan pengiring tari. DRAFT Seni Budaya SD KK J 85 Pada waktu pertunjukan, peralatan musik pengiring tari harus diletakkaan berdekatan dengan pentas dengan penerangan yang cukup. Ada kalanya peralaan musik diletakkan di atas pentas dan sekaligus merupakan latar belakang tontonan. Akan tetapi hal ini bukan merupakan keharusan, apa lagi jika ruang pentas tidak cukup luas, sedagkan alat pengiring tari cukup banyak. Gambar . iringan tari sumber https bujangkatapel.filles,worpre com ringan Rekaman Pergelaran tari diiringi dengan iringan musik rekaman. Musik rekaman adalah murah dan praktis. Kelemahannya disamping kurang memberikan suasana yang hidup, tari dan musik kadang juga kurang bisa saling mengisi. Karena iringan rekaman tidak bisa diubah, sering terjadi bahwa gerakan tarilah yang harus menyesuaikan diri. Musik rekaman sangat bermanfaat jika sebuah tarian menuntut efek‐efek suara seperti suara ombak, guruh, atau suara binatang‐binatang yang tidak mungkin dihadirkan pada saat tontonan berlangsung.

c. Tata Rias dan Busana

Tata Rias Peralatan tata rias Pengetahuan tentang peralatan serta kosmetika sangat membantu untuk menciptakan suatu rias wajah yang baik. Sebaiknya kenalilah satu persatu kosmetika rias wajah secara cermat. ampir setiap kemasan kosmetika DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 86 terdapat peralatan yang akan menunjang pemakainya, misal: sikatkuasspons dalam kotak eye shadow, blush onrouge, powder brush, dsb. Adapun gambaran satu persatu alat dan bahan dalam rias wajah tari sebagai berikut: Alat‐alat dalam rias tari meliputi :  Kuas bedak Face powder brush  Kuas pipi Blusher brush  Kuas sikat alis Eyebrow brush  Kuas garis mata Eyeliner brush  Kuas perona mata Eye shadow brush  Kuas bibir Lip brush  Busa spons rias wajah Make up sponge  Bantalan bedak Powder puff cotton wol Beberapa peralatan yang serba guna :  Cotton buds  Water spray  Tissue kapas  Penutup kepala ikat kepala jepit rambut  Penutup dada  Pinset  Rautan cutter  Penjepit bulu mata  Cermin Bahan untuk rias tari meliputi :  Pembersih dan penyegar Cleansing milk + astringent face tonic  Pelembab kulit Moisturizer  Alas bedak Make up foundation  Bedak padat tabur Face powder  Pensil alis Eyebrow pencil DRAFT Seni Budaya SD KK J 87  Perona mata Eye shadow  Garis mata Eyeliner  Pemerah pipi Blush on rouge  Pemerah bibir Lipstik  Pewarna bulu mata Mascara Fungsi alat‐alat dalam rias tari meliputi :  Kuas bedak ; Kuas ini diperuntukkan bagi pemulasan bedak untuk seluruh wajah dan leher, agar bedak dapat melekat lebih baik.  Kuas pipi; Kuas ini dipakai untuk mengulaskan perona pipi pada tulang pipi dan sekitarnya.  Kuas sikat alis; Kuas ini umumnya berbentuk sikat , digunakan untuk merapikan alis pada pembentukan alis, dapat juga untuk mewarnai alis.  Kuas garis mata; Kuas ini dipergunakan untuk mengulaskan eyeliner, baik yang berbentuk liquid, powder dan pensil, sepanjang garis mata. Kuas yang kecil dan halus diperlukan bagi pemakaian eyeliner jenis liquid, dan kuas kecil yang tebal kaku diperlukan bagi pengulasan eyeliner berbentuk bubuk, padat atau berbentuk pensil.  Kuas perona mata; Kuas ini dipergunakan untuk mengulas perona mata eye shadow berbentuk bubuk padat. Kuas ini sangat penting, karena akan memudahkan arah ulasan perona mata tersebut dengan mengikuti bentuk lengkungan alis mata.  Kuas bibir; Kuas ini dipergunakan untuk memulas bibir sekaligus membentuk bibir menjadi bentuk yang diinginkan.  Busa spons rias wajah: Busa ini digunakan untuk meratakan alas bedak dengan berbegai bentuk dan ukuran. Busa ini dapat digunakan secara kering bagi pengguna alas bedak berbentuk cair liquid dan penggunaan busa yang dibasahi lebih dulu bagi pemakaian alas bedak padat.  Bantalan bedak; Alat ini terdiri dari beberapa bentuk dan ukuran, digunakan untuk pengulasan bedak bubuk. Pengulasan dilakukan dengan menekan secara perlahan‐lahan dikulit wajah. Lakukan secara cermat, agar bedak dapat melekat dengan baik DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 88  Cotton buds; Adalah lidi berkapas yang dapat membantu menghilangkan percikan maskara pada bagian bawah mata atau tulang pipi. Terkadang digunakan juga untuk pemulasan perona mata atau bibir.  Water spray; Adalah air mineral atau air sulingan yang terdapat dalam tabung, disemprotkan pada wajah yang segera dihapus dikeringkan dengan menggunakan kain atau tissue yang lunak, untuk menghilangkan sisa kotoran pada wajah.  Tissue kapas; Adalah kertas tipis halus serba guna, dapat digunakan untuk menyerap cairan. Tissue kapas pada rias wajah dipakai untuk mengurangi menghapus kosmetika yang berlebihan pada hasil riasan. Pada perawatan sehari‐hari digunakan untuk menghapus menghilangkan membersihkan kosmetika.  Penutup kepala ikat kepala jepit rambut; Digunakan untuk melindungi rambut bagian depan agar tidak terkena kosmetika atau untuk mempertahankan penataan rambut yang telah dibuat.  Penutup dada ; Digunakan untuk melindungi badan bagian depan agar tidak kotor terkena kosmetika.  Pinset ; Untuk menghilangkan mencabut rambut halus yang tumbuh diluar garis alis.  Rautan cutter ; Untuk meruncingkan pensil alis.  Penjepit bulu mata ; Untuk melentikkan bulu mata.  