Uji Keseragaman Data Uji Kecukupan Data Penilaian Performance Kerja

3. Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen kerja yang variable. Elemen kerja yang konstan disini adalah elemen-elemen yang bebas dari pengaruh ukuran berat, panjang ataupun bentuk dari benda kerja yang diukur.

3.5.1. Uji Keseragaman Data

17 Test keseragaman data perlu dilakukan guna menetapkan waktu standar. Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual danatau mengaplikasikan peta kontrol control chart. Test keseragaman data secara visual dilakukan dengan mudah dan cepat. Disini hanya melihat data yang terkumpul dan mengidentifikasikan data yang terlalu “ekstrim”, data ekstrim adalah data yang terlalu besar atau terlalu kecil dan jauh menyimpang dari trend rata-ratanya. Data terlalu ekstrim dibuang dan tidak dimasukkan dalam perhitungan selanjutnya. Peta kontrol adalah suatu alat yang tepat guna mengetest keseragaman data yang diperoleh dari hasil pengamatan. Data yang dikatakan seragam yaitu berasal dari sistem yang sama, bila berada diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam yaitu berasal dari sistem sebab yang berbeda, jika berada diluar batas kontrol. 17 Ibid Universitas Sumatera Utara Dimana: Z = bilangan konversi dari tingkat kepercayaan yang diinginkan ke distribusi normal. Tingkat kepercayaan = 90 maka Z = 1,65 95 maka Z = 2,00 99 maka Z = 3,00

3.5.2. Uji Kecukupan Data

18 Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu siklus telah cukup atau belum. Uji kecukupan data dihitung setelah semua nilai data berada dalam batas kendali, jumlah pengukuran dikatakan cukup bila N Jumlah data yang diperlukan sesuai dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian yang telah ditentukan lebih kecil atau sama dengan N Jumlah data dari pengukuran waktu sebelumnya.

