Pengolahan dan Analisis Data

X i = Nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor–nomor butir pernyataan. Reliabilitas dapat diterima apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,7, jika alat ukur atau kuesioner terbukti lebih dari 0,7 maka kuesioner dapat diandalkan sebagai alat ukur penelitian. Berikut pemaparan klasifikasi nilai Cronbach Alpha George, 2003 Tabel 1. Klasifikasi Cronbach Alpha R Alpha Klasifikasi α 0,9 Sempurna Excellent α 0,8 Baik Good α 0,7 Dapat diterima Acceptable α 0,6 Diragukan Questionable α 0,5 Lemah Poor α 0,4 Tidak dapat diterima Unacceptable

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

3.4.1. Analisis Deskriptif

Digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kondisi kinerja karyawan dan QWL PT. DaFa Teknoagro Mandiri. Untuk memperoleh kesimpulan atau informasi dari data, berikut langkah- langkah dalam pengolahan dan analisisnya: 1. Berikan skor pada setiap jawaban sesuai dengan bobot pada skala Likert. 2. Lakukan tabulasi atau perhitungan dari skor-skor nilai yang telah ditentukan sebelumnya. 3. Lakukan pengkategorian dari hasil tabulasi dengan rumus menurut Simamora 2002 : 4 5 Keterangan : RS = Rentang skala M = Angka tertinggi dalam pengukuran N = Angka terendah dalam pengukuran B = banyaknya kelas Pada rentang : 1,00 – 1,80 = sangat tidak setuju 1,81 – 2,60 = tidak setuju 2,61 – 3,40 = ragu-ragu 3,41 – 4,20 = setuju 4,21 – 5,00 = sangat setuju 4. Masukkan nilai tersebut ke dalam rentang skala yang telah ditentukan, maka informasi terhadap tingkat kinerja dan QWL akan diperoleh.

3.4.2. Korelasi Khi-Kuadrat

Menurut Sevilla, et al., 1993, Uji Khi-Kuadrat Asosiasi Chi- Square digunakan untuk menentukan apakah ada atau tidak ada asosiasi atau hubungan satu sama lain dua variabel yang dihubungkan. Dalam penelitian Khi-Kuadrat berguna untuk mengetahui hubungan karakteristik responden terhadap seperti jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, jabatan, dan pengalaman kerja terhadap faktor- faktor QWL dan kinerja karyawan. Uji ini sangat sesuai untuk tipe data nominal atau ordinal. Prosedur uji Khi-Kuadrat adalah sebagai berikut : 1. Tentukan frekuensi sel harapan dengan menggunakan rumus Khi- Kuadrat ini: 5 χ 2 = Chi-Square O = nilai observasi dari baris dan kolom E = nilai harapan dari baris dan kolom 2. Setelah diketahui nilai χ 2 melalui perhitungan, kemudian gunakan tabel nilai χ 2 . 3. Setelah membandingkan antara nilai χ 2 hitung perhitungan dengan nilai χ 2 tabel , gunakan hipotesis sebagai berikut : H = tidak ada hubungan antara dua variabel H 1 = ada hubungan antara dua variabel Bila nilai χ 2 hitung sama atau lebih besar dari pada χ 2 tabel untuk tingkat signifikansi tertentu, maka tolak H . Bila terjadi sebaliknya maka H diterima Sevilla, et al., 1993. Sebelum melakukan perbandingan nilai χ hitung dengan χ tabel tentukan terlebih dahulu tingkat signifikansi α dan tingkat keabsahan df melaui rumus : 6 r = jumlah baris c = jumlah kolom

3.4.3. Uji Kruskal-Wallish

Analisis ini bertujuan untuk menguji perbedaan nyata antara dua atau lebih kelompok atau sampel independen karakteristik responden dari data yang berupa data ordinal Sulaiman, 2002. Adapun prosedur untuk perhitungan uji Kruskal-Wallish, yaitu : 1. Seluruh case dari seluruh grup dikombinasikan dan dibuat ranknya. 2. Untuk masing-masing grup, rank-rank tersebut dijumlahkan, dan statistik Kruskal-Wallish dihitung dari jumlah-jumlah yang dihasilkan tersebut. Statistik uji yang digunakan adalah : 7 H mendekati distribusi χ 2 dengan db = k-1 Keterangan : n i = banyaknya nilai pengamatan ulangan pada tiap sampel perlakuan k = banyaknya sampel perlakuan yang diuji R i = jumlah ranking tiap sampel N = total pengamatan 3. Tentukan hipotesis H : tidak ada perbedaan antara QWL atau kinerja berdasarkan karakteristik responden tertentu. H 1 : ada perbedaan QWL atau kinerja berdasarkan karakteristik responden tertentu. 4. Tentukan keputusan Jika nilai sig. taraf nyata α=0,05, maka terima H yang mengindikasikan terdapat perbedaan signifikan. Jika nilai sig. ≤ taraf nyata α=0,05, maka tolak H yang mengindikasikan tidak terdapat perbedaan signifikan.

