Rasio nilai tambah 11.a 10 52 Bagian tenaga kerja 12.a 11.a 54 Tingkat keuntungan 13.a 11.a 46

80 Tabel 5. Nilai Tambah Pengolahan Pisang Menjadi Kripik Pisang, Sale Pisang dan Sale Pisang Goreng di Kabupaten Pacitan, Tahun 2008 NO OUTPUT, INPUT, HARGA Nilai Tambah Kripik Pisang Nilai Tambah Sale Pisang Nilai Tambah Sale Pisang Goreng 1 Hasil produksi Bks1 kali proses produksi 1.654 1.213 2.160 2 Bahan Baku tandan1 kali proses produksi 70 50 50 3 Tenaga kerja HOK 29 5 8 4 Faktor konversi 1 2 24 24 43 5 Koefisien tenaga kerja 3 2 0,41 0,10 0,16 6 Harga produk Rp Bks 1.000 1.000 1.000 7 Upah rerata Rp HOK 16.000 16.000 16.000 PENDAPATAN 8 Harga bahan baku Rptandan 6.000 6.000 6.000 9 Sumbangan input lain Rptandan 5.250 3.428 10.959 10 Nilai produk Rptandan 4 x 6 23.629 24.260 43.200 11 a. Nilai Tambah Rptandan 10 – 8 – 9 12.379 14.832 26.241

