Waktu Baku Pengukuran waktu kerja dengan jam henti

3.5.4.3. Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan-Keterlambatan Delay

Allowance Dalam melaksanakan pekerjaan, pekerja tidak akan lepas dari berbagai hambatan-hambatan. Keterlambatan atau delay, bisa disebabkan faktor-faktor yang sulit untuk dihindarkan. unavoidable delay karena berada diluar kemampuan pekerja untuk mengendalikannya, tetapi bisa juga di sebabkan oleh beberapa faktor yang sebenarnya masih bisa dihindari, misalnya mengobrol yang berlebihan dan menganggur dengan sengaja. Macam dan lamanya keterlambatan untuk suatu aktivitas kerja dapat ditetapkan dengan teliti dengan melaksanakan aktivitas time study secara penuh bisa juga dengan kegiatan sampling kerja. Elemen-elemen kerja yang secara keseluruhan tidak diangap sebagi delay akan tetapi harus diamati dan diukur sebagaimana elemen-elemen kerja lainnya yang termasuk dalam siklus operasi.

3.5.5. Waktu Baku

21 Untuk dapat membentuk data waktu baku yang baik, maka pembentukkannya pun harus mengikuti langkah-langkah teratur. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka dapat dilakukan dengan pengukuran waktu dengan jam henti stop watch. Dan hal ini masih harus diperhatikan dalam pengukuran menentukan interval dan tingkat harga yang diukur. Cara perhitungan waktu baku sering disebut sebagai cara sintesa, 21 Ibid Universitas Sumatera Utara karena pada umumnya pekerjaan yang diteliti bila diuraikan terdiri dari beberapa elemen pekerjaan yang kecil atau terdiri dari beberapa kegiatan. Skema penentuan waktu baku dapat dilihat pada gambar 3.10. Sumber: Sutalaksana 1979 Gambar 3.10. Skema Penentuan Waktu Baku Keterangan : • Waktu Siklus WS merupakan waktu yang didapat dari hasil pengamatan secara langsung dengan pengukuran stopwatch. • Waktu Normal WN adalah waktu kerja yang mempertimbangkan faktor penyesuaian. • Waktu Baku WB adalah waktu kerja yang mempertimbangkan factor penyesuaian dan faktor kelonggaran. • Perhitungan waktu normal Rumus untuk menghitung waktu normal adalah sebagai berikut : Wn = Ws x P Dimana Wn = Waktu normal Ws = Waktu siklus P = Penyesuaian • Perhitungan waktu baku Rumus untuk menghitung waktu baku adalah sebagai berikut : Wb = Wn x 1+ALL Universitas Sumatera Utara Dimana Wb = Waktu baku Wn = Waktu normal All = Faktor kelonggaran • Perhitungan Jumlah Produk Standar Jumlah produk standar atau output standar yang dapat dihasilkan oleh operator dalam 1 hari kerja, dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. 22 �����ℎ ������ = 1 ����� ������� � �����ℎ ��� ����� 1 ℎ���

3.6. Peta Kerja

23

3.6.1. Definisi Peta Kerja

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Dengan menggunakan peta–peta kerja ini kita dapat melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh benda kerja dari mulai masuk ke pabrik yang berbentuk bahan baku, kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti : transportasi operasi, pemeriksaan dan perakitan, sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau produk setengah jadi. Dengan menggunakan peta kerja ini, maka pekerjaan dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara 22 Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Prima Printing. 23 Sutalaksana, Iftikar,dkk. 2005. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB. Hal 35-36 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

3 46 106

Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Gambaran Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2013

0 39 86

Analisis Kualitas Air Sungai Dan Perilaku Pengguna Serta Kaitanya Dengan Keluhan Kesehatan Kulit Pada Masyarakat Sekitar Sungai Babura Kecamatan Medan Baru Tahun 2012

14 76 108

Hubungan Kualitas dan Penggunaan air Sungai Belumai dengan Keluhan Kesehatan pada Pengguna Air di Kecamatan Tanjung Morawa

7 58 116

PENGARUH PEMANFAATAN AIR SUNGAI SIAK TERHADAP PENYAKIT DIARE DAN PENYAKIT KULIT PADA MASYARAKAT PINGGIRAN SUNGAI SIAK (KASUS DI KECAMATAN RUMBAI PESISIR PEKANBARU) ipi31840

0 0 12

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

0 0 10

Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

1 1 22

ANALISIS KUALITAS AIR DAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA MASYARAKAT PENGGUNA AIR SUNGAI SIAK DI PELABUHAN SUNGAI DUKU KELURAHAN TANJUNG RHU KECAMATAN LIMAPULUH KOTA PEKANBARU TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjan

1 0 14

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

0 0 14