Cermin ; Berfungsi untuk selalu melihat mengoreksi hasil riasan wajah. Fungsi bahan dalam rias tari meliputi : a Pembersih dan penyegar  Pembersih berfungsi untuk mengangkat debu dan kotoran dari kulit wajah.  Penyegar berfungsi untuk menyegarkan dan mendinginkan kulit. Selain itu dapat memperkecil pori‐pori kulit. b Pelembab kulit; Berguna untuk mempertahankan kondisi kulit mempertahankan kelembaban kulit wajah dari pengaruh sinar matahari, iklim, serta faktor‐faktor kimiawi dan mekanis DRAFT Seni Budaya SD KK J 89 c Alas bedak; Dipergunakan setelah pemakaian pelembab kulit. Pemakaian alas bedak yang baik akan membuat kulit tampak bersih, sekaligus akan menutupi bercak‐bercak pigmentasi ataupun menutupi cacat bekas luka yang tidak dalam. d Bedak; Berfungsi untuk :  Menutupi cacat‐cacat kulit secara sempurna  Melekat pada kulit dengan baik  Melicinkan kulit  Memiliki daya serap yang tinggi  Memantulkan sinar ultra violet metahari Bedak ini terdiri dari bedak bubuktabur dan bedak padat. Bedak padat dapat mempertahankan rias wajah lebih lama. e Pensil alis; Pensil alis berfungsi untuk membuat membentuk alis, ataupun menyempurnakan bentuk alis yang tidak sama, juga untuk mewarnai alis. f Perona mata; Dipakai sebagai pewarna kelopak mata sekaligus berfungsi untuk membentuk mata. g Garis mata; Garis mata yang lebih dikenal dengan eyeliner dikemas dalam bentuk pensil, cairan dalam tabung dan bubuk padat. Yang umum digunakan adalah jenis pensil, namun jenis liquid tetap dipergunakan bagi pemakai bulu mata palsu, karena sekaligus berfungsi untuk menutupi bekas sisa perekat bulu mata. h Pemerah pipi; Tujuan penggunaan pemerah pipi adalah untuk menambah cerah riasan wajah dan untuk membuat wajah kelihatan tampil beda. Pemerah pipi yang baik adalah yang kelihatan memerah alami dan tidak mencolok. i Pemerah bibir; pemerah bibir yang lebih dikenal dengan lipstick, merupakan pelengkap rias wajah yang tidak dapat diabaikan. Pemilihan warna pemerah bibir sebaiknya senada dengan pemerah pipi, sehingga keserasian dapat dicapai. j Pewarna bulu mata; Maskara adalah kosmetika terakhir yang dikenakan untuk suatu rias wajah. Selain sebagai pewarna bulu mata, mascara juga DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 90 berfungsi sebagai pelebat bulu mata sekaligus membuat mata tampak lebih cemerlang. Tata Busana Pengertian Tata Busana Busana membantu peranan gerak dalam bentuk tari secara utuh, seperti tari golek dari Yogyakarta, tari lilin dari Sumatra, tari pendet dari Bali.Apabila penonton mengamati busana tari yang dipakai oleh penari. Apa yang bias dilihat oleh penonton? Gemerlapnya, apa keindahannya? Kostumbusana tari harus betul‐betul serasiharmonis dan cocok dipakai sehingga tidak mengganggu gerak tarinya. Busana dan kelengkapannya sangat membantu dan memperjelas karakter dari tarian tersebut. Oleh sebab itu penonton bias menebak tari apa yang dipentaskan melalui busana yang dipakai. Oleh karena itu tata Busana tidak perlu kelihatan gemerlap serbaemas tetapi harus memberikan keleluasaan pada gerakan, membantu keindahan dan ekspresi gerak. Tata busana tari yang baik bukan sekedar berguna sebagai penutup tubuh penari, tetapi merupakan pendukung desain keruangan yang melekat pada tubuh penari. Kostum tari mengandung elemen‐elemen wujud, garis, warna, kualitas, tekstur dan dekorasi. Kostum tari dapat menampilkan ciri‐ciri khas suatu bangsa atau daerah tertentu dan membantu terbentuknya desain keruangan yang menopang gerakan penari. Penataan kostum tari yang berhasil mempunyai nilai yang sama dengan pengaturan tata lampu, tata pentas, atau penyusunan iringan. Kostum tari berpengaruh berpengaruh secara langsung terhadap proyeksi penari dan merupakan bagian dari dirinya. Selanjutnya kostum dapat mengubah penampilan seorang penari. Jenis jenis Tata busana Tari Di bawah ini beberapa contoh jenis tata busana tari dalam pementasan Tari dari beberpa daerah yaitu DRAFT Seni Budaya SD KK J 91 Gambar . Busana dengan motif sapit urang Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Gambar . busana klana raja gaya yogyakarta Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 92 Gambar . pemakain kain pada busana Bali Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Gambar . probo gaya Yogyakarta Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Seni Budaya SD KK J 93 Gambar . busana tari kuda kuda Yogyakarta Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Gambar . busana tari Betawi Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 94 Gambar . busana tari ngremo Jatim Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Gambar . busana tari Golek Yogyakarta Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Seni Budaya SD KK J 95 Gambar . busana Sulawesi Selatan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Gambar . busana tari pendet bali Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 96 Gambar . busana tari garapan baru Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Gambar . Busana tari Pattudu dari Sulawesi Selatan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Seni Budaya SD KK J 97 Gambar . Busana tari Pagellu dari Sulawesi Selatan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha

