contradiction adalah berupa Standar Karakteristik sejumlah 39 standar yang ditemukan Altshuller pada saat ia mempelajari ribuan hak paten selama ia bekerja
di Angkatan laut Rusia.
Pada tahun 1956-1963 Altshuller terus mengembangkan Prinsip Kreatif yang kemudian menjadi Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip, dan lebih umum
dikenal pada saat ini sebagai konsep utama T.R.I.Z.. Pada tahun 1964 Altshuller mulai mengembangkan versi pertama dari Matrik Kontradiksi dengan parameter
teknis 16x16 parameter, yang kemudian pada tahun 1964-1968 menjadi 32x32 parameter, dan terus berkembang hingga menjadi 39x39 parameter pada tahun
1971, di mana parameter 39x39 masih dipergunakan hingga saat ini. Kegunaan T.R.I.Z. selain dapat membantu dalam memberikan solusi untuk
memecahkan masalah, dapat membantu menjadi kreatif dalam menciptakan sistem baru dengan menemukan ide-ide baru, serta dapat membantu menjadi
inovatif dengan menemukan cara baru dalam menggunakan atau memperbaiki sistem atau teknologi yang sudah ada. T.R.I.Z. ini telah dipergunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar, sebagai contoh adalah perusahaan di Amerika antara lain Procter Gamble, Xerox, Ford, Kodak, Motorola, 3M, Siemens,
Philips, dsb.
3.3.2. Konsep T.R.I.Z.
14
Ada dua kontradiksi yang seringkali menjadi permasalahan utama yaitu
adanya faktor yang mendukung dan menentan. Untuk menyelesaikan kontradiksi,
14
Ibid
Universitas Sumatera Utara
T.R.I.Z. memiliki 3 tahapan dan 3 macam tools yang dapat digunakan dalam melakukan analisa terhadap permasalahan yang ada, menganalisa kemungkinan
kegagalan yang akan terjadi, dan memberikan pola-pola prinsip masalah lainnya.
Tools yang digunakan adalah Matrik Kontradiksi, Standar Karakteristik sejumlah 39 standar, dan Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip. Untuk tahapan
penyelesaian, T.R.I.Z. memiliki pola yang harus diikuti, dimulai dengan mengidentifikasi masalah yaitu mencari tahu segala kemungkinan faktor-faktor
yang menjadi masalah, pola berikutnya adalah mengklasifikasikan masalah dengan menentukan faktor yang mendukung dan faktor yang menentang ke dalam
Standar Karakteristik sejumlah 39 standar Tabel 3.1. serta menggunakan matrik kontradiksi untuk mencari solusi dari faktor yang mendukung dan faktor yang
menentang, pola berikutnya adalah menggunakan Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip Tabel 3.2., dan dari Prinsip Kreatif tersebut kemudian akan ditemukan
solusinya. Adapun Tahapan T.R.I.Z. dapat dilihat pada Gambar 3.3.
SPECIFIC PROBLEM Spesific problem didapat dari Perbaikan produk dengan menggunakan
metode DFMA GENERAL PROBLEM
Spesific problem dijadikan general problem dan dicari kontradiksi teknisnya dengan menggunakan tools The 39 Engineering Parameter
GENERAL SOLUTION Mencari solusi dengan menggunakan tools kontradiksi dan tools the 40
inventive principles SPECIFIC SOLUTION
Dicari Solusi yang paling sesuai
Sumber: Afzan Binti Rozali 2010 Gambar 3.3. Tahapan Metode T.R.I.Z.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pada Gambar 3.3. dapat diketahui bahwa ada empat tahapan yang dilakukan pada metode TRIZ. Adapun tahapan TRIZ adalah sebagai berikut:
1. Penentuan Spesific Problem
Spesific Problem merupakan dasar permasalahan spesifik yang terjadi. Pada spesific problem ini dibedakan atas 2 bagian yaitu improving parameters dan
worsening parameters. Improving parameters merupakan suatu respon yang ingin diperbaiki namun dapat menimbulkan masalah lain. Worsening
parameters merupakan suatu respon yang dapat menjadi lebih buruk ketika masalah tersebut diselesaikan
2. Penentuan General Problem
Setelah tahap penguraian spesific problem selesai dilaksanakan, maka tahapan selanjutnya adalah pengubahan spesific problem menjadi general problem.
