Metode Pengumpulan Data Analisis Pemecahan Masalah

4.9. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi atau melakukan pengamatan secara langsung di lapangan dengan menggunakan stopwatch digital merek ROX tipe SW8-2008 dan tabel pengumpulan data. Hal ini dilakukan dengan mengambil sepuluh kali pengamatan data waktu proses di tiap stasiun kerja WC. 2. Wawancara Melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen dan operator yang bekerja saat kegiatan penelitian berlangsung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian dan untuk melengkapi data yang diperoleh dari observasi. 3. Dokumentasi Untuk mengumpulkan data sekunder dilakukan dengan mencatat data-data dokumentasi perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan 4. Teknik kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan Design for Manufactuirng and Assembly serta Theory of Inventive Problem Solving dalam perbaikan rancangan stopcontact 754.

4.10. Pengolahan Data

Tahapan pengolahan data pada penelitian ini dimulai dari pengukuran waktu perakitan kemudian dilanjutkan dengan perbaikan rancangan terhadap Universitas Sumatera Utara produk stopcontact 754 dengan menggunakan metode DFMA Design for Manufacturing and Assembly. Adapaun flowchart pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.4. Perbaikan Rancangan dengan Metode DFMA Pengukuran Waktu Perakitan Gambar 4.4. Flowchart Pengolahan Data

4.10.1. Pengukuran Waktu

26 Dalam tahapan-tahapan pengukuran waktu dilakukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengambilan data pengukuran waktu elemen kerja menggunakan metode jam henti stopwatch time study 2. Melakukan pengujian keseragaman data pada data dengan langkah-langkah berikut: a. Mengelompokkan data waktu siklus dalam beberapa subgrup. b. Menghitung rata-rata waktu siklus dengan rumus: �̿ = ∑ �̅ � �=1 � 26 Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Prima Printing Universitas Sumatera Utara Dimana : X = harga rata-rata data pengamatan ke-i i = 1,2,…k X Xi = data pengamatan ke-i i = 1,2,…k K = jumlah data c. Menghitung standar deviasi dengan rumus: � = � ∑� � − �̅ 2 � − 1 Dimana : Xi = harga rata-rata. Xi X = harga rata-rata data pengamatan ke-i i = 1,2,…k. X n = jumlah seluruh data. d. Menentukan Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB untuk tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang ditentukan. e. Menguji keseragaman berdasarkan BKA dan BKB terhadap seluruh data pengamatan. 2 Melakukan pengujian kecukupan data untuk menentukan jumlah data pengamatan yang diambil. 3 Setelah data seragam dan cukup, lalu diambil waktu rata-rata pengukuran di tiap WC sebagai waktu siklus tiap WC, setelah itu dihitung waktu normal dan waktu baku. Adapun langkah-langkah pengolahan data pengukuran waktu dapat di lihat pada Gambar 4.5. Universitas Sumatera Utara Uji Kecukupan Data Menghitung Waktu Normal dan Waktu Baku Uji Keseragaman Data Pengukuran Waktu Gambar 4.5. Langkah-langkah Pengukuran Waktu

4.10.2. Perbaikan Rancangan dengan Metode DFMA

Langkah-langkah perbaiakan terhadap rancangan stopcontact 754 dilakukan dengan menggunakan metode DFMA Design for Manufacturing and Assembly adalah sebagai berikut: 1. Langkah Awal Perbaikan Rancangan dengan Metode DFMA a. Pembuatan struktur produk b. Evaluasi Komponen Penyusun Produk Serta Pengembangan DFMA Worksheet dari Desain Awal Produk c. Identifikasi part yang dapat dikembangkan, kombinasi dan dieliminasi. d. Perbaiki Assembly process chart, perbaikan ini dilakukan untuk dapat memaksimalkan metode kerja yang digunakan oleh para operator perakitan stopcontact 754. Adapun langkah-langkah perbaikan pada peta proses perakitan dapat dilihat pada gambar 4.7. Universitas Sumatera Utara e. Kembangkan DFMA worksheet dari perbaikan desain produk 3. Hitung Effisiensi Desain Perakitan Produk Efisiensi desain perakitan menunjukkan perbandingan antara estimasi waktu perakitan produk redesign dengan waktu ideal perakitan produk sebelumnya. Waktu ideal didapatkan dengan mengasumsikan bahwa setiap komponen mudah untuk ditangani dan digabungkan. Menghitung efisiensi desain perakitan manual dengan cara Boothroyd Dewhurst, 2002 : �� = 3 � �� �� dimana : EM = efisiensi desain manual NM= jumlah komponen teoritis TM= total waktu perakitan manual 4. Rancangan Akhir Produk DFMA Adapun flowchart perancangan dan perbaikan produk dengan DFMA dapat dilihat pada Gambar 4.6. Universitas Sumatera Utara Evaluasi setiap part dari produk melalui metodologi DFMA Identifikasi part yang dapat diperbaiki, kombinasi atau eliminasi Kembangkan DFMA worksheet dari Desain perbaikan Hitung effisiensi desain dan Biaya Perakitan Rancangan Akhir Produk DFMA Pembuatan Struktur Produk Perbaikan Assembly Process Chart Gambar 4.6. Flow Chart Perancangan dan Perbaikan Produk dengan DFMA

