Nitrit NO Amonia NH

45 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5 Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 dan sebaran nilai nitrat yang tidak jauh berbeda pada setiap stasiun diduga karena terlalu banyak akumulasi limbah yang berasal dari manusia seperti pertanian, sisa metabolisme dari kegiatan budidaya dan kegiatan mandi, cuci, kakus MCK. Gambar 21 Hasil analisis nitrat mgl pada Sungai Cihideung Bogor

4.3.2.5 Nitrit NO

2 -N Nilai rata-rata nitrit dapat dilihat pada Gambar 22 dengan nilai simpangan baku di stasiun 1 yang sangat besar. Ni tr it m g l ‐0,10 ‐0,05 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 1 2 3 4 5 Stasiun Gambar 22 Hasil pengukuran simpangan baku nitrit air Sungai Cihideung N itr at m gl Stasiun Pengamatan Baku Mutu nitrit 0,06 mgl 46 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5 Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Hasil analisis Gambar 23 menunjukkan kisaran nitrit untuk ulangan 1 adalah 0,001 sampai 0,094 mgl, ulangan 2 menunjukkan kisaran 0,012 sampai 0,048 mgl, dan ulangan 3 menunjukkan kisaran 0,008 sampai 0,050 mgl. Nilai nitrit tertinggi ada pada stasiun 4 ulangan 1, diduga karena adanya limbah pabrik kecap yang terdapat di sekitar stasiun 3 yang limbahnya didominasi limbah dari golongan protein dengan didominasi oleh nitrogen dan limbah bengkel motor. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sastrawijaya 2000 yang menyatakan bahwa, amonia diubah menjadi nitrat oleh bakteri maka terdapat nitrit dalam air khususnya di bagian dasar. Jumlah nitrit tidak akan banyak apalagi berada di permukaan air. Pencemaran karena industri akan ditunjukkan jika nitrit cukup banyak jumlahnya, karena nitrit digunakan dalam air ketel untuk mencegah korosi, maka buangan air ketel dapat menimbulkan pencemaran nitrit. Perairan alami mengandung nitrit sekitar 0,001 mgl dan sebaiknya tidak melebihi 0,06 mgl dan di perairan kadar nitrit jarang melebihi 1 mgl Effendi, 2003. Konsentrasi nitrit di Sungai Cihideung masih aman untuk kehidupan organisme karena kandungannya tidak melebihi 1 mgl. Gambar 23 Hasil analisis nitrit mgl pada Sungai Cihideung Bogor

4.3.2.6 Amonia NH

3 - N Amonia merupakan hasil tambahan penguraian protein tanaman, hewan atau kotorannya. Jika ada amonia dalam air, diduga pada perairan air tersebut tercemar oleh bahan organik. Dalam hal ini limbah tersebut antara lain adalah Stasiun Pengamatan N itrit mgl 47 kotoran hewan, selain hal tersebut amonia juga dapat terbentuk jika urea dan asam urat serta limbah yang mengandung protein dalam urine mengurai dalam kondisi anaerob. Jika manusia membuang kotoran ke dalam air sungai, maka amonia dalam air akan meningkat, sehingga tingginya kadar amonia dalam air dapat memberikan petunjuk terjadinya pencemaran limbah Sastrawijaya, 2000. Nilai simpangan baku untuk amonia Gambar 24 menunjukkan nilai yang bervariasi untuk stasiun 3, 4 dan 5. Hal ini diduga ada kaitan dengan kegiatan yang ada pada ketiga stasiun tersebut yang menghasilkan banyak limbah bahan organik dari pabrik kecap dan juga pertanian. Selain hal tersebut diduga kandungan oksigen yang ada di perairan yang tidak mencukupi, sehingga dari penguraian tersebut dihasilkan amonia. Am o n ia m g l 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 1 2 3 4 5 Stasiun Gambar 24 Hasil pengukuran simpangan baku amonia mgl air Sungai Cihideung Berdasarkan hasil analisis amonia air Sungai Cihideung pada ulangan 1 kandungan amonia berkisar 0,166 mgl, ulangan 2 kandungan amonia berkisar 0,166 – 0,667 mgl, dan ulangan 3 kandungan amonia berkisar 0,166 mgl Gambar 25. Kandungan amonia tertinggi terdapat pada stasiun 3 ulangan 2. Kandungan amonia yang tinggi diduga berkaitan dengan masukan bahan organik berupa limbah dari pabrik kecap yang didominasi oleh bahan yang berasal dari protein dan pertanian yang diduga berasal dari pupuk pertanian yang ada di sekitar stasiun 3, buangan kotoran manusia dan buangan sampah terjadi pada stasiun 4 dan stasiun 5. Baku Mutu amonia 0,5 mgl 48 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5 Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Amonia merupakan hasil tambahan penguraian pembusukan protein tanaman atau hewan atau kotoran manusia. Jadi jika ada amonia dalam air, maka diduga air tersebut tercemar oleh kotoran manusia dan hewan dan limbah organik yang mengandung protein lainnya. Amonia merupakan bentuk utama N di ekosistem akuatik yang tersedia untuk bakteri, jamur dan tumbuhan. Nitrogen ini diserap oleh organisme nabati untuk kemudian diolah menjadi protein yang selanjutnya menjadi bahan makanan organisme akuatik lainnya. Gambar 25 Hasil analisis amonia mgl air Sungai Cihideung Bogor

4.3.3 Logam Berat