Kesehatan Kerja Keselamatan Kerja

4. Lingkungan yang Aman

Kondisi lingkungan yang aman menggambarkan adanya keamanan dan kenyamanan dalam bekerja, baik terhadap suasana tempat bekerja maupun status keberlangsungan sebagai karyawan. Pada Tabel 4 menunjukkan persepsi karyawan yang setuju bahwa perusahaan tidak mudah melakukan pemberhentian kepada karyawannya dengan nilai persepsi sebesar 3,781. Dalam hal rekruitmen karyawan, perusahaan menyesuaikan jumlah karyawan yang akan dipekerjakan dengan kebutuhan proyek perusahaan yang sedang atau akan dijalankan. Sehingga ada karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap dan karyawan harian atau lepas. Kenyamanan di tempat kerja juga dirasakan oleh karyawan, persepsi ini ditunjukkan dengan nilai skor persepsi sebesar 4,031 yang berarti setuju. Sehingga nilai total persepsi untuk kondisi lingkungan yang aman sebesar 3,906, yang mengindikasikan karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Kesehatan Kerja

Kondisi kesehatan kerja di sini meliputi upaya penyesuaian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal metode atau cara kerja. Beberapa upaya seperti adanya tunjangan kesehatan telah dirasakan oleh karyawan dengan skor persepsi sebesar 3,406 yang menunjukkan kesetujuan pernyataan dengan kondisi di lapangan. Karyawan juga setuju terhadap tersedianya kotak P3K untuk pertolongan pertama, dengan nilai persepsi sebesar 3,687. Disamping itu kondisi ventilasi ruangan, suhu udara, dan penerangan dirasa baik dengan nilai persepsi sebesar 3,844. Sehingga total nilai persepsi karyawan terhadap kesehatan kerja sebesar 3,725 yang berarti menyatakan kesetujuannya dengan kondisi di tempat kerja. Berdasarkan hasil observasi di PT DaFa Teknoagro Mandiri, kondisi lingkungan di sekitar perusahaan memang terasa sejuk dan asri dengan banyaknya tanaman hijau dan ventilasi yang cukup sehingga keluar masuknya udara dirasa baik serta cahaya yang terpancar pun baik dan tidak mengganggu penglihatan di saat bekerja.

6. Keselamatan Kerja

Berdasarkan hasil wawancara, pernah terjadi kasus kecelakaan tabung gas di tempat kerja yang sudah tidak menjadi rahasia umum lagi di kalangan karyawan. Hal demikian bisa muncul karena adanya keterbatasan fasilitas keselamatan kerja, juga karena kelemahan pemahaman faktor-faktor prinsip yang perlu diterapkan perusahaan kepada karyawannya. Padahal berdasarkan hasil perolehan nilai persepsi pada Tabel 4, karyawan setuju bahwa perusahaan menerapkan adanya pelatihan penggunaan peralatan kerja dengan nilai persepsi sebesar 3,750 dan tersedianya alat pelindung ketika bekerja dengan nilai persepsi sebesar 3,906. Namun ternyata itu semua dirasa belum cukup untuk menjamin keselamatan kerja, karena karyawan masih meragukan pernyataan terkait adanya pelatihan pencegahan dan penanggulangan kerja dengan nilai persepsi 3,250. Kemudian sosialisasi tanda peringatan bahaya di beberapa tempat juga belum dirasa baik, sehingga nilai persepsi sebesar 3,312 yang mengindikasikan keraguan pernyataan tersebut terhadap kondisi di perusahaan yang sebenarnya. Akibatnya, ketidakhawatiran terjadinya kecelakaan karena sarana pengamanan lengkap pun masih diragukan oleh karyawan, dengan nilai persepsi sebesar 3,218. Namun secara keseluruhan persepsi karyawan terhadap keselamatan kerja dirasa cukup baik dengan nilai 3,487 yang mengindikasikan setuju, meskipun berada pada urutan skor kedua dari bawah. Dengan demikian faktor keselamatan kerja perlu mendapat perhatian perusahaan agar menjamin keselamatan dan kenyamanan karyawan dalam bekerja.

7. Penyelesaian Konflik