Bakat 1 Pengertian Bakat Tinjauan Teoretik 1. Pengembangan Bakat Keguruan

tersebut. Faktor eksternal dapat berupa keadaan lingkungan, kesempatan, sarana dan prasarana yang tersedia, dukungan dan dorongan orang tua, taraf sosial ekonomi orang tua, tempat tinggal, dan sebagainya.

c. Pengembangan Bakat Keguruan

Telah disebutkan di atas bahwa bakat merupakan kemampuan bawaan sejak lahir yang berupa potensi yang masih perlu latihan dan dikembangkan agar potensi tersebut dapat menonjol dan memberikan prestasi yang tinggi. Di sisi lain keguruan merupakan perihal yang menyangkut pengajaran, pendidikan, dan metode pengajaran. Menurut Wasidi dan Djemari Mardapi 2016: 99 bakat keguruan adalah potensi kemampuan individu dapat berkembang dengan pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik. Bila bakat keguruan seseorang tidak dilatih dan diasah, maka bakat tersebut bisa hilang. Bakat tersebut dapat terus terasah dengan cara menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK dan memperoleh pelatihan dalam bidang keguruan. Bakat keguruan terdiri atas kreativitas pedagogi, komitmen pedagogi, dan kecerdasan emosi Wasidi dan Mardapi, 2016. Kreativitas pedagogi merupakan cara kreatif guru dalam merancang dan mengolah pembelajaran. Dalam hal ini kreativitas dan keahlian guru sangat diperlukan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat memotivasi siswa dalam belajar. Guru yang memiliki kreativitas mempunyai rasa ingin tahu, berpikir orisinal, mandiri, berani mengambil risiko, energik, mempunyai rasa humor, memecahkan suatu masalah yang kompleks, artistik, berpikiran terbuka, dan intuitif Wasidi dan Mardapi, 2016: 100. Komitmen pedagogi menekankan pada komitmen dan tanggungjawab guru dalam dunia pendidikan. Wasidi dan Mardapi 2016: 101 menyebutkan komitmen pedagogi terdiri atas empat faktor yaitu motivasi terhadap tugas, disiplin terhadap tugas, tanggung jawab terhadap tugas, dan keuletan menjalankan tugas. Motivasi terhadap tugas adalah dorongan dari dalam dan luar untuk menyelesaikan tugas yang diembannya. Disiplin terhadap pelaksanaan tugas adalah tingkat ketepatan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diembannya. Tanggungjawab terhadap tugas adalah tingkat keberanian yang diembannya. Keuletan dalam menjalankan tugas adalah tingkat kegigihan pelaksanaan tugas yang diembannya. Kecerdasaan emosi merupakan kemampuan guru untuk mengolah emosinya dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menjaga hubungan baik dengan siswa, para guru, maupun orang tua siswa. Guru yang tidak dapat mengolah emosinya dengan baik, akan gegabah dalam mengahadapi masalah. Akibatnya keputusan yang diambil dapat keliru. Contohnya pada saat terjadi perkelahian antar siswa, jika guru terpancing amarahnya, bisa saja ia langsung mengambil tindakan dengan cara fisik.

2. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan MKK

Permendiknas No. 232 tahun 2000 pasal 9 menetapkan bahwa kelompok MKK terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma membagi MKK ke dalam dua kelompok besar yaitu MKK Utama dan MKK Alat. MKK utama terbagi lagi dalam MKK Kependidikan dan MKK Bidang Studi. MKK Kependidikan terdiri dari mata kuliah Pengantar Pendidikan, Psikologi Remaja, Psikologi Belajar dan Pembelajaran, Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling, dan Manajemen Sekolah. MKK Bidang Studi terdiri dari mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Pengantar Bisnis dan Koperasi, Pengantar Manajemen, Akuntansi Keuangan Dasar I, dan Akuntansi Keuangan Dasar II. Sedangkan untuk kelompok MKK Alat terdiri dari mata kuliah Pengantar Aplikasi Komputer, Matematika Ekonomi, Statistika, Statistika Lanjutan, dan Pengolahan Data Elektronik PDE. a. Mata Kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling 1 Pengertian Mata Kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Kata ‘bimbingan’ dan ‘konseling’ memiliki definisi yang hampir sama. Kedua kata ini sebenarnya memiliki kerterkaitan satu dengan yang lain. Bimbingan merupakan bentuk layanan yang diberikan oleh konselor untuk membantu konseli dalam memahami lingkungan dan kemampuan diri sendiri, sehingga konseli dapat memecahkan masalah yang dihadapi Ahmadi, 1977:5. Hal ini sejalan dengan pendapat Djumhur dan Surya 1975:28 yang menyatakan bahwa: “…pengertian bimbingan yaitu suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya self understanding , kemampuan untuk menerima dirinya self acceptance , kemampuan untuk mengarahkan dirinya self direction dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya self realization , sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Bantuan itu diberikan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang tersebut.” Bentuk pelayanan bimbingan dapat berupa bimbingan individu, kelompok, maupun melalui perantara orang lain. Dalam dunia pendidikan, bimbingan individu tampak pada saat guru mewawancarai siswa tentang suatu masalah. Bimbingan kelompok diberikan saat guru mengarahkan siswa di kelas untuk memilih program studi lanjutan. Bimbingan melalui perantara orang lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diberikan pada saat guru meminta bantuan orang tua untuk memotivasi siswa agar rajin sekolah. Di sisi lain, konseling merupakan bantuan yang diberikan konselor agar konseli dapat menemukan sendiri jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya. Bantuan ini dapat berupa wawancara, atau dengan cara lain yang sesuai dengan keadaan individu Ahmadi, 1977:8. Jika pelayanan bimbingan dapat dilaksanakan dalam bentuk kelompok, maka pelayanan konseling hanya dilaksanakan secara individu. Oleh karena itu, konseling dapat dikatakan merupakan bagian dari bimbingan. Dari tinjauan di atas, maka mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan, terutama kesulitan belajar. Kemampuan ini sangat dibutuhkan seorang guru dalam membimbing siswa di sekolah. Contohnya pada saat siswa terlihat lesu belajar, guru hendaknya bertanya mengenai keluhan atau masalah yang dihadapi. Selain itu, kemampuan ini juga dapat dimanfaatkan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat. Contohnya mendengarkan dan membantu orang lain yang sedang memiliki masalah.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DENGAN PENYELESAIAN TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI.

1 0 40

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN KONSEP FISIKA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PENDIDIKAN KIMIA.

0 6 56

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma).

0 3 188

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 232

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

0 1 186

Hubungan antara keaktifan belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi keuangan dasar 1.

0 1 104

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

0 5 230

Hubungan antara Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Tingkat Kesiapan Perkawinan pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2001/2002.

0 0 2

pengaruh penguasaan mata kuliah

0 0 9

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS DASAR

0 0 14