5
perairan yang pada jangka panjang akan berpengaruh terhadap kehidupan biota perairan.
Penelitian yang telah dilakukan di Sungai Cihideung tahun 1999 oleh Hadiati dan tahun 2006 oleh Hutapea menunjukkan adanya perubahan kualitas
perairan Sungai Cihideung. Penelitian terakhir yang dilakukan Hutapea 2006 menunjukan nilai yang lebih baik dan ada juga yang menunjukkan nilai yang lebih
buruk. Perbedaan besar terjadi pada parameter fisika yaitu pada nilai TSS yakni pada tahun 1999 nilainya jauh lebih besar dibandingkan pada tahun 2006. Pada
parameter kimia perbedaan yang cukup berbeda terjadi pada nilai BOD, dalam hal ini secara keseluruhan nilai BOD pada tahun 1999 lebih tinggi dibandingkan pada
tahun 2006. Mengingat air sungai bersifat dinamis kiranya kualitas air Sungai Cihideung perlu dianalisis kembali sehingga dari hasil tersebut akan dapat
diketahui apakah ada perubahan yang signifikan dari tahun 2006 atau tidak. Air yang telah diolah di WTP selanjutnya dialirkan kepada pengguna
stakeholder di Kampus IPB Darmaga. Para pengguna antara lain adalah fakultas dan kantor pusat administrasi yang berada di lingkungan Kampus IPB Darmaga.
Penelitian pada pengguna, lebih diutamakan kepada laboratorium-laboratorium yang memakai air untuk menunjang kegiatan penelitian sehingga diharapkan IPB
dapat menjadi universitas bertaraf dunia dengan kompetensi utama di bidang pertanian tropika. Selanjutnya diagram kerangka pemikiran dapat dilihat pada
Gambar 1.
1.5 Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan informasi kepada pihak Institut Pertanian Bogor tentang beban
pencemaran bahan baku pengolahan air di Kampus Darmaga. 2. Sebagai dasar untuk mengambil kebijakan tentang cara pengolahan air di
WTP Kampus IPB Darmaga. 3. Memberikan dasar untuk pengelolaan air di Kampus IPB Darmaga.
6
Gambar 1 Bagan alir kerangka pemikiran Pabrik
Kebutuhan Stakeholder di Kampus IPB Darmaga
Analisis Kebutuhan Stakeholder
Aktivitas Masyarakat di sekitar Sungai Cihideung
Permukiman Pertanian
Perikanan
Limbah
Pencemaran Air Sungai Cihideung
Sumber Bahan Baku Pengolahan Air di Kampus IPB Darmaga
WTP Cihideung
Analisis Laboratorium Kualitas Air Sungai Cihideung
Data Fisika Data Kimia
Data Biologi
Perbandingan kualitas air sungai Cihideung terhadap ketentuan
baku mutu PP No.82 Tahun 2001
Rekomendasi untuk IPB Darmaga
Menghitung Beban Pencemaran Sungai Cihideung
7
1.6 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah : 1. Kualitas air Sungai Cihideung sebagai bahan baku pengolahan air di Kampus
IPB Darmaga sudah melewati standar bahan baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
2. Kebutuhan pengguna di Kampus IPB Darmaga belum terpenuhi dari segi kualitas dan kuantitas.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Perairan
Menurut Odum 1971, pencemaran adalah perubahan sifat fisik, kimia dan biologi yang tidak dikehendaki pada udara, tanah dan air. Sedangkan menurut
Saeni 1989, pencemaran adalah peristiwa adanya penambahan bermacam- macam bahan sebagai hasil dari aktivitas manusia, kedalam lingkungan yang
biasanya dapat memberikan pengaruh yang berbahaya terhadap lingkungannya. Pencemaran juga terjadi apabila ada gangguan terhadap daur suatu zat, sehingga
terjadi pembuangan Soemarwoto, 1992. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air, menyatakan pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan tidak lagi berfungsi sesuai peruntukannya. Wardoyo
1975, menyatakan bahwa pencemaran air adalah peristiwa penambahan bahan oleh manusia ke dalam perairan, sehingga merusak atau membahayakan
kehidupan organisme di dalamnya, berbahaya bagi kesehatan manusia, mengganggu aktivitas perairan termasuk penangkapan ikan, merusak daya guna
air dan mengurangi keindahan. Harsanto 1995, mengatakan bahwa air dikatakan tercemar jika
mengalami hal-hal berikut : 1. Air mengandung zat, energi dan atau komponen lain yang dapat merubah
fungsi air sesuai peruntukannya atau disebut parameter pencemaran. 2. Kandungan parameter pencemaran di dalam air telah melampaui batas
toleransi tertentu atau disebut baku mutu hingga menimbulkan gangguan terhadap pemanfaatannya, dengan kata lain tidak sesuai dengan
peruntukannya.
9
2.2 Sumber Pencemaran Perairan