Sistem Agribisnis KAJIAN PUSTAKA DAN TELAAH PENELITIAN SEBELUMNYA

12 Tabel 1. Lanjutan NO. NAMA PENELITI Tahun FOKUS PENELITIAN POSISI PENELITIAN INI 3. Susilowati, Bonar, Sinaga, Wilson, Limbong, dan Erwidodo 2007. Dampak kebijakan ekonomi di sektor agroindustri terhadap kemiskinan dan distribusi pendapatan rumah tangga Pada penelitian ini lebih memfokuskan pada dampak pengembangan agroindustri pisang terhadap peningkatan nilai tambah secara ekonomi bagi pengusaha, pekerja maupun secara sosial yaitu peluang kerja dan penumbuhan unit-unit usaha baru

2.2. Sistem Agribisnis

Menurut Arsyad 1985, yang dimaksud agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan yang ada hubungan dengan pertanian dalam hal ini adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang dengan kegiatan pertanian Soekartawi, 1991. Definisi diatas menunjukkan bahwa pengertian agribisnis sangat luas dengan beraneka ragam kegiatan yang dapat dilakukan tidak hanya berlangsung sekitar usaha pertanian, melainkan juga mempunyai kaitan dengan kegiatan– kegiatan diluar sektor pertanian. Kegiatan agribisnis tidak saja menyangkut produksi pertanian tetapi juga meliputi usaha pengolahan, penyaluran dan penyimpanan. Usaha agribisnis merupakan usaha yang dilakukan secara terintegrasi dan masing-masing kegiatan yang dilakukan saling menunjang yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 13 dimulai dari penyediaan prasarana dan masukan-masukan yang dibutuhkan untuk produksi seperti pupuk, pengairan sampai pada penyampaian produksi kepada konsumen Kertasapoetra, 1985. Konsep agribisnis adalah suatu konsep yang utuh mulai proses produksi, mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan pertanian. Para petani melaksanakan usahanya berdasarkan konsep agribisnis sebab dengan dilaksanakan pertanian secara konsep agribisnis maka: 1. Usaha–usaha pertanian akan diperbaiki demi tercapainya peningkatan produk. 2. Mutu–mutu produk akan diperbaiki guna memuaskan para konsumen. 3. Kualitas produk ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan–kebutuhan konsumen Soekartawi, 1991. Usaha-usaha pertanian yang berkonsep pada agribisnis, bila tidak dilaksanakan sejak sekarang maka besar kemungkinan keperluan–keperluan akan produk pertanian dalam beberapa tahun lagi tidak akan dapat dipenuhi mengingat jumlah pertambahan penduduk meningkat dengan cepat sedang produk–produk yang dihasilkan tidak dapat lagi mengimbanginya. Agribisnis mencakup semua kegiatan dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai pada kegiatan tataniaga produk yang dihasilkan Kartasapoetra, 1985. Menurut Goldberg dan Davis 1957 yang pertama kali memperkenalkan konsep agribisnis diuraikan sebagai berikut : 1. Sub–sistem masukan Input, yaitu sarana produksi. 2. Sub–sistem produksi Farm, yaitu budidaya pertanian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 14 3. Sub–sistem keluaran Output, yaitu agroindustri. 4. Sub–sistem pemasaran Market, yaitu pembungkusan, distribusi dan sebagainya Keempat sub–sistem tersebut yang akan menetukan berhasil tidaknya gerakan agribisnis. Setiap sub–sistem tersebut amat penting kaitannya satu dengan yang lainya, sebab sistem agribisnis merupakan suatu urutan kegiatan yang bekesinambungan, dengan kata lain keberhasilan pengembangan agribisnis sangat tergantung kepada kemajuan–kemajuan yang dapat dicapai pada setiap sub– sistem. Berhasil tidaknya suatu gerakan sub–sistem tergantung pada faktor–faktor pendukungnya. Sukses tidaknya gerakan sub–sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi akan tergantung kepada apakah semua input bisa tersedia tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat kualitas dan sesuai dengan daya beli petani Indrawan, 1996. Lancar tidaknya sub–sistem proses produksi atau agroindustri akan