General Problem ini dirumuskan dengan menggunakan The 39 paramater of TRIZ. Parameter tersebut ditemukan oleh Althsuller pada saat ia meneliti
ribuan paten dengan menganalisa masalah-masalah secara teknik. Standar Karakteristik atau parameter masalah merupakan alat bantu pemikiran untuk
mengubah pola berpikir dalam mengubah masalah yang spesifik ke masalah yang umum. Setiap faktor permasalahan dikarakteristikkan ke dalam Standar
Karakteristik sejumlah 39 standar seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Standar Karakteristik
1. Berat Benda Bergerak
21. Kecepatan Penggunaan Tenaga 2.
Berat Benda Stasioner 22. Kehilangan Tenaga
3. Panjang Benda Bergerak
23. Kehilangan Substansi 4.
Panjang Benda Stasioner 24. Kehilangan Informasi
5. Luas Benda Bergerak
25. Kehilangan Waktu 6.
Luas Benda Stasioner 26. Kuantitas Substansi
7. Volume Benda Bergerak
27. Realibilitas 8.
Volume Benda Stasioner 28. Ukuran Akurasi
9. Kecepatan
29. Presisi Manufaktur 10. Gaya Force
30. Gangguan Eksternal Pada Obyek 11. Tekanan StressPressure
31. Gangguan yang Disebabkan Obyek 12. Bentuk
32. Kemudahan Manufaktur 13. Stabilitas Komposisi
33. Kemudahan Operasi 14. Kekuatan
34. Kemudahan Perbaikan 15. Durasi Benda Bergerak
35. Adaptabilitas atau Kecanggihan 16. Durasi Benda Stasioner
36. Kompleksitas Alat 17. Temperatur
37. Kesulitan Mendeteksi dan Mengukur 18. Intensitas Iluminasi
38. Tahapan Otomatis 19. Penggunaan Energi Benda Bergerak
39. Produktivitas 20. Penggunaan Energi Benda Stasioner
Sumber: Semyon. D. Savransky 2001 3.
Penentuan General Solution Setelah diketahui general problem atau masalah yang telah digeneralisasi,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan general solution berdasarkan The 40 principle for Sollution in TRIZ. Untuk dapat mengetahui general
solution dari kontradiksi yang terjadi adalah dengan menggunakan interactive matrix. Interactive matrix akan memberikan beberapa alternatif-alternatif
solusi. Matrik jembatan yang menghubungkan tiap-tiap karakteristik Standar
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik sejumlah 39 standar yang mengalami kontradiksi untuk diproses lebih lanjut dan mendapatkan solusi terbaik sesuai prinsip-prinsip Prinsip
Kreatif sejumlah 40 prinsip yang disarankan dapat dilihat pada Gambar 3.4. sampai dengan Gambar 3.9.
Sumber: Afzan Binti Rozali 2010 Gambar 3.4. Fitur Peningkatan 1-20 Vs 1-13
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Afzan Binti Rozali 2010 Gambar 3.5. Fitur Peningkatan 1-20 Vs 14-26
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Afzan Binti Rozali 2010
Gambar 3.6. Fitur Peningkatan 1-20 Vs 27-39
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Afzan Binti Rozali 2010
Gambar 3.7. Fitur Peningkatan 21-40 Vs 1-13
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Afzan Binti Rozali 2010
Gambar 3.8. Fitur Peningkatan 21-39 Vs 14-26
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Afzan Binti Rozali 2010
Gambar 3.9. Fitur Peningkatan 21-39 Vs 27-39
Universitas Sumatera Utara
4. Penentuan Solusi
Penentuan solusi berdasarkan pada prinsip kreatif yang berjumlah 40 prinsip yang bertujuan memberikan solusi- solusi untuk mengatasi kontradiksi yang
terjadi antar karakteristik. Prinsip Kreatif merupakan tools utama dalam metode T.R.I.Z. yang diterapkan untuk menyelesaikan semua masalah secara
kreatif. Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Prinsip Kreatif
1. Segmentasi
21. Skipping 2.
Ekstraksi 22. Blessing in Disguise
3. Kualitas Lokal
23. Umpan Balik 4.
Asimetri 24. Perantara
5. Merger
25. Self Service 6.
Universal atau Multiguna 26. Copy
7. Nested Doll
27. Benda Murah Berumur Singkat 8.
Anti Berat 28. Subtitusi Mekanik
9. Anti-Tindakan Awal
29. Pneumatik dan Hidrolik 10. Tindakan Awal
30. Selaput yang Fleksibel 11. Mengamankan Dulu
31. Bahan Berporus 12. Equipotensial
32. Mengubah Warna 13. Cara Lain
33. Homogenitas 14. Lengkungan
34. Membuang dan Menemukan Kembali 15. Dinamika
35. Mengubah Parameter 16. Tindakan Parsial atau Berlebihan
36. Transisi Fase 17. Dimensi Baru
37. Ekspansi Termal 18. Vibrasi Mekanis
38. Oksidan Kuat 19. Tindakan Periodik
39. Atmosfir Pasif 20.
Kesinambungan Tindakan yang Berguna
40. Bahan Komposit Sumber: Semyon. D. Savransky 2001
Universitas Sumatera Utara
3.4. Pengukuran Waktu