Perpajakan Taxation KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 36

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued ff. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi Lanjutan ff. Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards Continued 2 PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK No. 55 Revisi 1999 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”. 2 PSAK No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non- financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded PSAK No. 55 Revised 1999, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan dan Anak perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 Revisi 2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006 yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. In adopting the above new standards, the Company and its Subsidiary have identified the following transition adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the Transition Provisions for the First Adoption of PSAK No. 50 Revised 2006 and PSAK No. 55 Revised 2006 as issued by the Indonesian Institute of Accountants. Dampak transisi PSAK No. 50 Revisi 2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006 terhadap neraca Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan pada tabel berikut: The effect of the transition to PSAK No. 50 Revised 2006 and PSAK No. 55 Revised 2006 to the consolidated balance sheets as of January 1, 2010 is set out in the following table: Sebagaimana Setelah dilaporkan Penyesuaian disesuaikan 1 Januari 2010 Transisi 1 Januari 2010 As reported Transition As adjusted January 1, 2010 Adjustments January 1, 2010 Aset Assets Piutang usaha - bersih 884.706.632.435 17.663.078.993 867.043.553.442 Trade receivables - net Aset pajak tangguhan 32.852.413.801 350.734.690 33.203.148.491 Deferred tax assets Kewajiban Liabilities Kewajiban pajak tangguhan - bersih 22.417.793.275 203.722.881 22.214.070.394 Deferred tax liabilities - net Hutang obligasi 644.135.605.166 7.626.927.034 636.508.678.132 Bonds payable Hak Minoritas atas asset Minority interest in net assets bersih Anak perusahaan 1.155.964.795.717 2.975.936.287 1.152.988.859.430 of Subsidiaries Ekuitas Stockholders’ Equity Saldo laba belum ditentukan Unappropriated retained penggunaannya 451.827.770.407 6.505.758.101 445.322.012.306 earnings gg. Penggunaan estimasi gg. Use of estimation Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil yang sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut. The preparation of the consolidated financial statements, in accordance with generally accepted accounting principles, requires the management’s to make estimations and assumptions that effect amount reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual result reported in future period might differ from those estimates. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 37

3. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ANAK

PERUSAHAAN DAN UNIT USAHA 3. ESTABLISHMENT, ACQUISITION AND DIVESTMENT OF SUBSIDIARIES AND BUSINESS UNIT a. Pada tanggal 9 Juni 2009, Perusahaan dan PT Bakrie Nirwana Semesta BNS mendirikan PT Bakrie Graha Investama BGI yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa berdasarkan Akta Notaris Muchlis Patahna, S.H., M.Kn., No. 6 pada tanggal yang sama. Penyertaan Perusahaan dan BNS pada BGI masing-masing 4.999 saham dan 1 saham dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham. a. On June 9, 2009, the Company and PT Bakrie Nirwana Semesta BNS has established PT Bakrie Graha Investama BGI based on Notarial Deed No. 6 of Muchlis Patahna, S.H., M.Kn. on the same date, which 4,999 shares and 1 shares with par value of Rp 1 million per share are owned by the Company and BNS, respectively. BGI conducts in development, trading and service activities. b. Pada tanggal 9 Juni 2009, Perusahaan dan PT Bakrie Infrastruktur BI mendirikan PT Bakrie Sentra Investama BSI yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian dan jasa berdasarkan Akta Notaris Muchlis Patahna, S.H., M.Kn., No. 7 pada tanggal yang sama. Penyertaan Perusahaan dan BI pada BSI masing-masing 2.499 saham dan 1 saham dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham. b. On June 9, 2009, the Company and PT Bakrie Infrastruktur BI has established PT Bakrie Sentra Investama BSI based on Notarial Deed No. 7 of Muchlis Patahna, S.H., M.Kn. on the same date, which 2,499 shares and 1 shares with par value of Rp 1 million per share are owned by the Company and BI, respectively. BSI conducts in development, trading and service activities. c. Pada tanggal 31 Juli 2009, para pemegang saham PT Bali Nirwana Resort BNR setuju untuk mengalihkan saham PT Recapital Advisor, pihak ketiga, kepada PT Bakrie Nirwana Semesta BNS serta setuju untuk menerbitkan saham baru Seri F sebanyak 82.967.414 saham dengan nilai nominal Rp 1.805 per saham atau keseluruhan senilai Rp 149,76 miliar, yang seluruhnya akan diambil oleh BNS. Sehingga BNS mempunyai kepemilikan dalam BNR sebesar 52,55. c. On July 31, 2009, the shareholders of PT Bali Nirwana Resort BNR agreed to transfer the shares of PT Recapital Advisor, third party, to PT Bakrie Nirwana Semesta BNS, and agreed to the Rights Issue of 82,967,414 F Series shares at Rp 1,805 per share amounting to Rp 149.76 billion, all of which were subscribed by BNS. As such, BNS has ownership in BNR of 52.55. d. Berdasarkan surat pemberitahuan Perusahaan kepada PT Jurgen International JI tertanggal 31 Juli 2009, Perusahaan telah mengalihkan Hak Opsi yang diperolehnya dari JI, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Opsi Kepemilikan dan Penguasaan Saham No. 011P-OPSIBLD- JIXI2007 tanggal 28 Nopember 2007 kepada PT Bakrie Toll Road BTR. d. Based on the notification letter of the Company to PT Jurgen International JI dated July 31, 2009, the Company has transferred its Option Rights that was obtained from JI as stated in the Option Agreement to Own and Control of Shares No. 011P-OPSIBLDJIXI2007 dated November 28, 2007 to PT Bakrie Toll Road BTR. Berdasarkan pengalihan Hak Opsi dari Perusahaan tersebut, maka pada tanggal 20 Agustus 2009, BTR telah melaksanakan Hak Opsinya dengan melakukan pengambilalihan Transfer of Share 1 saham milik JI dalam Transglobal Finance Limited TGF dan berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 5 dan No. 6 tanggal 28 Agustus 2009, yang dibuat dihadapan Firdhonal, SH., Notaris di Jakarta, BTR telah mengambilalih 99,99 saham milik JI dalam PT Satria Cita Perkasa SCP, yang mana TGF dan SCP tersebut adalah pemegangpemilik masing- masing sebesar 25 saham dalam PT Semesta Marga Raya SMR, perusahaan pemegang konsesi untuk pelaksanaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol ruas Kanci - Pejagan. Based on the Option Rights of the stated Company, therefore on August 20, 2009, BTR have exercised its Option Rights with the transfer of 1 one share owned by JI in Transglobal Finance Limited and based on the Sales and Purchase Agreement No. 5 and No. 6 dated August 28, 2009, signed in the presence of Firdhonal, S.H., Notary in Jakarta, BTR have acquired 99.99 of JI’s shares in PT Satria Cita Perkasa SCP, which stated that both TGF and SCP are each shareholders of 25 shares in PT Semesta Marga Raya SMR, a company that holds the concession to develop, operate, and maintain the Kanci - Pejagan Toll Road. e. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat PT Bakrie Bangun Persada B2P, pihak hubungan istimewa, No. 25 tanggal 29 September 2009, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta telah disetujui pengalihan 399 saham milik B2P dalam PT Provices Indonesia dan pengalihan 249 saham milik B2P dalam PT Rasuna Caturtama Corpora kepada PT Bakrie Pangripta Loka. e. Based on the Shareholders Circular Resolution of PT Bakrie Bangun Persada B2P, related party, No. 25 dated September 29, 2009, signed in the presence of Muchlis Patahna, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the transfer of 399 shares owned by B2P in PT Provices Indonesia and the transfer of 249 shares of B2P in PT Rasuna Caturtama Corpora to PT Bakrie Pangripta Loka were agreed.