d. Panggung

Panggung atau staging tumbuh dan berkembang sesuai dengan semakin sesuai dengan semakin berkembangnya tontonan dan kemajuan jaman. Di negeri kita setiap tontonan tradisi biasanya memiliki tempat pergelaran sendiri yang khas. Tari‐tarian kraton Jawa pertunjukan di pendopo keraton Prabasuyasa . Ketika Wayang orang lahir di keraton Yogyakarta, pementasan khusus di teratak agung Bangsal Kencono. Di tempat kediaman para bangsawan, pementasan tari kemudian di adakan juga di pendopo, yaitu bangunan megah tanpa dinding, yang letaknya selalu di bagian depan rumah dan basanya sebagai tempat pertemuan. Di Surakarta, ketika wayang orang kemudian berkembang di luar istana, telah dipentaskan pada sebuah panggung prosenium. Pementasan itu menggunakan latar belakang layar yang digambar secara realis, yang dengan gerakan tari Jawa yang serba simbolis. Gerakan keluar masuk penari dilakukan dari samping kiri dan kanan panggung. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 98 Di Yogyakarta perkembangan panggung sudah menuju ke arah lain tetapi sebetulnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Latar panggung yang menggunakan pendopo betul betul dilakukan secara deskriptf yaitu dengan latar belakang gambar pemandangan atau gambar istana. Di Bali pementasan tari biasa dilakukan di halaman depan sebuah pura atau di depan candi bentar, yaitu sebuah puri yang sekaligus menjadi latar belakang yang menyatu dengan tontonan. Ada kalanya pementasan di Bali juga dipentaskan dalam sebuah bale Wantilan atau di sembarang tempat terbuka yang cukup luas untu menari. Bentuk Arena Tempat pertunjukan yang sangat sederhana dan memiliki kedekatan Antara pemain dengan penonton. Bentuk arena ada bermacam macam antara lain: Gambar . Arena Setengah Lingkaran Sumber Teaterku. Wordpres com Gambar . Arena Melingkar Sumber Teaterku. Wordpres com DRAFT Seni Budaya SD KK J 99 Bentuk Procenium Panggung proscenium bias juga disebut sebagai panggun bingkai karena penonton menyaksikan aksi actor dalam lakon melalui subuah bingkai atau engkung proscenium. Bingkai yang dipasangi layar atu gorden inilah yang memisahkan wilayah penari dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satuarah. Dengan pemisah an ini maka pergantian tata panggung dapat di lakukan tanpa sepengetahuan penonton. Gambar . panggung proscenium Sumber Teaterku. Wordpres com Pendapa Pendapa tempat pentas tradisional yang merupakan ciri khas bangunan dari Jawa, Ciri khas pendapa biasanya ditandai dengan tiang penjaga saka yang berjumlah empat yang berada di tengah bangunan. Pendapa bianya dipakai untuk mementaskan tari klasik seperti srimpi dan bedaya. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 100 Gambar . pendapa tempat pentas tradisional Sumber : www jawatengah.go.id

e. Tata lampu

Dalam kehidupan tari tradisi, kelengkapan pentas yang tidak diperhatikan adalah masalah tata lampu. Bukankah pementasan dapat dilakukan dibawah cahayamatahari, di bawah bulan purnama, dengan penerangan lampu‐lampu minyak atau lampu petromaks sebagai sering dilakukan dilakukan di pedesaan di Bali dan Jawa. Di keraton Jawa dahulu, pertunjukan tari dilakukan dibawah penerangan lampu‐lampu kristal yang indah. Tata lampu telah dikenal dalam kehidupan pemanggungan kita. Tanpa memahami masalah‐masalahnya yang beragam, penggunaan tata lampu yang seharusnya membantu dapat berakibat sebaliknya. Sebuah adegan yang bagus, sebagai klimaks tanpa penerangan yang memadai hasilnya akan sia‐sia. Warna warni lampu yang digunakan secara serampangan justru dapat merugikan penonton. Gambar . jenis tata lampu dalam pementasan tari Sumber psp rumahseni net DRAFT Seni Budaya SD KK J 101

