41
4.3.2.2 Biochemical Oxygen Demmand BOD
Rata-rata nilai BOD kelima stasiun penelitian dapat dilihat pada Gambar 16. Nilai simpangan baku BOD juga menunjukkan variasi paling tinggi pada
stasiun 1 yang di dalamnya terdapat kegiatan pertanian. Diduga pembuangan limbah pertanian tinggi sekali terutama pada saat menyiangi tanaman, pemberian
pupuk, dan pada saat panen. Namun kegiatan tersebut tidak rutin dilakukan, sehingga simpangan baku di stasiun 1 tinggi.
BO D
m g
l
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
40,00
1 2
3 4
5
Stasiun
Gambar 16 Hasil pengukuran simpangan baku BOD mgl air Sungai Cihideung Parameter BOD secara umum banyak dipakai untuk menentukan tingkat
pencemaran air buangan. Penentuan BOD sangat penting untuk menelusuri aliran pencemaran dari tingkat hulu ke hilir muara. Hasil penelitian seperti
disajikan dalam Gambar 17 menunjukkan bahwa pada stasiun 1 sampai stasiun 5 nilai BOD Sungai Cihideung mengalami fluktuasi. Nilai tertinggi BOD
terdapat pada stasiun 5 ulangan 2 sebesar 35 mgl, dan nilai terendah BOD terdapat pada stasiun 1 ulangan 3 sebesar 14 mgl. Nilai BOD tertinggi
disebabkan oleh karena menumpuknya limbah organik terutama yang berasal dari limbah domestik dan juga limbah bengkel motor yang terdapat pada stasiun
4. Nilai BOD terendah diduga sebagai implikasi dari relatif baiknya proses dekomposisi bahan organik yang dioksidasi oleh mikroba.
Pada musim kemarau nilai BOD cenderung lebih tinggi dibandingkan pada musim penghujan. Kondisi ini disebabkan oleh karena adanya pengaruh
Baku Mutu BOD 2 mgl
42
5 10
15 20
25 30
35 40
Stasiun 1
Stasiun 2
Stasiun 3
Stasiun 4
Stasiun 5
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
pengenceran pada musim penghujan yang ditunjukkan dengan debit aliran air yang relatif besar. Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang
sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan Fardiaz, 1992. Jika
dibandingkan dengan PP Nomor 82 Tahun 2001 analisis BOD air Sungai Cihideung telah melewati ambang batas baku mutu air yang telah ditetapkan,
baik kriteria kualitas air Kelas I, Kelas II, Kelas III dan Kelas IV.
Gambar 17 Hasil analisis BOD mgl air Sungai Cihideung Bogor
4.3.2.3 Chemical Oxygen Demmand COD