53
Standar air minum WHO semua sampel tidak boleh mengandung Escherichia coli
dan sebaiknya juga bebas dari coliform. Menurut standar WHO: dalam setiap tahun, 95 dari sampel-sampel tidak boleh mengandung coliform
dalam 100 ml, dan tidak ada sampel yang mengandung Escherichia coli dalam 100 ml AOAC, 2000 dalam Suriaman dan Juwita, 2008.
4.4 Status Mutu Air Sungai Cihideung
Pengukuran status mutu air Sungai Cihideung dilakukan dengan menggunakan metode STORET storage and retrieval. Dengan metode
STORET ini dapat diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metode STORET adalah
membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air.
Lampiran 3 menunjukkan bahwa penentuan Status Mutu IKA-STORET indeks kualitas air-storage and retrieval air Sungai Cihideung dilakukan pada
lima stasiun pengamatan yaitu stasiun 1 Desa Situ Daun RT 5 RW 2, stasiun 2, Desa Cihideung Udik RT 1 RW 2, stasiun 3, Desa Cihideung Ilir RT 04RW 03
stasiun 4, di bawah jembatan Jl Raya Darmaga Cibanteng Proyek, stasiun 5 sebelum masuk penjernihan air. Hasilnya dibandingkan dengan standar baku
mutu yang digunakan sebagai acuan dalam perhitungan indeks ini adalah baku mutu air kelas I berdasarkan PP RI No. 82 Tahun 2001 yaitu air yang
peruntukannya sebagai bahan baku untuk air minum. Adapun parameter yang digunakan dalam perhitungan IKA-STORET dalam penelitian ini adalah
berjumlah 13 parameter, yaitu : suhu, kekeruhan, warna, TSS, pH, BOD, COD, nitrat, nitrit, amonia, timbal, besi, dan fecal coliform E. coli. Hasil status mutu
air dari penelitian ini ditampilkan pada Tabel 7.
54
Tabel 7 Rekapitulasi skor indeks STORET dan status mutu air
No Stasiun
Skor Status mutu air
1 Desa Situ Daun RT 5 RW 2
- 30 tercemar sedang
2 Desa Cihideung Udik RT 1 RW 2
- 47 tercemar berat
3 Desa Cihideung Ilir RT 04RW 03
- 52 tercemar berat
4 Jl. Raya Darmaga Cibanteng
Proyek bawah jembatan - 55
tercemar berat 5
Sebelum penjernihan air IPB - 48
tercemar berat
4.5 Debit Aliran
Sungai
Pengukuran debit air Sungai Cihideung pada saat penelitian di lima titik pengambilan sampel air Sungai Cihideung diketahui bahwa debit air yang
nilainya tertinggi sebesar 8,576 m
3
det pada stasiun 5 dan debit terendah 0,559 m
3
det pada stasiun 1. Data lengkap debit air disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Debit air Sungai Cihideung
Stasiun Pengamatan
Kecepatan mdet
Kedalaman m
Lebar Sungai m
Debit Sungai
m
3
det
Ulangan 1
1 0,492 0,236
10,65 1,238
2 0,809 0,16
12,93 1,675
3 0,791 0,24 10 1,897
4 0,597 0,257 8,15
1,251 5 0,376
0,463 15,95
2,774
Ulangan 2
1 0,314 0,17 10,48 0,559
2 0,816 0,117 12,5
1,193 3 1,296
0,213 9,33 2,574
4 0,587 0,28 7,82 1,284
5 0,481 0,463 15,5
3,453
Ulangan 3
1 0,844 0,16 10,6 1,432
2 1,506 0,09 12,5 1,695
3 1,561 0,283
10,19 4,500
4 1,385 0,3 8,12 3,373
5 1,084 0,49 16,15 8,576
55
Berdasarkan nilai yang diperoleh, debit air pada stasiun 1 lebih kecil dibandingkan stasiun lainnya, hal ini karena pada stasiun 1 masih terdapat batu-
batuan besar yang ada di tengah-tengah aliran sungai. Sedangkan tingginya debit air pada stasiun 5 diduga karena banyak terdapat saluran air sisa aktivitas
perikanan dan permukiman yang ada di sekitar aliran sungai.
4.6 Beban Pencemaran