4.10.3. Perbaikan Assembly Process Chart

27 Setelah identifikasi terhadap komponen yang dapat dieliminasi, kombinasi ataupun diperbaiki selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memperbaiki peta proses perakitan dengan menggunakan beberapa analisis yang bertujuan untuk membuat urutan perakitan yang standar sehingga dapat memperbaiki metode kerja para operator perakitan yang masih belum optimal 27 Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of Work. 7 th edition. New York: John Wiley Sons Evaluasi Komponen Penyusun Produk Serta Pengembangan DFMA Worksheet dari Desain Awal Produk Universitas Sumatera Utara karena masih adanya sumber pemborosan. Ada beberapa langkah yang harus diikuti dalam menganalisis peta proses perakitan adalah: 1. Menggambarkan Assembly Process Chart awal 2. Analisis seluruh proses perakitan dengan menggunakan 5W dan 1H what, who, where, when, why dan how 3. Menggambarkan Assembly Process Chart usulan Adapun alur proses pengerjaan usulan perbaikan peta proses peraktian assembly process chart dapat dilihat pada Gambar 4.7. Menggambarkan Assembly Process Chart usulan Analisis Proses Perakitan dengan menggunakan 5W dan 1 H Menggambarkan Assembly Process Chart awal Gambar 4.7. Langkah-langkah Perbaikan Assembly Process Chart

4.11. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis pemecahan masalah berawal dari perbaikan terhadap rancangan produk yang dilakukan dengan pendekatan metode design for manufacturing and assembly sehingga menghasilkan rancangan produk yang benar-benar tanpa komponen yang tidak diperlukan atau komponen yang tidak mengandung nilai tambah agar proses produksinya bisa lebih mudah sehingga waktu perakitan dan unit cost dapat dikurangi. Setelah rancangan desain produk yang benar-benar Universitas Sumatera Utara tanpa komponen yang tidak diperlukan selesai dirancang, kemudian dilakukan analisis terhadap komponen atau sistem dari rancangan baru produk yang dapat diperbaiki secara kualitatif agar fungsi produk dapat dimaksimalkan dengan metode theory of inventive problem solving yang menggunakan matriks pertentangan kontradiksi sehingga nilai produk hasil rancangan dapat dimaksimalkan. Adapun diagram alir analisis pemecahan masalah dengan menggunakan metode theory of inventive problem solving dapat dilihat pada Gambar 4.8. SPECIFIC PROBLEM Spesific problem didapat dari Perbaikan produk dengan menggunakan metode DFMA GENERAL PROBLEM Spesific problem dijadikan general problem dan dicari kontradiksi teknisnya dengan menggunakan tools The 39 Engineering Parameter GENERAL SOLUTION Mencari solusi dengan menggunakan tools kontradiksi dan tools the 40 inventive principles SPECIFIC SOLUTION Dicari Solusi yang paling sesuai Gambar 4.8. Diagram Alir Analisis Pemecahan Masalah dengan TRIZ

4.12. Kesimpulan dan Saran

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

3 46 106

Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Gambaran Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2013

0 39 86

Analisis Kualitas Air Sungai Dan Perilaku Pengguna Serta Kaitanya Dengan Keluhan Kesehatan Kulit Pada Masyarakat Sekitar Sungai Babura Kecamatan Medan Baru Tahun 2012

14 76 108

Hubungan Kualitas dan Penggunaan air Sungai Belumai dengan Keluhan Kesehatan pada Pengguna Air di Kecamatan Tanjung Morawa

7 58 116

PENGARUH PEMANFAATAN AIR SUNGAI SIAK TERHADAP PENYAKIT DIARE DAN PENYAKIT KULIT PADA MASYARAKAT PINGGIRAN SUNGAI SIAK (KASUS DI KECAMATAN RUMBAI PESISIR PEKANBARU) ipi31840

0 0 12

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

0 0 10

Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

1 1 22

ANALISIS KUALITAS AIR DAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA MASYARAKAT PENGGUNA AIR SUNGAI SIAK DI PELABUHAN SUNGAI DUKU KELURAHAN TANJUNG RHU KECAMATAN LIMAPULUH KOTA PEKANBARU TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjan

1 0 14

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

0 0 14