b. Rasio nilai tambah 11.a 10 52

61 61 12 a. Imbangan tenaga kerja Rptandan 5 x 7 6.629 1.600 2.560

b. Bagian tenaga kerja 12.a 11.a 54

11 10 13 a. Keuntungan 11.a – 12.a 5.750 13.232 23.681

b. Tingkat keuntungan 13.a 11.a 46

89 90 Keterangan : 1 tandan pisang setara 16 kg buah pisang 1 bungkus kripik pisang = 0,5 ons 1 bungkus sale basah = 0,5 ons 1 bungkus sale goreng = 0,5 ons Nilai produk kripik pisang sebesar Rp. 23.629 berarti bahwa kripik yang dihasilkan dari setiap tandan pisang sebesar Rp. 23.629 yang diperoleh dari perkalian faktor konversi dengan harga pisang. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan pisang menjadi kripik pisang adalah sebesar Rp. 12.379 per tandan, nilai tersebut diperoleh dari selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 81 Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang diperoleh sebesar 52 menunjukkan bahwa setiap Rp. 100 nilai produk akan diperoleh nilai tambah sebesar Rp 52. Nilai tambah dari kegiatan agroindustri kripik pisang cukup besar selain dari harga bahan baku yang relatif rendah juga harga kripik pisang yang cukup baik dipasaran. Keuntungan yang didapat agroindustri kripik pisang sebesar Rp. 5.750 per tandan bahan baku yang diperoleh dari selisih nilai tambah kotor dengan imbalan tenaga kerja. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari nilai tambah sebesar 46 berarti bahwa distribusi nilai tambah sebanding dengan bagian keuntungan untuk tenaga kerja yaitu sebesar 54. Keuntungan Rp. 5.750 per tandan pisang tersebut hanya dinikmati oleh pengusaha pengolahan sedangkan petani tidak mendapatkan bagian. 2. Nilai Tambah Kegiatan Agroindustri Pisang menjadi Sale Pisang Produksi yang dihasilkan agroindustri sale pisang per satu kali proses produksi yang biasanya dilakukan selama 1 hari sebesar 1213 bungkus dengan jumlah bahan baku sebanyak 50 tandan. maka akan diperoleh nilai konversi sebesar 24 yang berarti bahwa setiap 1 tandan pisang akan menghasilkan 24 bungkus. Dari perhitungan diperoleh nilai input tenaga kerja sebesar 5 HOK per satu kali proses produksi sehingga diperoleh nilai imbangan tenaga kerja sebesar 1600 yang berarti bahwa untuk mengolah 1 tandan dibutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp 1600. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 82 Nilai produk sale pisang sebesar Rp. 24.260 berarti bahwa sale yang dihasilkan dari setiap tandan pisang sebesar Rp. 24.260 yang diperoleh dari perkalian faktor konversi dengan harga pisang. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan pisang menjadi sale pisang adalah sebesar Rp. 14.432 per tandan, nilai tersebut diperoleh dari selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang diperoleh sebesar 61 menunjukkan bahwa setiap Rp. 100 nilai produk akan diperoleh nilai tambah sebesar Rp 61. Nilai tambah dari kegiatan agroindustri sale pisang cukup besar selain dari harga bahan baku yang relatif rendah juga harga sale pisang yang cukup baik dipasaran. Keuntungan yang didapat agroindustri sale pisang sebesar Rp. 13.232 per tandan bahan baku yang diperoleh dari selisih nilai tambah kotor dengan imbalan tenaga kerja. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari nilai tambah sebesar 89 berarti bahwa distribusi nilai tambah tidak sebanding dengan bagian keuntungan untuk tenaga kerja yaitu sebesar 11. Keuntungan Rp. 13.232 per tandan pisang tersebut hanya dinikmati oleh pengusaha pengolahan sedangkan petani tidak mendapatkan bagian. 3. Nilai Tambah Kegiatan Agroindustri Pisang menjadi Sale Pisang Goreng Produksi yang dihasilkan agroindustri sale pisang goreng per satu kali proses produksi yang biasanya dilakukan selama 1 hari sebesar 2160 bungkus dengan jumlah bahan baku sebanyak 50 tandan. maka akan diperoleh nilai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 83 konversi sebesar 43 yang berarti bahwa setiap kilogram tandan pisang akan menghasilkan 43 bungkus. Dari perhitungan diperoleh nilai input tenaga kerja sebesar 8 HOK per satu kali proses produksi sehingga diperoleh nilai imbangan tenaga kerja sebesar 2.560 yang berarti bahwa untuk mengolah 1 tandan dibutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp 2.560. Nilai produk sale pisang goreng sebesar Rp. 43.200 berarti bahwa sale pisang goreng yang dihasilkan dari setiap tandan pisang sebesar Rp. 43.200 yang diperoleh dari perkalian faktor konversi dengan harga pisang. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan pisang menjadi sale pisang goreng adalah sebesar Rp. 26.241 per tandan, nilai tersebut diperoleh dari selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang diperoleh sebesar 61 menunjukkan bahwa setiap Rp. 100 nilai produk akan diperoleh nilai tambah sebesar Rp 61. Nilai tambah dari kegiatan agroindustri sale pisang goreng cukup besar selain dari harga bahan baku yang relatif rendah juga harga sale pisang goreng yang cukup baik dipasaran. Keuntungan yang didapat agroindustri sale pisang goreng sebesar Rp. 23.681 per tandan bahan baku yang diperoleh dari selisih nilai tambah kotor dengan imbalan tenaga kerja. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari nilai tambah sebesar 90 berarti bahwa distribusi nilai tambah tidak sebanding dengan bagian keuntungan untuk tenaga kerja yaitu sebesar 10. Keuntungan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 84 Rp. 23.681 per tandan pisang tersebut hanya dinikmati oleh pengusaha pengolahan sedangkan petani tidak mendapatkan bagian. Sedangkan nilai tambah pada kegiatan pengolahan pisang menjadi kripik pisang bolong dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6. Nilai Tambah Pengolahan Pisang Menjadi Kripik Pisang Bolong di Kabupaten Pacitan, Tahun 2008 NO OUTPUT, INPUT, HARGA NILAI 1 Hasil produksi Kg1 kali proses produksi 360 2 Bahan Baku tandan1 kali proses produksi 250 3 Tenaga kerja HOK 30 4 Faktor konversi 1 2 1 5 Koefisien tenaga kerja 3 2 0,12 6 Harga produk Rp Bks 30.000 7 Upah rerata Rp HOK 16.000 PENDAPATAN 8 Harga bahan baku Rptandan 6.000 9 Sumbangan input lain Rptandan 687 10 Nilai produk Rptandan 4 x 6 43.200 11 a. Nilai Tambah Rptandan 10 – 8 – 9 36.513

b. Rasio nilai tambah 11.a 10