4. Pelaksanaan Pementasan

a. Kerja studio

Kerja studio merupakan latihan awal yang dilakukan oleh penari dengan hitungan belum menggunakan iringan. Latihan dilaksanakan sekitar sampai kali agar penari mempunyai teknik gerak dan hafalan gerak tentang tari. Gambar . kerja studio Foto Koleksi P.Sidik Nugraha

b. Latihan dengan iringan

Pada tahap berikutnya adalah latihan dengan menggunakan iringan. Pada tahap ini adalah memadukan gerak tari dengan iringan tari. ringan bisa berupa iringan hidup atau berupa rekaman. Gambar . latihan dengan iringan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 102

c. Penataan Tata Busana

Sebelum pentas kiranya perlu mempersiapkan tata rias dan busana yang akan dipakai oleh penari. al ini sangat perlu untuk dilaksanakan agar pelaksanaan pementasan dapat berjalan dengan lancar. Gambar . mempersiapkan busana tari Foto Koleksi P.Sidik Nugraha

d. Gladi Bersih

Gladi bersih merupakan latihan terakhir sebelumpementasan dilaksanakan. Maksud dari gladi bersih sebagai uji coba dalam pementsan. Diharapkan melalui gladi bersih penari akan menjadi mantap dan yakin di dalam melakukan pementasan tari. Gambar . pelaksanaan gladi bersih Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Seni Budaya SD KK J 103

