HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 65 23. PERPAJAKAN Lanjutan 23. TAXATION Continued

e. Manfaat beban pajak tangguhan Lanjutan

e. Deferred tax benefit expense Continued 2010

2009 Anak perusahaan: Subsidiaries: PT Bakrie Infrastructure PT Bakrie Infrastructure konsolidasian 21.029.927.129 328.741.448 consolidated PT Bakrie Nirwana Semesta PT Bakrie Nirwana Semesta konsolidasian 4.187.144.858 3.539.180.008 consolidated PT Bakrie Swasakti Utama PT Bakrie Swasakti Utama konsolidasian 1.014.065.245 1.133.496.843 consolidated PT Bakrie Pangripta Loka PT Bakrie Pangripta Loka konsolidasian 131.276.538 234.452.302 consolidated PT Graha Andrasentra PT Graha Andrasentra Propertindo konsolidasian 31.252.106 1.153.755.333 Propertindo consolidated PT Bakrie Graha Investama 315.313.338 551.386 PT Bakrie Graha Investama PT Bakrie Sentra Investama 263.774.097 - PT Bakrie Sentra Investama PT Krakatau Lampung PT Krakatau Lampung Tourism Development 34.566.184 281.149.297 Tourism Development PT Bumi Daya Makmur - 2.855.741.998 PT Bumi Daya Makmur PT Superwish Perkasa - 748.120.031 PT Superwish Perkasa Manfaat beban pajak Deferred tax benefit tangguhan - bersih 34.932.951.308 1.860.465.095 expense - net

f. Pajak tangguhan

f. Deferred tax

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009 Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Perusahaan the Company Akumulasi rugi fiskal 39.498.219.668 26.109.893.222 Accumulated fiscal loss Akumulasi beda waktu 28.256.720 68.964.380 Accumulated temporary difference Penyisihan atas aset pajak tangguhan 12.877.083.578 8.738.917.283 Allowance for deferred tax asset 26.592.879.370 17.439.940.319 Anak perusahaan: Subsidiaries: PT Bakrie Nirwana Semesta PT Bakrie Nirwana Semesta konsolidasian 8.834.611.630 5.474.180.967 consolidated PT Bakrie Swasakti Utama PT Bakrie Swasakti Utama konsolidasian 3.811.691.799 2.797.626.554 consolidated PT Graha Andrasentra PT Graha Andrasentra Propertindo konsolidasian 2.434.163.322 2.402.911.216 Propertindo consolidated PT Bakrie Infrastructure PT Bakrie Infrastructure konsolidasian 22.730.004.765 1.700.077.636 consolidated PT Krakatau Lampung Tourism PT Krakatau Lampung Tourism Development 1.418.049.520 1.452.615.704 Development PT Villa Del Sol 1.074.107.385 1.074.107.385 PT Villa Del Sol PT Citra Saudara Abadi 493.707.241 493.707.241 PT Citra Saudara Abadi PT Bakrie Pangripta Loka 498.706.621 16.695.393 PT Bakrie Pangripta Loka PT Bakrie Graha Investama - 551.386 PT Bakrie Graha Investama Jumlah aset pajak tangguhan 67.887.921.653 32.852.413.801 Total deferred tax assets Kewajiban pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Anak perusahaan: Subsidiaries: PT Bakrie Nirwana Semesta PT Bakrie Nirwana Semesta konsolidasian 21.527.495.601 22.417.793.275 consolidated PT Bakrie Graha Investama 314.554.063 - PT Bakrie Graha Investama Jumlah kewajiban pajak tangguhan 21.842.049.664 22.417.793.275 Total deferred tax liabilities Aset pajak tangguhan - bersih 46.045.871.989 10.434.620.526 Deferred tax assets - net DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 66 23. PERPAJAKAN Lanjutan 23. TAXATION Continued

g. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan

g. Administration and changes in tax regulation

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan Anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Under the taxation laws of Indonesia, the Company and Subsidiary submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax “DGT” may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due. Pada tanggal 23 September 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang “Perubahan Keempat atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan”. Peraturan ini mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28 untuk tahun pajak 2009 dan 25 untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Undang-undang ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan. On September 23, 2008, the President of the Republic of Indonesia and the Minister of Law and Human Rights signed Law No. 36 of 2008 on “Fourth Amendment of Law No. 7 of 1983 on Income Taxes”. This revised Law stipulates change in the corporate tax rates from progressive tax rates to a single rate of 28 for fiscal year 2009 and 25 for fiscal years 2010 onwards. The revised Law will be effective January 1, 2009. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted. Pada tanggal 4 Nopember 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 “PP No. 712008” tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah danatau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah danatau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5 dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah danatau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah danatau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1 dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan analisa terhadap peraturan ini dan membuat penyisihan seluruhnya atas aset dan kewajiban pajak tangguhan. On November 4, 2008, the President of the Republic of Indonesia and the Minister of Law and Human Rights signed the Government Regulation No. 71 Year 2008 “PP No. 712008” on “Third Amendment of Government Regulation No. 48 of Year 1994 concerning Payment of Income Tax on Income from Transfer of Right on Land andor Building”. This revised regulation stipulates tax payers that conducted transaction from transfer of right of land andor buildings, tax payment is final tax amounted 5 from the gross value of transfer right of landor buildings, except transfer of right of Simple House and Simple Apartment by tax payers which its main activity was transferring rights of land andor buildings was applied with final tax amounted to 1 from the gross value of transfer. The Government Regulation will be effective January 1, 2009. The Company and Subsidiary has performed an analysis for the regulation and provided a full allowance of its deferred tax asset and liabilities.