51
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4
Stasiun 1
Stasiun 2
Stasiun 3
Stasiun 4
Stasiun 5
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
stasiun pemantauan telah melewati ambang batas yang diperbolehkan sebesar 0,03 mgl.
Gambar 29 Hasil analisis besi mgl air Sungai Cihideung Bogor
4.3.4 Parameter mikrobiologi
fecal coliform E. coli
Hampir di semua badan air terdapat bakteri-bakteri yang jenisnya tertentu. Ada ribuan jenis bakteri dan setiap jenis mempunyai sifat-sifat
tersendiri. Sebagian besar dari jenis bakteri tersebut tidak berbahaya bagi manusia dan ada juga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan
hidup Alaert dan Santika, 1984. Pada penelitian ini perhatian dilakukan terhadap bakteri yang dapat menunjukkan adannya pencemaran indicator
organism yaitu bakteri jenis Escherichia coli E.coli merupakan petunjuk yang
efisien karena bakteri tersebut terdapat dalam feses. Nilai
rata-rata fecal coliform
dapat dilihat pada Gambar 30 dengan nilai simpangan baku yang bervariasi dan simpangan baku tertinggi terdapat pada
stasiun 4 dan stasiun 3. Kondisi ini diduga ada kaitan dengan pembuangan feses di sepanjang aliran sungai di sekitar stasiun ini yang tidak rutin.
Stasiun Pengamatan Bes
i m gl
52
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
Stasiun 1
Stasiun 2
Stasiun 3
Stasiun 4
Stasiun 5
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Fe c
a l
co li
fo rm
Jm l100
ml
‐10.000,00 ‐8.000,00
‐6.000,00 ‐4.000,00
‐2.000,00 0,00
2.000,00 4.000,00
6.000,00 8.000,00
10.000,00 12.000,00
1 2
3 4
5
Stasiun
Gambar 30 Hasil pengukuran simpangan baku fecal coliform air Sungai
Cihideung Hasil
analisis fecal coliform
yang dilakukan pada lima stasiun pengamatan dengan tiga kali ulangan menunjukkan bahwa kandungan fecal
coliform pada ulangan 1 adalah 100 - 1300 jml100 ml, ulangan 2 adalah 0 -
15000 jml100 ml, ulangan 3 adalah 0 - 400 jml100 ml Gambar 31. Pada stasiun 2 terdapat peternakan ayam, perikanan dan pondok pesantren, stasiun 3
terdapat permukiman padat penduduk. Pada stasiun 4 diduga ada pembuangan feses oleh penduduk di sekitar sungai pada saat pengambilan sampel di waktu
sore hari.
Gambar 31 Hasil analisis fecal coliform jml100ml air Sungai Cihideung Bogor
Stasiun Pengamatan E.
c o
li j
m l
1 m
l
Baku Mutu fecal coliform 0 jml100ml
53
Standar air minum WHO semua sampel tidak boleh mengandung Escherichia coli
dan sebaiknya juga bebas dari coliform. Menurut standar WHO: dalam setiap tahun, 95 dari sampel-sampel tidak boleh mengandung coliform
dalam 100 ml, dan tidak ada sampel yang mengandung Escherichia coli dalam 100 ml AOAC, 2000 dalam Suriaman dan Juwita, 2008.
4.4 Status Mutu Air Sungai Cihideung
Pengukuran status mutu air Sungai Cihideung dilakukan dengan menggunakan metode STORET storage and retrieval. Dengan metode
STORET ini dapat diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metode STORET adalah
membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air.
Lampiran 3 menunjukkan bahwa penentuan Status Mutu IKA-STORET indeks kualitas air-storage and retrieval air Sungai Cihideung dilakukan pada
lima stasiun pengamatan yaitu stasiun 1 Desa Situ Daun RT 5 RW 2, stasiun 2, Desa Cihideung Udik RT 1 RW 2, stasiun 3, Desa Cihideung Ilir RT 04RW 03
stasiun 4, di bawah jembatan Jl Raya Darmaga Cibanteng Proyek, stasiun 5 sebelum masuk penjernihan air. Hasilnya dibandingkan dengan standar baku
mutu yang digunakan sebagai acuan dalam perhitungan indeks ini adalah baku mutu air kelas I berdasarkan PP RI No. 82 Tahun 2001 yaitu air yang
peruntukannya sebagai bahan baku untuk air minum. Adapun parameter yang digunakan dalam perhitungan IKA-STORET dalam penelitian ini adalah
berjumlah 13 parameter, yaitu : suhu, kekeruhan, warna, TSS, pH, BOD, COD, nitrat, nitrit, amonia, timbal, besi, dan fecal coliform E. coli. Hasil status mutu
air dari penelitian ini ditampilkan pada Tabel 7.