ditentukan oleh lancar tidaknya pengembangan agroindustri, pada sub–sistem distribusi dan pemasaran tercakup berbagai usaha dalam mensukseskan pemasaran hasil–hasil usaha tani dan agroindustri, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Pada sub–sistem kelima dari sistem agribisnis adalah sub–sitem penunjang maksudnya semua aktifitas yang bisa menunjang kelancaran kegiatan keempat sub–sistem tersebut diatas Anonymous, 1993. Agribisnis di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyumbang Produk Domestik Bruto PDB Nasional dan dalam memberikan kesempatan kerja, dalam tahun 1983 sektor pertanian saja memberi kontribusi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 15 sekitar 30 kepada PDB Nasional atas harga konstan 1973, dan menampung lebih dari 50 penduduk usia 10 tahun keatas yang bekerja. Peranan agribisnis tentunya lebih besar dari angka-angka tersebut, karena juga menvakup sektor- sektor lain yang mempunyai keterkaitan atau berperan sebagai penunjang kelancaran agribisnis. Peranan lainya adalah sebagai sumber penerimaan devisa hasil ekspor komoditi pertanian yang mempunyai peranan penting dalam sektor non-migas adalah karet, tembakau, kopi, the dan udang. Nilai ekspor komoditi ini pada tahun 1983 berjumlah 32,5 dari total nilai ekspor non-migas Soeharjo, 1990. Pada sistem agribisnis terdapat lima sifat manajemen yaitu : 1. Manajemen Produksi dan Operasi 2. Manajemen Finansial 3. Manajemen Sumber Daya Manusia 4. Manajemen Pemasaran 5. Manajemen Komunikasi dan Informasi. Pembangunan sistem agribisnis dimaksudkan pembangunan yang mengintegrasikan sektor pertanian dalam arti luas dengan pembangunan industri dan jasa terkait dalam suatu kluster industri industrial cluster meliputi lima sub sistem yaitu agribisnis hulu, usahatani ternak, pengolahan, pemasaran dan jasa. Pembangunan sistem agribisnis dapat dimaknai pembangunan seimbang dan harmonis dari sub sistem : industri hulu, usahatani, industri hilir pertanian pengolahan dan pemasaran dan sektor yang menyediakan jasa yang diperlukan seperti pada gambar berikut Saragih, 2001 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 16 Gambar 1. Sistem Agribisnis Saragih, 2001 Sistem agribisnis selain mempunyai alat manajemen juga didukung oleh lembaga penunjang yaitu instansi pemerintah dan swasta selain itu juga didukung oleh sektor jasa dan lembaga penunjang yaitu Bank, KUD, Penyuluhan dan Asuransi yang terdiri dari beberapa subsistem yaitu : 1. Sub sistem I Sektor input yang mana merupakan sub sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi pertanian antara lain bahan baku, alat produksi dan lain- lainnya. 2. Sub sistem II Sektor usaha tani yang melalui produksi maka usaha tani menghasilkan produk berupa bahan pangan, hasil industri, yang termasuk sektor usaha tani adalah budidaya, pengendalian hama penyakit serta ilmu tanah. Lembaga Penghela Instansi PemerintahSwasta Sektor Input Sarana Prpduksi Pertanian Sektor Usahatani - Budidaya - Pengendalian - Hama Penyakit - Ilmu Tanah Sektor Pengolahan Agroindustri Sektor Pemasaran - Produk - Harga - Promosi - Tempat Sektor Konsumen - Perilaku - Konsumen Sektor Jasa Lembaga Penunjang Bank, KUD, Penyuluhan, Asuransi Sub Sistem I Sub Sistem II Sub Sistem III Sub Sistem IV Sub Sistem V Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 17 3. Sub sistem III Sektor pengolahan yaitu merupakan kegiatan agroindustri mulai dari penyediaan bahan baku sampai menghasilkan produk akhir. 4. Sub sistem IV Sektor pemasaran yaitu rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produksi, penentuan harga, promosi dan tempat guna memasarkan produk. 5. Sub sistem V Sektor konsumen yaitu untuk memasarkan produksi yang dihasilkan maka seorang produsan harus mengetahui perilaku konsumen.

2.3. Agroindustri dan Lingkupnya