3.5.3. Penilaian Performance Kerja

19 Setelah pengambilan data melalui pengamatan waktu kerja, maka dilakukan pengolahan data sehingga memberikan waktu standar yang diharapkan. Untuk mendapatkan waktu standar bagi elemen-elemen pekerjaan yang diamati, 18 Walpole, Ronald. E. 1982. Introduction to Statistic. 3 rd edition. Mc Millan 19 Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Prima Printing. Universitas Sumatera Utara maka terlebih dahulu ditentukan rating performance atau disebut juga rating factor pekerja. Rating factor adalah faktor yang diperoleh dengan membandingkan kecepatan bekerja dari seorang operator dengan kecepatan kerja normal menurut ukuran penelitipengamat. Dari faktor ini dapat dilihat bahwa: - Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja di atas wajar kewajaran normal maka rating factor ini akan lebih besar dari pada 1 Rfl. - Apabila operator bekerja terlalu lambat yaitu bekerja dibawah kewajaran normal maka rating factor akan lebih kecil dari 1 Rfl. - Apabila operator bekerja secara normal atau wajar maka rating factor ini diambil sama dengan 1 Rf = 1. Untuk kondisi kerja dimana operasi secara penuh dilaksanakan oleh mesin operating atau machine time maka waktu yang diukur dianggap waktu yang normal. Ada 5 sistem penyesuaian yang sering dipergunakan, yaitu: 1. Skill dan Effort Di sini faktor yang diperhatikan adalah kecakapan dan usaha-usaha yang ditunjukkan oleh operator pada saat bekerja, juga mempertimbangkan kelonggaran allowance waktu lainnya. 2. Westinghouse System of Rating Ada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yakni: Universitas Sumatera Utara g. Skill keterampilan Keterampilan adalah kemampuan untuk mengikuti cara kerja yang ditetapkan secara psikologis. h. Effort usaha Usaha adalah kesungguhan yang ditunjukkan oleh pekerja atau operator ketika melakukan pekerjaannya. i. Condition kondisi kerja Kondisi kerja adalah kondisi fisik lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, temperatur dan kebisingan ruangan. j. Consistency konsistensi Faktor ini perlu diperhatikan karena angka-angka yang dicatat pada setiap pengukuran waktu tidak pernah semuanya sama. Untuk menormalkan waktu yang ada maka hal ini dilakukan dengan jalan mengalihkan waktu yang diperoleh dari pengukuran kerja dengan jumlah ke empat rating factor yang dipilih sesuai dengan performance yang ditunjukkan oleh operator. Besar nilai rating performance secara terperinci menurut cara Westinghouse dapat dilihat pada Tabel 3.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Rating Factor Menurut Westinghouse Faktor Kategori Simbol Penyesuaian Ketrampilan Superskill A1 +0,15 A2 +0,12 Excellent B1 +0,11 B2 +0,08 Good C1 +0,06 C2 +0,02 Average D 0,00 Fair E1 -0,05 E2 -0,10 Poor F1 -0,16 F2 -0,22 Usaha Excessive A1 +0,12 A2 +0,12 Excellent B1 +0,10 B2 +0,08 Good C1 +0,05 C2 +0,02 Average D 0,00 Fair E1 -0,04 E2 -0,08 Poor F1 -0,12 F2 -0,17 Kondisi Kerja Ideal A +0,06 Excellently B +0,04 Good C +0,02 Average D 0,00 Fair E -0,02 Poor F -0,07 Konsistensi Perfect A +0,04 Excellently B +0,02 Good C +0,01 Average D 0,00 Fair E -0,02 Poor F -0,04 Sumber: Sutalaksana 1979 Universitas Sumatera Utara 3. Shumard Rating Cara ini memberikan penilaian melalui kelas-kelas performansi kerja dimana setiap kelas memiliki nilai tersendiri. Faktor ini diperoleh dengan membandingkan nilai performansi kerja dari kelas yang bersangkutan dengan nilai performansi normal. Dalam hal ini pengukur diberi patokan untuk menilai performansi kerja dari operator menurut kelas-kelas tertentu. Adapun kelas-kelas tersebut beserta dengan nilai-nilainya tercantum pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Rating Performance Menurut Cara Schumard Kelas Rating Performance Super Fast 100 Fast + 95 Fast 90 Fast - 85 Excellent 80 Good + 75 Good 70 Good - 65 Normal 60 Fair + 55 Fair 50 Fair - 45 Poor 40 Sumber: Sutalaksana 1979 4. Objective Rating Cara objektif adalah cara menentukan rating performance yang memperhatikan dua faktor, yaitu faktor kecepatan dan faktor tingkat kesulitan pekerjaan. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama-sama menentukan berapa besarnya harga P untuk mendapatkan waktu normal. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dalam Universitas Sumatera Utara pengertian biasa. Disini pengukur melakukan penilaian tentang kewajaran kecepatan kerja yang ditunjukkan oleh operator. 5. Synthetic Rating Metode ini mengevaluasi kecepatan operator berdasarkan data waktu gerakan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Prosedurnya adalah dengan mengukur waktu penyelesaian dari setiap elemen gerakan kemudian dibandingkan dengan waktu aktual dari data tabel waktu gerakan untuk kemudian dihitung harga rata-ratanya. Harga rata-rata inilah yang digunakan sebagai faktor penyesuaian.

3.5.4. Allowance

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

3 46 106

Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Gambaran Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2013

0 39 86

Analisis Kualitas Air Sungai Dan Perilaku Pengguna Serta Kaitanya Dengan Keluhan Kesehatan Kulit Pada Masyarakat Sekitar Sungai Babura Kecamatan Medan Baru Tahun 2012

14 76 108

Hubungan Kualitas dan Penggunaan air Sungai Belumai dengan Keluhan Kesehatan pada Pengguna Air di Kecamatan Tanjung Morawa

7 58 116

PENGARUH PEMANFAATAN AIR SUNGAI SIAK TERHADAP PENYAKIT DIARE DAN PENYAKIT KULIT PADA MASYARAKAT PINGGIRAN SUNGAI SIAK (KASUS DI KECAMATAN RUMBAI PESISIR PEKANBARU) ipi31840

0 0 12

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

0 0 10

Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

1 1 22

ANALISIS KUALITAS AIR DAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA MASYARAKAT PENGGUNA AIR SUNGAI SIAK DI PELABUHAN SUNGAI DUKU KELURAHAN TANJUNG RHU KECAMATAN LIMAPULUH KOTA PEKANBARU TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjan

1 0 14

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

0 0 14