Pemupukan Pembungkusan Subsistem Usahatani

Penggunaan pupuk pada saat penanaman yaitu 50 persen pupuk kandang kambing dan 50 persen NPK. Pupuk kambing lebih banyak digunakan oleh petani karena sifat pupuk kandang kambing tidak terlalu lembab. Pada saat penanaman penggunaan input tenaga kerja lebih banyak digunakan tenaga kerja dalam keluarga.

2. PemeliharaanPemangkasan

Kegiatan pemeliharaan dilakukan pada saat ranting-ranting kecil keluar. Kegiatan pemangkasan tidak boleh dilakukan terlalu terang karena akan mengganggu pertumbuhan pohon. Kegiatan pemeliharaan lebih banyak digunakan tenaga kerja dalam keluarga. Kegiatan ini dilakukan setelah panen buah terakhir. Pada kegiatan pemangkasan dilakukan identifikasi letak atau bagian yang akan dipangkas yaitu cabang atau ranting yang tidak produktif, cabang atau ranting yang rusak terkene OPT dan cabang atau ranting yang mati.

3. Pemupukan

Penggunaan pupuk kandang dan NPK jarang dilakukan, penggunaan pupuk kandang domba dilakukan 3 – 6 bulan sekali dengan dosis 50 kilogram perpohon. Sedangkan penyemprotan obat-obatan dilakukan satu minggu dua kali dengan sistem oplosan. Curacron, Decis dan Dusban digunakan sebagai pestisida, sedangkan Gandasil B sebagai perangsang bunga dan Gandasil A perangsang buah. Pada musim hujan frekuensi penggunaan input obat-obatan dua kali lebih banyak dibandingkan musim kemarau, hal tersebut disebabkan obat-obatan yang telah disemprotkan hilang tersiram air hujan. Berdasarkan SOP dosis pemupukan buah dapat dlihat pada Tabel11 : Tabel 11. Dosis Pemupukan Buah Berdasarkan SOP Jenis dan Dosis Pupuk Waktu Pemupukan Pupuk Kandang Kg NPK 15 : 15 : 15 Kg 3 – 12 bulan setelah tanam 20 - 30 0,2 – 0,3 per empat bulan 1 – 3 tahun setelah tanam 30 - 40 0,4 – 0,6 3 – 4 minggu sekali pada tanaman produktif Pupuk daun Sesuai dosis anjuran Kegiatan pemupukan dan penyemprotan lebih banyak digunakan tenaga kerja dalam keluarga dengan menggunakan mesin steam. Organisme Pengganggu Tanaman OPT yang sering menyerang pohon belimbing yaitu : 1. Lalat buah Untuk menghindari serangan lalat buah dilakukan pembungkusan 3 – 4 minggu setelah buah terbentuk dan buah yang terserang lalat buah dibenamkan dalam tanah. Dalam pengendaliaan lalat buah digunakan Petrogenol dengan dosis 50 mililiter untuk 50 pohon belimbing. 2. Jamur upas Menyerang batang seperti lapisan gabus tebal. 3. Ulat penggerek buah 4. Embun jelaga dan kutu.

4. Pembungkusan

Jarak pohon belimbing mulai berbunga sampai pembungkusan yaitu 1,5 bulan. Pembungkusan akan dilakukan lebih cepat apabila musim hujan. Pembungkusan dilakukan pada saat ukuran buah sebesar jempol kaki. Pembungkusan buah dilakukan untuk mencegah kerontokkan buah akibat gangguan hama dan bertujuan menghasilkan buah yang besar, bersih dan menarik. Ciri-ciri buah belimbing siap dibungkus yaitu batang terlihat coklat dan warna buah hijau tua. Sebelum dilakukan pembungkusan, terlebih dahulu dilakukan penjarangan buah pada saat ukuran buah 2 – 3 cm atau 15 – 20 hari sejak bunga mekar. Buah yang dibuang yaitu yang memiliki ciri-ciri bentuk dan ukurannya tidak normal, buah terserang OPT, terdapat diujung ranting atau cabang, daam satu domplotan terdapat ebih dari dua buah. Bahan yang digunakan untuk pembungkusan buah belimbing yaitu kertas karbon dan plastik mulsa, masing-masing bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Kertas karbon memiliki kelebihan yaitu bahan ringan, sinar matahari tidak langsung masuk ke buah, buah tumbuh dengan baik dan warnanya kuning mengkilap. Sedangkan kelemahannya kertas karbon sulit diperoleh dan harganya lebih mahal. Plastik mulsa memiliki kelebihan yaitu harga lebih murah, tidak mudah rusak apabila terkena air hujan dan dapat digunakan beberapa kali pemakaian. Sedangkan kelemahannya bahan terlalu lembab dan buah yang dihasilkan lebih kecil dan berwarna pucat, waktu pembungkusan buah lebih lama. Waktu pembungkusan sampai dengan panen apabila menggunakan kertas karbon yaitu 45 hari sedangkan plastik mulsa 50 hari.

5. Panen