e. Pementasan

Pementasan merupakan penampilan dari penyajian karya tari yang telah disusun. Pementasan bisa berupa karya tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Jumlah penari disesuaikan dengan tema tari yang akan disajikan. Pementasan tari bisa menggunakan panggung, baik yang berbentuk procenium maupun arena dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Di bawah ini berbagai contoh tentang pementasan tari Gambar . pementasan karya tari Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Gambar . pementasan karya tari Foto Koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 104 Gambar . pementasan karya tari Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Gambar . pementasan karya tari Foto Koleksi P.Sidik Nugraha Aktivitas Pembelajaran D. Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini. . Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi. DRAFT Seni Budaya SD KK J 105 . Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini. . Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan bahasan materinya. . Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Anda terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul. . Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 106 Lembar Kerja 3.1 Pementasan Tari Tujuan: Menjelaskan manajemen pementasan tari dan penerapannya. Langkah Kerja: Bentuklah kelompok kerja dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai pendapat, dan menjaga keaktifan berkomunikasi Pelajarilah lembar kerja Pementasan Tari Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman kemudian diskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan sampel objek dan teknik tertentu dalam mewujudkannya. silah lembar kerja Pementasan Tari pada aspek visualisasi dan proses kerja dengan cermat dan teliti. Lembar Kerja Pementasan Tari No. Aspek Perencanaan Aspek Visualisasi dan Proses Kerja . Proses manajemen pementasan . Pementasan tari . Teknik yang digunakan dengan cara : menyusun, menampilkan . Alat dan Bahan Alat: Bahan: . Langkah Kerja . Tuliskan apa yang saudara rasakan terhadap nilai‐nilai : a. Religius b. Nasionalis c. Mandiri d. Gotong royong e. ntegritas DRAFT Seni Budaya SD KK J 107 Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 3.1 ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap muka In‐On‐In, Lembar Kerja 3.1 ini Anda kerjakan pada saat on the job training On secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2 In‐2 sebagai bukti hasil kerja. Latihan Kasus Tugas E. Tugas : Jelaskan yang dimaksud dengan bagian seni Tugas : Jelaskan tahapan pelaksanaan pementasan tari Rangkuman F. Pementasan merupakan penampilan dari penyajian karya tari yang telah disusun. Pementasan bisa berupa karya tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Jumlah penari disesuaikan dengan tema tari yang akan disajikan. Pementasan tari bisa menggunakan panggung, baik yang berbentuk procenium maupun arena dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Adapun untuk mewujudkan pementasan perlu organisasi seni pertunjukan baik tradisional maupun modern yang berbentuk sanggar tari yang mengelola hasil karya tari secara komersial maupun non komersial untuk suatu tontonan. Pada dasarnya manajemen pementasan adalah cara memanfaatkan input untuk menghasilkan karya tari melalui proses berikut: Perencanaan planning , Pengorganisasian organizing , Pengarahan Staffing dan Pengendalian controlling Pada hakekatnya organisasasi pementasan dapat dibagi atas bagian yang bersifat administrasif non seni dan yang langsung dengan kegiatan seni. Bagian yang bersifat administratif DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 108 Bagian ini merupakan urusan operasional pergelaran dipimpin oleh seorang produser. Di sekolah biasanya produser dijabat oleh ketua panitia atau kepala sekolah. a mengurusi cara memperoleh dana dan penggunaannya, serta menyiapkan kebutuhan penyelenggaraan, seperti perizinan, tempat, perlengkapan, transpor, konsumsi, dan juga akomodasi, dan terutama penonton. Bagian Seni Bagian ini merupakan urusan seni, yang dipimpin oleh ketua bagian pertunjukan art director , yang kadang‐kadang merangkap sutradara director , sekalian pelatih. Tergantung pada tenaga yang ada di sekolah yang mampu menangani. Urusan seni perlu dibagi‐bagi dengan tugas khusus