63
4.5. Analisis Data
Untuk menganalisis tujuan pertama yaitu Untuk mengetahui kelayakan agroindustri berbasis pisang awak di Kabupaten Pacitan dalam penelitian ini
menggunakan analisis kelayakan antara lain : 1.
RC Ratio Dengan diketahui penerimaam, biaya produksi serta besarnya pendapatan,
maka seorang pengusaha dapat melakukan analisa efisiensi usahanya dengan menggunakan analisis RC ratio, yang dirumuskan dengan :
TR RC ratio =
TC Keterangan :
TR : Total Penerimaan Rp TC : Total Biaya Rp
Analisis ini menunjukkan tingkat efisien ekonomi dan daya saing dari produksi yang dihasilkan. Dari hasil perbandingan akan didapat :
RC 1, usaha efisiensi dan menguntungkan RC = 1, usaha tidak efisien dan tidak merugikan
RC 1, usaha tidak efisien dan merugikan 2.
Titik Impas Break Even Point Perhitungan yang digunakan untuk mencari BEP atas dasar unit produksi
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
BEP Q = TFC
PUnit – VCUnit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
64
Perhitungan yang digunakan untuk mencari BEP atas dasar unit rupiah dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana : BEP Q
= Break Event Point Titik impas Dalam Unit BEP Rp = Break Event Point Titik impas Dalam Rupiah
VC = Biaya tidak tetap Rp.
FC = Biaya tetap Rp.
P = Harga jual per unit Rp.
TR = Penerimaan total Rp
Untuk menganalisis tujuan kedua yaitu untuk mengetahui nilai tambah kegiatan agroindustri berbasis pisang awak di Kabupaten Pacitan dalam penelitian
ini menggunakan analisis nilai tambah. Besarnya nilai tambah karena proses pengolahan, didapat dari pengurangan biaya bahan baku ditambah input lainya
terhadap nilai produk yang dihasilkan. Analisis nilai tambah dalam penelitian ini menggunakan metode Hayami 1990 dalam Sudiyono, 2002, adapun perhitungan
nilai tambah dapat dilihat pada Tabel 2.
BEP Rp TFC
1 – VCTR
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
65
Tabel 2. Format Analisis Nilai Tambah Pengolahan NO
KETERANGAN FORMULA
A. OUTPUT, INPUT, HARGA
1. Hasil produksi KgTahun A
2. Bahan Baku KgTahun B
3. Tenaga kerja HOK C
4. Faktor konversi 12 A B = M
5. Koefisien tenaga kerja 32 C B = N
6. Harga produk Rp kg D
7. Upah rerata Rp HOK E
B. PENDAPATAN
8. Harga bahan baku RpKg F
9. Sumbangan input lain RpKg G
10. Nilai produk 4 x 6 RpKG M x D = K
11. a. Nilai Tambah 10 – 8 – 9 RpKg K – F– G = L
b. Rasio nilai tambah 11.a 10 L K = H
12. a. Imbangan tenaga kerja 5 x 7 RpKg N x E = P
b. Bagian tenaga kerja 12.a 11.a P L = Q
13. a. Keuntungan 11.a – 12.a L – P = R
b. Tingkat keuntungan 13.a 11.a R L = O
Untuk menganalisis tujuan ketiga yaitu untuk menyusun strategi pengembangan usaha agroindustri berbasis pisang awak di Kabupaten Pacitan
dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan para logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strenght dan peluang opportunities, namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesesses dan ancaman
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
66
threats. Analisa ini berhubungan dengan adanya proses pengambilan keputusan strategis yang selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan
kebijaksanaan perusahaan. Dengan demikian analisa deskriptif ini akan menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan dalam kondisi yang pada saat ini.
1. Matrik EFAS
Sebelumnya membuat matrik faktor strategi eksternal, perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal EFAS. Berikut ini adalah cara-cara
penentu Faktor Strategi Eksternal EFAS : a. Menyusun dalam kolom 1 5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman.
b. Memberi bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor
tersebut kemungkunan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategi.
c. Menghitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor
bedasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat
positif peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil kecil, diberi rating +1. Pemberian nilai rating ancaman
adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamanya sedikit ratingnya 4.
d. Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
67
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor.
e. Menggunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembobotannya dihitung. f. Menjumlah skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahann yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama. 2.
Matrik IFAS Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu
tabel IFAS Internal Strategic Factors Analysis Summary disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka
Strength and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah : a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1. b. Memberi bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari
1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan. Semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
68
c. Menghitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor,
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang masuk
kategori kekuatan diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 sangat baik dengan membandingkannya dengan rata-rata pesaing utama.
Sedangan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. d. Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai
dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. e. Menggunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotanya dihitung.
f. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingakan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
3. Matrik SWOT
Matrik SWOT adalah matrik yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
69
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Analisis SWOT memperkenalkan matrik dalam tabel sebagai berikut :
IFAS EFAS
STRENGTHS S Menentukan 5-10 faktor,
pada faktor kekuatan internal
WEAKNESSES W Menetukan 5-10 faktor,
pada faktor kelemahan internal
OPPORTUNIES O Menentukan 5-10 faktor
peluang eksternal STRATEGI SO
Menciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk bisa memanfaatkan peluang
STRATEGI WO Menciptakan strategi
yang meminimalkan kelemhan
untuk memanfaatkan peluang
TREATHS T Menentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal STRATEGI ST
Menciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Menciptakan strategi
yang meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
Gambar 7. Diagram Matrik SWOT
a. Strategi SO Startegi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
70
c. Startegi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.