Studi Empiris Mengenai Peranan Koperasi Studi Empiris Mengenai Kinerja Koperasi

2.3.2. Studi Empiris Mengenai Peranan Koperasi

Penelitian Hapsari 2003 yang berjudul Peranan Koperasi dalam Pengembangan Agribisnis Beras Organik Studi Kasus pada Koperasi Pertanian Nusantara KOPERTA, menyatakan bahwa pada analisis rasio terjadi penurunan karena pengelolaan keuangan KOPERTA yang kurang baik. Faktor internal yang mempengaruhi usaha beras organik adalah manajemen KOPERTA yang cukup baik dengan selalu diikusertakannya anggota dalam kegiatan yang diadakan oleh KOPERTA. Faktor eksternal yang mempengaruhi usaha beras organik yaitu permintaan konsumen, kondisi perekonomian, kerjasama yang dilakukan KOPERTA dengan mitranya yaitu petani yang terikat dalam IP2HT sebagai pemasok, distributor dan lembaga-lembaga lainnya turut mempengaruhi perkembangan usaha beras organik.

2.3.3. Studi Empiris Mengenai Kinerja Koperasi

Penelitian Putra 2006 tentang kinerja keuangan dan kemampuan pelayanan koperasi produsen tempe tahu Indonesia KOPTI Kabupaten Garut. Penelitian ini untuk menganalisis kinerja keuangan digunakan dengan metode Analisis Rasio, Analisis Trend dan persentase perkomponen. Sementara, untuk mengukur kinerja pelayanan koperasi digunakan Importance Performance Analysis IPA dan Consumer Satisfaction Index CSI. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari survei secara acak kepada 40 responden 20 responden pengusaha tahu dan 20 responden pengusaha tempe di setiap wilayah kerja, yang berjumlah tiga wilayah kerja. Sementara data sekunder diperoleh dari laporan keuangan KOPTI dan instansi terkait. Penelitian ini terdir dari 18 buah variabel yang diteliti menggunakan IPA, empat buah variabel berada pada kuadran I diagram kartesius yaitu ketepatan jumlah dalam memperoleh kredit, tingkat suku bunga pinjaman yang ditetapkan oleh KOPTI, harga jual kedelei oleh koperasi dan ketepatan jumlah dalam memperoleh kedelei. Variabel yang berada di kuadran II hanya ketepatan kualitas dalam memperoleh kedelei. Di kuadran III terdapat variabel kenyamanan tempat pelayanan, jam buka pelayanan, mutu bahan pembantu dan alat produksi yang disediakan, dan harga bahan pembantu dan alat produksi yang disediakan. Variabel selebihnya berada di kuadran IV. Sedangkan, tingkat kepuasan konsumen koperasi yang diukur dengan CSI diperoleh nilai sebesar 69,88 persen, atau berada pada kategori puas. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Putra 2006 adalah alat analisis yang digunakan sama yaitu Importance Performance Analysis IPA. Sedangkan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini menganalisis peningkatan peran koperasi dalam pengembangan sistem agribisnis belimbing Dewa dengan pendekatan kinerja yang telah dilakukan oleh koperasi selama ini. Secara ringkas studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian Nama Penulis Tahun Judul Metode Analisis Ratih Indri Hapsari 2003 Peranan Koperasi dalam Pengembangan Agribisnis Beras Organik Efisiensi usaha, analisis usahatani, analisis laporan keuangan. Hana Angriani Husen 2006 Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Buah Belimbing Depok Varietas Dewa Dewi Averrhoa carambola L. Kasus Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Propinsi Jawa Barat RC rasio, margin tataniaga, farmer’s share Widi Martes Dase Putra. 2006 Analisis Kinerja Keuangan dan Kemampuan Pelayanan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia KOPTI Kabupaten Garut Analisis Rasio, Trend dan persentase perkomponen, Importance Performance Analysis IPA dan Consumer Satisfaction Index CSI Abdi Haris T. 2008 Strategi Pemasaran Belimbing Manis Averrhoa carambola L. di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok Matriks IFE dan EFE, SWOT, QSPM III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Agribisnis