4.4.1. Korelasi Rank Spearman

Teknis korelasi Rank Spearman digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain Umar, 2005. Pada umumnya korelasi terjadi secara positif atau negatif. Korelasi yang positif berarti perubahan pada kedua variabel menunjukkan arah yang sama, yaitu bila nilai satu variabel naik akan diikuti oleh naiknya nilai variabel yang kedua. Sedangkan korelasi yang negatif menunjukkan perubahan arah yang bertentangan, yaitu jika nilai satu variabel naik akan diikuti oleh turunnya nilai variabel yang kedua, atau sebaliknya jika nilai salah satu variabel turun akan diikuti oleh naiknya nilai pada variabel yang kedua Pudjirahardjo, 1993. Derajat korelasi dinyatakan dalam suatu koefisien korelasi r. Nilai r selalu akan berkisar antara -1 dan +1. Koefisien korelasi 0 berarti tidak ada korelasi linear, atau dengan kata lain secara linear dua variabel dengan nilai koefisien korelasi 0 tak ada hubungan satu dengan lainnya. Berikut langkah proses penggunaan korelasi Rank Spearman menurut Umar 2005 : 1. Menentukan hipotesis H : tidak ada hubungan antar kedua komponen H 1 : ada hubungan yang berarti antara kedua komponen 2. Lakukan statistik hitung Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut : 8 r s = koefisien korelasi Rank Spearman d i 2 = selisih antara Rank bagi X dan Y 3. Lakukan statistik tabel Tentukan statistik hitung dengan menggunakan tabel Rank Spearman , kemudian bandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel 4. Simpulkan Jika nilai hitung nilai tabel , maka tolak H dan simpulkan bahwa ada hubungan dari dua variabel tersebut di atas. Untuk data yang sama, nilai r s perlu dikoreksi melalui rumus berikut : 9 10 11 Dalam persamaan di atas, t x dan t y berturut-turut adalah banyaknya nilai pengamatan Y yang berangka sama untuk suatu peringkat. Bila koreksi ini digunakan, statistik uji berubah menjadi : 12 T = Faktor koreksi T x = Banyaknya observasi untuk X tertentu yang sama T y = Banyaknya observasi untuk Y tertentu yang sama Menurut Nugroho 2005 keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. 0,00 – 0,20 : berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah antara peubah X dengan peubah Y. 2. 0,21 – 0,40 : berarti korelasi memiliki keeratan lemah antara peubah X dengan peubah Y. 3. 0,41 – 0,70 : berarti korelasi memiliki keeratan kuat antara peubah X dengan peubah Y. 4. 0,71 – 0,90 : berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat antara peubah X dengan peubah Y. 5. 0,91 – 0,99 : berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali antara peubah X dengan peubah Y. 6. 1 : berarti korelasi sempurna.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT DaFa Teknoagro Mandiri merupakan usaha berbentuk perseroan terbatas yang dimiliki oleh Yayasan Pesantren Darul Fallah YPPDF. Yayasan ini didirikan oleh KH. Soleh Iskandar Alm. dan KH. Abdul Gaffar Ismail Alm.. Area pesantren merupakan tanah wakaf dari R.H.O. Djunaedi dibangun pada bulan Juni 1960 dan disahkan oleh Kepala Pengawas Agraria Karesidenan Bogor pada tanggal 20 Juni 1961. Tanah wakaf ini terletak di blok Gunung Leutik Desa Banteng. Area pesantren seluas 26,5 ha di kampong Lemah Duhur Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Sarana pendidikan di YPPDF menempati areal 10 ha, sedangkan sisanya untuk perumahan, lahan pertanian dan kehutanan. Lahan memanjang 1 km dari tepi jalan raya kampong Kebon Eurih masuk kea rah Gunung Leutik, dibatasi secara alami oleh sungai Cinangneng dan sungai Ciampea. Kegiatan pendidikan di Pesantren Darul Fallah didukung dengan adanya laboratorium kultur jaringan yang diresmikan pada bulan Maret 1996. Laboratorium ini merupakan satu-satunya laboratorium kultur jaringan yang dimiliki oleh pesantren di Indonesia pada saat itu. Laboratorium ini selain untuk sarana pendidikan, juga untuk pelaksanaan kegiatan produksi komersial dalam mendukung kegiatan pendidikan di pesantren. Usaha kultur jaringan ini dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk Perseroan Terbatas PT dan di beri nama PT DaFa Teknoagro Mandiri. Perusahaan ini merupakan unit usaha otonom yang dimiliki sepenuhnya oleh YPPDF. Legalitas perusahaan PT DaFa Teknoagro Mandiri didukung oleh surat-surat sebagai berikut: akta pendirian dari Notaris Supiah Nurbaiti, SH., no. 124, 21 Maret 2001; akta Perubahan Anggaran Dasar dari