yaitu: Urusan pemain, Latihan, Rias dan busana,Tata lampu,Tata suara,ringan, dan Dekorasi Umpan Balik dan Tindak Lanjut G. Modul ini merupakan salah satu sarana ataupun media belajar yang paling sederhana dan dapat dijadikan sebagai acuan belajar tentang Pementasan Tari Kesederhanaan modul ini diharapkan dapat merangsang dan merefleksikan spirit untuk lebih banyak lagi melakukan latihan‐latihan menerapkan karya seni tari melalui Pementasan Tari . Dalam latihan yang dilakukan dengan berbagai gerak yang paling sederhana sampai dengan pada gerak yang proporsional. Menerapkan karya seni tari melalui pementasan tari dapat difahami jika kita banyak melihat, mengenal dan memiliki perbendaharaan visual karya‐karya seni dan selalu berlatih. Membaca sejarah seni, teori seni maupun apresiasi seni juga sangat diperlukan. Dalam modul ini berisi pengetahuan tentang menerapkan karya seni tari melalui pementasan tari. Dengan demikian diharapkan setelah melakukan latihan‐ latihan berdasarkan modul ini dapat dilanjutkan dengan latihan‐latihan berikutnya dengan cara‐cara yang lebih variatif. Sehingga setelah mempelajari modul ini peserta sangat diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di sekolah masing‐ masing. Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting, DRAFT Seni Budaya SD KK J 109 karena mereka inilah yang akan berperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjadi tanggung‐jawab mereka bersama. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran membuat gerakan dasar seni tari, beberapa pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan balik: . Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan memadai tentang pementasan tari? . Apakah materi kegiatan pembelajaran ini telah tersusun secara sistematis sehingga memudahkan proses pembelajaran? . Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama dalam hal nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas dalam aktivitas pembelajaran? . al apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan pembelajaran ini sehingga memerlukan perbaikan? . Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran pementasan tari ? Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap peningkatan mutu pendidikan, maka perlu diadakan usaha‐usaha nyata pasca pelatihan yang dituangkan dalam. Program Tindak Lanjut PTL . Dengan kata lain, PTL merupakan bentuk komitmen dari para stakeholder untuk melakukan kegiatan‐ kegiatan yang tertuang dalam PTL tersebut. Rencana Tindak Lanjut pelatihan adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan setelah kegiatan pelatihan selesai. Rencana Tindak Lanjut hendaknya dibuat secara spesifik dan realistis sesuai dengan tanggung jawabnya. Dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut, pada umumnya akan mencakup hal‐hal sebagai berikut: . Apa, yaitu menyangkut jenis kegiatan yang akan dilakukan di tempat kerjanya. . Bagaimana, yaitu cara atau langkah‐langkah yang harus ditempuh sehingga kegiatan yang direncanakan terlaksana dengan baik dan benar. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 110 . Siapa, yaitu menyebutkan pihak terkait stakeholder siapa saja yang harus dan perlu dilibatkan dalam melakukan kegiatan tindak lanjut ; masyarakat, staf yang lain atau pimpinan lembaga. . Kapan, yaitu menjelaskan dan menguraikan tentang batasan waktu kapan akan dimulai dan kapan akan berakhir. . Dimana, yaitu menyebutkan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. Apakah akan dilakukan di lapangan dengan Widyaiswara dan perangkat Lembaga lainnya ataukah akan dilakukan di tempat kerjanya atau di unit kerjanya sendiri, di unit yang lain atau akan diterapkan di luar lembaga lain yang terlibat di dalamnya. Pembahasan Latihan Tugas Kasus H. . Jelaskan yang dimaksud dengan bagian seni lihat uraian materi point . Jelaskan tahapan pelaksanaan pementasan tari lihat uraian materi point DRAFT 111 Kegiatan Pembelajaran 4 Pengembangan Profesi Tujuan A. Melalui berbagai media alat, bahan dan teknik pembuatan produk kerajinan, peserta diklat dapat membuat pengembangan produk kerajinan serta pemajangan karya dalam bentuk pameran sesuai prosedur Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi B. Peserta diklat dapat: . membuat produk pengembangan kerajinan . memajang karya dalam bentuk pameran Uraian Materi C.

