25
Usaha pengolahan hasil pertanian akan memberikan beberapa keuntungan antara lain Aziz, 1993 :
1. Mengurangi kerugian ekonomi akibat kerusakan hasil pertanian.
2. Meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian.
3. Memperpanjang masa ketersediaan hasil pertanian, baik dalam bentuk segar
maupun dalam bentuk hasil olahan. 4.
Meningkatkan keanekaragaman produk pertanian. 5.
Mempermudah penyimpanan dan pengangkutan produk pertanian
2.5. Studi Kelayakan
Istilah studi kelayakan atau feasibility study saat ini sudah banyak dikenal masyarakat. Hal ini karena istilah tersebut sering dimuat dalam surat
kabar, majalah serta pembicaraan sehari-hari. Bahkan saat ini banyak perguruan tinggi yang telah memberikan mata kuliah studi kelayakan.
Studi kelayakan pada hakikatnya adalah suatu metode penjajagan dari suatu gagasan usaha tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha
tersebut dilaksanakan.Studi kelayakan dalam arti yang luas telah timbul jauh sebelum berkembangnya perekonomian modern Bachrawi, 2000.
Yang dimaksud dengan studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Adapun tujuan
dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjutan penanaman modal yang besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan Suad,
2000
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
26
Proyek adalah suatu keseluruhan aktifitas yang menggunakan sumber- sumber untuk mendapatkan kemanfaatan benefit atau suatu aktifitas dimana
dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil diwaktu yang akan datang, dan yang dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai suatu
unit Kadariah, 1988, sedangkan menurut Clive 1993, Proyek adalah kegiatan- kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan
dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Menurut Soekartawi 1987, ada tiga aspek penting dalam melakukan
suatu proyek yaitu : 1.
Adanya modal dan sumberdaya investasi. 2.
Adanya upaya memaksimalkan keuntungan 3.
Adanya waktu lamanya proyek yang telah ditentukan. Selain itu hal-hal yang perlu diketahui dalam studi kelayakan suatu
proyek adalah : 1.
Ruang lingkup kegiatan proyek, disini dijelaskan pada bidang apa proyek akan diusahakan.
2. Cara-cara proyek dilakukan, disini ditentukan proyek dikerjakan sendiri atau
dikerjakan pada pihak lain. 3.
Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh proyek.
4. Sarana yang diperlukan oleh proyek menyangkut bukan hanya kebutuhan
seperti faktor produksi, tenaga kerja dan sebagainya. Tetapi termasuk fasilitas pendukung seperti jalan raya, transportasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
27
5. Hasil kegiatan proyek serta biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh
hasil. Gittinger 1986 menekankan betapa pentingnya memperhatikan aspek-
aspek lain yang erat hubungannya dengan segala aspek yang mempengaruhi keberhasilan suatu proyek. Ada enam aspek yang perlu diperhatikan dalam
melakukan suatu evaluasi proyek yaitu : 1.
Aspek teknis adalah aspek yang menyangkut kaitan antara input dan output daripada barang-barang dan jasa-jasa yang digunakan serta dihasilkan dalam
suatu proyek. 2.
Aspek kelembagaan dan manajemen merupakan kunci sukses atau gagalnya suatu proyek. Ditunjukan pada kemampuan staf dari pada proyek untuk
menjalankan administrasi pada kegiatan proyek. 3.
Aspek sosial menyangkut perlunya mempertimbangkan pola dan kebiasaan- kebiasaan sosial dari pihak yang akan dilayani oleh proyek.
4. Aspek komersial merupakan usaha-usaha pemasaran hasil produksi yang
bersangkutan dan supply bahan-bahan serta jasa yang diperlukan untuk mulai membangun dan menjalankan proyek.
5. Aspek finansial yaitu mengenai keuntungan pendapatan yang diperoleh
suatu proyek, hal ini berhubungan dengan persoalan apakah proyek yang bersangkutan akan sanggup menjamin dana yang dibutuhkan serta sanggup
membayarnya kembali dan apakah proyek tersebut bisa menjamin kelangsungan hidupnya secara finansial.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
28
6. Aspek ekonomi mencakup pertimbangan apakah proyek tersebut akan
membantu pembangunan ekonomi secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar hingga penggunaan sumber-sumber produksi
langka yang dibutuhkan bisa dibenarkan. Dalam ilmu evaluasi proyek pembahasan analisis proyek ini lebih
menitikberatkan pada analisis aspek finansial dan aspek ekonomisnya, akan tetapi aspek-aspek lainnya juga harus diperhatikan. Analisis ekonomis dan analisis
finansial yang dimaksud yaitu : 1.
Analisis Ekonomis adalah suatu analisis yang melihat suatu kegiatan proyek dari sudut perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian yang
perlu diperhatikan didalam analisis ekonomis ini adalah hasil total atau produktivitas suatu proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara
keseluruhan. 2.
Analisis Finansial adalah analisis yang melihat suatu proyek dari sudut lembaga-lembaga atau badan-badan yang mempunyai kepentingan langsung
dalam proyek atau yang menginvestasikan modalnya kedalam proyek. Unsur-unsur yang berlainan didalam analisis ekonomis dan analisis
finansial adalah sebagai berikut : 1.
