80
Tabel 5. Nilai Tambah Pengolahan Pisang Menjadi Kripik Pisang, Sale Pisang dan Sale Pisang Goreng di Kabupaten Pacitan, Tahun
2008
NO OUTPUT, INPUT, HARGA
Nilai Tambah
Kripik Pisang
Nilai Tambah
Sale Pisang
Nilai Tambah
Sale Pisang
Goreng
1 Hasil produksi Bks1 kali proses produksi 1.654
1.213 2.160
2 Bahan Baku tandan1 kali proses produksi 70
50 50
3 Tenaga kerja HOK 29
5 8
4 Faktor konversi 1 2 24
24 43
5 Koefisien tenaga kerja 3 2 0,41
0,10 0,16
6 Harga produk Rp Bks 1.000
1.000 1.000
7 Upah rerata Rp HOK 16.000
16.000 16.000
PENDAPATAN
8 Harga bahan baku Rptandan 6.000
6.000 6.000
9 Sumbangan input lain Rptandan 5.250
3.428 10.959
10 Nilai produk Rptandan 4 x 6 23.629
24.260 43.200
11 a. Nilai Tambah Rptandan 10 – 8 – 9 12.379
14.832 26.241
b. Rasio nilai tambah 11.a 10 52
61 61
12 a. Imbangan tenaga kerja Rptandan 5 x 7 6.629
1.600 2.560
b. Bagian tenaga kerja 12.a 11.a 54
11 10
13 a. Keuntungan 11.a – 12.a 5.750
13.232 23.681
b. Tingkat keuntungan 13.a 11.a 46
89 90
Keterangan : 1 tandan pisang setara 16 kg buah pisang
1 bungkus kripik pisang = 0,5 ons 1 bungkus sale basah = 0,5 ons
1 bungkus sale goreng = 0,5 ons
Nilai produk kripik pisang sebesar Rp. 23.629 berarti bahwa kripik yang dihasilkan dari setiap tandan pisang sebesar Rp. 23.629 yang diperoleh dari
perkalian faktor konversi dengan harga pisang. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan pisang menjadi kripik pisang
adalah sebesar Rp. 12.379 per tandan, nilai tersebut diperoleh dari selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
81
Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang diperoleh sebesar 52 menunjukkan bahwa setiap Rp. 100 nilai produk akan diperoleh nilai tambah
sebesar Rp 52. Nilai tambah dari kegiatan agroindustri kripik pisang cukup besar selain dari harga bahan baku yang relatif rendah juga harga kripik
pisang yang cukup baik dipasaran. Keuntungan yang didapat agroindustri kripik pisang sebesar Rp. 5.750 per
tandan bahan baku yang diperoleh dari selisih nilai tambah kotor dengan imbalan tenaga kerja. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari nilai
tambah sebesar 46 berarti bahwa distribusi nilai tambah sebanding dengan bagian keuntungan untuk tenaga kerja yaitu sebesar 54. Keuntungan Rp.
5.750 per tandan pisang tersebut hanya dinikmati oleh pengusaha pengolahan sedangkan petani tidak mendapatkan bagian.
2. Nilai Tambah Kegiatan Agroindustri Pisang menjadi Sale Pisang Produksi yang dihasilkan agroindustri sale pisang per satu kali proses
produksi yang biasanya dilakukan selama 1 hari sebesar 1213 bungkus dengan jumlah bahan baku sebanyak 50 tandan. maka akan diperoleh nilai
konversi sebesar 24 yang berarti bahwa setiap 1 tandan pisang akan menghasilkan 24 bungkus.
Dari perhitungan diperoleh nilai input tenaga kerja sebesar 5 HOK per satu kali proses produksi sehingga diperoleh nilai imbangan tenaga kerja sebesar
1600 yang berarti bahwa untuk mengolah 1 tandan dibutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp 1600.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
82
Nilai produk sale pisang sebesar Rp. 24.260 berarti bahwa sale yang dihasilkan dari setiap tandan pisang sebesar Rp. 24.260 yang diperoleh dari
perkalian faktor konversi dengan harga pisang. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan pisang menjadi sale pisang
adalah sebesar Rp. 14.432 per tandan, nilai tersebut diperoleh dari selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku.
Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang diperoleh sebesar 61 menunjukkan bahwa setiap Rp. 100 nilai produk akan diperoleh nilai tambah
sebesar Rp 61. Nilai tambah dari kegiatan agroindustri sale pisang cukup besar selain dari harga bahan baku yang relatif rendah juga harga sale pisang
yang cukup baik dipasaran. Keuntungan yang didapat agroindustri sale pisang sebesar Rp. 13.232 per
tandan bahan baku yang diperoleh dari selisih nilai tambah kotor dengan imbalan tenaga kerja. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari nilai
tambah sebesar 89 berarti bahwa distribusi nilai tambah tidak sebanding dengan bagian keuntungan untuk tenaga kerja yaitu sebesar 11. Keuntungan
Rp. 13.232 per tandan pisang tersebut hanya dinikmati oleh pengusaha pengolahan sedangkan petani tidak mendapatkan bagian.
3. Nilai Tambah Kegiatan Agroindustri Pisang menjadi Sale Pisang Goreng Produksi yang dihasilkan agroindustri sale pisang goreng per satu kali proses
produksi yang biasanya dilakukan selama 1 hari sebesar 2160 bungkus dengan jumlah bahan baku sebanyak 50 tandan. maka akan diperoleh nilai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
83
konversi sebesar 43 yang berarti bahwa setiap kilogram tandan pisang akan menghasilkan 43 bungkus.
Dari perhitungan diperoleh nilai input tenaga kerja sebesar 8 HOK per satu kali proses produksi sehingga diperoleh nilai imbangan tenaga kerja sebesar
2.560 yang berarti bahwa untuk mengolah 1 tandan dibutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp 2.560.
Nilai produk sale pisang goreng sebesar Rp. 43.200 berarti bahwa sale pisang goreng yang dihasilkan dari setiap tandan pisang sebesar Rp. 43.200 yang
diperoleh dari perkalian faktor konversi dengan harga pisang. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan pisang menjadi sale pisang
goreng adalah sebesar Rp. 26.241 per tandan, nilai tersebut diperoleh dari selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku.
Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang diperoleh sebesar 61 menunjukkan bahwa setiap Rp. 100 nilai produk akan diperoleh nilai tambah
sebesar Rp 61. Nilai tambah dari kegiatan agroindustri sale pisang goreng cukup besar selain dari harga bahan baku yang relatif rendah juga harga sale
pisang goreng yang cukup baik dipasaran. Keuntungan yang didapat agroindustri sale pisang goreng sebesar Rp. 23.681
per tandan bahan baku yang diperoleh dari selisih nilai tambah kotor dengan imbalan tenaga kerja. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari nilai
tambah sebesar 90 berarti bahwa distribusi nilai tambah tidak sebanding dengan bagian keuntungan untuk tenaga kerja yaitu sebesar 10. Keuntungan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
84
Rp. 23.681 per tandan pisang tersebut hanya dinikmati oleh pengusaha pengolahan sedangkan petani tidak mendapatkan bagian.
Sedangkan nilai tambah pada kegiatan pengolahan pisang menjadi kripik pisang bolong dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6. Nilai Tambah Pengolahan Pisang Menjadi Kripik Pisang Bolong
di Kabupaten Pacitan, Tahun 2008 NO
OUTPUT, INPUT, HARGA NILAI
1 Hasil produksi Kg1 kali proses produksi 360
2 Bahan Baku tandan1 kali proses produksi 250
3 Tenaga kerja HOK 30
4 Faktor konversi 1 2
1
5 Koefisien tenaga kerja 3 2
0,12 6 Harga produk Rp Bks
30.000 7 Upah rerata Rp HOK
16.000
PENDAPATAN
8 Harga bahan baku Rptandan 6.000
9 Sumbangan input lain Rptandan 687
10 Nilai produk Rptandan 4 x 6
43.200
11 a. Nilai Tambah Rptandan 10 – 8 – 9
36.513
b. Rasio nilai tambah 11.a 10