1. Pengembangan Produk

PKB atau Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang merupakan kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan keberhasilan siswa. Dengan demikian semua siswa diharapkan dapat mempunyai pengetahuan lebih, mempunyai keterampilan lebih baik, dan menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang materi ajar serta mampu memperlihatkan apa yang mereka ketahui dan mampu melakukannya. PKB mencakup berbagai cara danatau pendekatan dimana guru secara berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan danatau pelatihan awal sebagai guru. PKB mendorong guru untuk memelihara dan meningkatkan standar mereka secara keseluruhan mencakup bidang‐bidang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai profesi. Dengan demikian, guru dapat memelihara, meningkatkan dan memperluas pengetahuan dan keterampilannya serta membangun kualitas pribadi yang dibutuhkan di dalam kehidupan profesionalnya. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan mencakup tiga hal; yakni: DRAFT Kegiatan Pembelajaran 4 112 a pengembangan diri meliputi : mengikuti diklat fungsional dan melaksanakan kegiatan kolektif guru. b publikasi ilmiah meliputi : membuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian dan membuat publikasi buku c karya inovatif meliputi :menemukan teknologi tepat guna, menemukanmenciptakan karya seni, membuatmemodifikasi alatpelajaran dan mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya. Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sainsteknologi, dan seni. Karya inovatif ini mencakup: a penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks danatau sederhana; b penemuanpenciptaan atau pengembangan karya seni kategori kompleks danatau sederhana; c pembuatanpemodifikasian alat pelajaranperaga‐praktikum kategori kompleks dan atau sederhana; d penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun provinsi. Pada kegiatan pembelajaran akan difokuskan pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam pembuatanpemodifikasian alat pelajaranperaga‐ praktikum kategori kompleks dan atau sederhana, khususnya lagi adalah karya seni kerajinan sebagai alat peraga. Jenis alat peraga anda dapat memilih salah satu jenis produk, bahan dan teknik pembuatannya. Untuk selanjutnya di buat menjadi karya inovatif sebagai alat peraga. Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsepatau teori atau cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan.

2. Alat Peraga