Didalam Analisis Ekonomis a. Harga yang dipakai pedoman adalah shadow price atau accountuing
price .
b. Pembayaran pajak tidak dikurangkan dalam perhitungan benefit dari suatu proyek.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
29
c. Besarnya subsidi harus ditambahkan pada harga pasar barang-barang input.
d. Besarnya bunga modal biasanya tidak dipisahkan atau dikurangkan dari hasil kotor.
2. Didalam Analisis Finansial
a. Harga yang dipakai pedoman adalah harga pasar market price b. Pembayaran pajak dianggap sebagi biaya di dalam proyek, sehingga
perlu diperhitungkan, atau dipakai untuk mengurangi benefit. c. Besarnya subsidi yang diberikan dipakai sebagai mengurangi atau akan
meringankan biaya proyek, sehingga akan merupakan benefit. d. Didalam pembayaran bunga modal dalam analisis finansial dibedakan
sebagai berikut : -
Bunga yang dibayarkan orang-orang atau lembaga dari luar yang meminjamkan uangnya kreditor kepada proyek maka bunga
tersebut dianggap sebagai biaya cost. -
Untuk bunga atas modal sendiri yang digunakan dalam proyek tidak dianggap sebagai cost, melainkan sebagai profit Pudosumarto,
1991. Dalam melakukan evaluasi suatu proyek yang akan atau yang telah
didirikan perlu diketahui indikator keberhasilan dari proyek tersebut. Ada lima teknik yang sering dipakai sebagai indikator keberhasilan dari suatu proyek, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
30
1. RC Ratio
Dengan diketahui penerimaam, biaya produksi serta besarnya pendapatan, maka seorang pengusaha dapat melakukan analisa efisiensi usahanya
dengan menggunakan analisis RC ratio, yang dirumuskan dengan :
TR RC ratio =
TC
Keterangan : TR : Total Penerimaan Rp
TC : Total Biaya Rp Analisis ini menunjukkan tingkat efisien ekonomi dan daya saing dari
produksi yang dihasilkan. Dari hasil perbandingan akan didapat : RC 1, usaha efisiensi dan menguntungkan
RC = 1, usaha tidak efisien dan tidak merugikan RC 1, usaha tidak efisien dan merugikan
2. Titik Impas Break Even Point
Analisis titik impas adalah suatu cara atau teknik yang digunakan oleh manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume jumlah penjualan
atau volume produksi berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba. Kondisi tersebut akan
dapat menjadikan dasar perimbangan bagi perusahaan dalam menetapkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
31
sasaran dan tujuan perusahaan. Kegunaan lainnya dari analisis titik impas antara lain :
a. Sebagai dasar merencanakan kegiatan operasional dalam usaha untuk mencapai laba tertentu atau sebagai profit planning
b. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan operasional yang sedang berjalan yaitu alat kontrol antara realisasi dengan angka-angka dalam
perhitungan titik impas. Jadi dalam hal ini alat analisis titik impas sebagai alat pengendalian ”controling”.
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual d. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh seorang manajer dalam menjalankan perusahaan. Menurut Soekartawi 1987, analisis titik impas sebenarnya banyak
dipakai pada analisis budgeting dalam ekonomi perusahaan dalam evaluasi proyek, analisis titik impas ini juga sering dipakai atau paling tidak dipakai
sebagai dasar perkiraan dalam melakukan evaluasi dari suatu proyek. Dengan demikian perbandingan antara manfaat dan biaya benefitcost
ratio atau jumlah penerimaan biaya returncost ratio adalah sebenarnya
juga didasarkan pada analisis titik impas. Titik impas BEP adalah suatu titik yang menunjukkan jumlah penerimaan yang tepat sama dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian tidak ada untung dan tidak ada rugi, secara hipotesis titik impas ada 4 variabel yaitu variabel biaya tetap,
biaya variabel, total biaya dan total penerimaan dan penjelasan setiap variabel sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
32
a. Biaya tetap adalah besarnya biaya yang besaranya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi. Dengan demikian yang
digolongkan sebagai biaya tetap adalah sewa tanah, nilai bangunan dan sebagainya dengan satuan rupiah.
b. Biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi. Makin besar produksi makin besar pula biaya
variabel. Biaya variabel merupakan biaya operasional dalam suatu usaha termasuk biaya taktis perusahaan. Contoh biaya operasional ini adalah
biaya sarana produksi, biaya panen, biaya angkut dan sebagainya dengan satuan rupiah.
c. Total biaya adalah penjumlahan dari biaya variabel dengan biaya variabel tetap dengan satuan rupiah.
d. Total penerimaan adalah besarnya penerimaan yang diperoleh dari suatu investasi dengan satuan rupiah.
e. BEP merupakan suatu cara atau teknik untuk mengetahui pada volume penjualan atau volume produksi berapa suatu usaha tidak mencapai rugi
atau laba dengan rumusan : Perhitungan yang digunakan untuk mencari BEP atas dasar unit
produksi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Perhitungan yang digunakan untuk mencari BEP atas dasar unit rupiah dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
BEP Q =
TFC PUnit – VCUnit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
33
Dimana : BEP Q
= Break Event Point Titik impas Dalam Unit BEP Rp
= Break Event Point Titik impas Dalam Rupiah VC
= Biaya tidak tetap Rp. FC
= Biaya tetap Rp. P
= Harga jual per unit Rp. TR
= Penerimaan total Rp
2.6. Analisis Nilai Tambah