Guru Tinjauan Teoretik 1. Pengembangan Bakat Keguruan

menjelaskan bahwa dengan seseorang dengan keunggulan potensi diharapkan memiliki peluang besar untuk mencapai prestasi tinggi dan menonjol dalam pekerjaannya. Jadi, bakat merupakan kemampuan bawaan sejak lahir yang berupa potensi yang masih perlu latihan dan dikembangkan agar potensi tersebut dapat menonjol dan memberikan prestasi yang tinggi. Seseorang yang terlahir dengan bakat melukis dapat menjadi seorang pelukis yang hebat bila ia rajin berlatih dan diberi fasilitas melukis. Namun bisa terjadi yang sebaliknya. Jika orang tersebut tidak pernah mengasah bakat melukisnya dan tidak diberi fasilitas melukis, maka bakat tersebut bisa hilang. Apabila potensi dapat teraktualisasikan secara optimal, maka kontribusi terhadap sesamanya, bangsa, dan negaranya akan menjadikan manusia menanjak kehidupannya dan meningkat pula tata cara kehidupan bangsa Semiawan, 2010:30. 2 Ciri-Ciri Anak Berbakat Guru dan orang tua perlu mengetahui ciri-ciri anak berbakat agar mereka dapat membimbing anak tersebut dengan baik. Secara umum, anak berbakat memiliki prestasi yang menonjol dalam bidang yang ditekuninya. Parker dalam Munandar 1982:16 mengatakan bahwa anak-anak berbakat sejak kecil lebih aktif dan lebih menaruh perhatian terhadap lingkungannya. Martinson dalam Munandar 1985:30 menyebutkan secara rinci beberapa ciri-ciri anak berbakat, yaitu: 1 Membaca pada usia lebih muda. 2 Membaca lebih cepat dan lebih banyak. 3 Memiliki perbendaharaan kata yang luas. 4 Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat. 5 Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah “dewasa”. 6 Mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri. 7 Menunjukkan keaslian orisinalitas dalam ungkapan verbal. 8 Memberi jawaban-jawaban yang baik. 9 Dapat memberikan banyak gagasan. 10 Luwes dalam berpikir. 11 Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan. 12 Mempunyai pengamatan yang tajam. 13 Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati. 14 Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri. 15 Senang mencoba hal-hal baru. 16 Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi. 17 Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah. 18 Cepat menangkap hubungan-hubungan sebab akibat. 19 Berperilaku terarah kepada tujuan. 20 Mempunyai daya imajinasi yang kuat. 21 Mempunyai banyak kegemaran hobi. 22 Mempunyai daya ingat yang kuat. 23 Tidak cepat puas dengan prestasinya. 24 Peka sensitif dan menggunakan firasat intuisi. 25 Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan. Perlu diperhatikan bahwa tidak setiap anak berbakat memiliki ciri-ciri di atas Munandar, 1985:31. Poin-poin tersebut merupakan ciri-ciri umum yang biasanya terdapat pada anak berbakat. Tidak semua anak berbakat memiliki sikap dan sifat yang baik. Ada beberapa anak berbakat yang memiliki sikap yang kurang baik menyimpang karena kurangnya pengawasan dan bimbingan dari orang tua. Guru perlu mewaspadai masalah yang mungkin dilakukan oleh anak tersebut. Meskipun anak berbakat memiliki kematangan intelektual dan emosional yang baik, namun masih banyak anak berbakat yang merasa dikucilkan. Misalnya, karena ia memiliki prestasi yang tinggi, ia dikucilkan oleh rivalnya. Oleh karena itu, guru harus peka terhadap masalah yang mungkin timbul. Anak tersebut perlu diberi pelayanan dan bimbingan yang khusus. 3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Bakat banyak tergantung dari pembawaan heredity Munandar, 1982:18. Namun, bakat juga dapat hilang bila tidak dilatih secara terus menerus. Hal ini berarti bawa bakat dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Munandar 1985:18 mengatakan banyak faktor lain yang mempengaruhi bakat, disamping faktor intelegensi. Faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi bakat yang berasal dari dalam diri anak sendiri. Misalnya gen, intelegensi, motivasi dari dalam diri, minat, keinginan untuk berprestasi, dan ketekunannya dalam mengatasi kesulitan. Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi bakat yang berasal dari luar diri anak tersebut. Faktor eksternal dapat berupa keadaan lingkungan, kesempatan, sarana dan prasarana yang tersedia, dukungan dan dorongan orang tua, taraf sosial ekonomi orang tua, tempat tinggal, dan sebagainya.

c. Pengembangan Bakat Keguruan

Telah disebutkan di atas bahwa bakat merupakan kemampuan bawaan sejak lahir yang berupa potensi yang masih perlu latihan dan dikembangkan agar potensi tersebut dapat menonjol dan memberikan prestasi yang tinggi. Di sisi lain keguruan merupakan perihal yang menyangkut pengajaran, pendidikan, dan metode pengajaran. Menurut Wasidi dan Djemari Mardapi 2016: 99 bakat keguruan adalah potensi kemampuan individu dapat berkembang dengan pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik. Bila bakat keguruan seseorang tidak dilatih dan diasah, maka bakat tersebut bisa hilang. Bakat tersebut dapat terus terasah dengan cara menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK dan memperoleh pelatihan dalam bidang keguruan. Bakat keguruan terdiri atas kreativitas pedagogi, komitmen pedagogi, dan kecerdasan emosi Wasidi dan Mardapi, 2016. Kreativitas pedagogi merupakan cara kreatif guru dalam merancang dan mengolah pembelajaran. Dalam hal ini kreativitas dan keahlian guru sangat diperlukan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DENGAN PENYELESAIAN TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI.

1 0 40

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN KONSEP FISIKA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PENDIDIKAN KIMIA.

0 6 56

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma).

0 3 188

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 232

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

0 1 186

Hubungan antara keaktifan belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi keuangan dasar 1.

0 1 104

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

0 5 230

Hubungan antara Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Tingkat Kesiapan Perkawinan pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2001/2002.

0 0 2

pengaruh penguasaan mata kuliah

0 0 9

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS DASAR

0 0 14