Atribut Pertimbangan Petani Definisi Operasional

dimana : n = jumlah responden N = ukuran populasi jumlah petani belimbing anggota aktif PKPBDD e = persen kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir Berdasarkan rumus di atas jika toleransi kesalahan sampel yang dapat ditolerir 10 persen dan jumlah petani belimbing anggota PKPBDD adalah 149 petani, maka jumlah responden yang dibutuhkan sebanyak 59,83 responden. Untuk memudahkan perhitungan, jumlah responden yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah 60 responden, yang tersebar dalam lima kecamatan dengan jumlah responden 60 orang. Penyebaran petani di setiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Wilayah dan Jumlah Petani Responden No. Kecamatan Kelurahan Jumlah Responden Orang 1. Limo Krukut 14 2. Pancoran Mas Rangkapan Jaya 19 3. Sawangan Pasir Putih 11 4. Beji Pondok Cina 11 5. Cimanggis Cilangkap 5 Total 60

4.4. Atribut Pertimbangan Petani

Atribut yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan wawancara dengan ketua PKPBDD dan petani. Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui atribut- atribut yang telah dilaksanakan oleh PKPBDD. Atribut-atribut yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daya tampung belimbing, harga beli belimbing, pemasaran belimbing oleh PKPBDD, pinjaman petani, pengambilan hasil panen ke petani, kecepatan dalam pembayaran, ketepatan dalam penimbangan dan pengelompokkan belimbing dalam grade, kemudahan menghubungi PKPBDD, kebersihan dan kerapihan dalam pengemasan belimbing, penyediaan fasilitas PKPBDD, tabungan petani, PKPBDD sebagai tempat penghubung antara petani tempat komunikasi antar petani. 4.5. Analisis Data 4.5.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang sistem agribisnis belimbing. Metode kualitatifdeskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang Nazir, 2005. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah membuat gambaran yang akurat mengenai hubungan antar fenomena yang diselidiki.

4.5.2. Importance and Performance Analysis IPA

Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Importance and Performance Analysis IPA. Metode Importance and Performance Analysis IPA digunakan untuk menganalisis kinerja PKPBDD. Metode ini dapat melihat tingkat kinerja PKPBDD yang akan diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh PKPBDD untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Penentuan tingkat kepentingan menggunakan skala lima tingkat Likert, yang sengaja dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa Suprianto 2006. Tingkat kepentingan terdiri dari sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting, sangat tidak penting. Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut : a. Jawaban sangat penting diberi bobot 5 b. Jawaban penting diberi bobot 4 c. Jawaban cukup penting diberi bobot 3 d. Jawaban tidak penting diberi bobot 2 e. Jawaban sangat tidak penting diberi bobot 1 Untuk mengukur kinerja PKPBDD diberikan lima penilaian dengan bobot sebagai berikut : a. Jawaban sangat baik diberi bobot 5 b. Jawaban baik diberi bobot 4 c. Jawaban cukup baik diberi bobot 3 d. Jawaban tidak baik diberi bobot 2 e. Jawaban sangat tidak baik diberi bobot 1 Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat kinerja, sedangkan Y merupakan tingkat kepentingan. Selanjutnya sumbu mendatar Xi akan diisi oleh skor rata-rata tingkat kinerja. Sedangkan sumbu tegak Yi akan diisi oleh skor rata-rata tingkat kepentingan. Rumus sebagai berikut : n Xi Xi = ____ n Yi Yi = ____ Dimana : Xi = skor rata-rata tingkat kinerja Yi = skor rata-rata tingkat kepentingan n = jumlah responden Atribut-atribut tersebut diletakkan pada suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik Xi , Yi yang disebut diagram kartesius Umar, 2002. Xi merupakan rata-rata skor tingkat kinerja seluruh atribut. Yi merupakan rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut. Titik-titik tersebut diperoleh dari rumus : Xi = k Xi Yi = k Yi Dimana : Xi = Rataan dari total rataan bobot tingkat kinerja Yi = Rataan dari total rataan bobot tingkat kepentingan k = Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kinerja Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian atau kuadran ke dalam diagram kartesius pada Gambar 4 di bawah ini : Tingkat Kinerja Gambar 4. Diagram Kartesius Sumber : Umar, 2002 Keterangan : Kuadran I Jika dilihat dari tingkat kinerja, atribut-atribut PKPBDD berada pada tingkat rendah. Tetapi jika dilihat tingkat kepentingannya, petani memiliki tingkat harapan yang tinggi, sehingga petani menuntut adanya peningkatan atribut tersebut. PKPBDD hendaknya melakukan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang berarti bahwa atribut- atribut ini perlu ditingkatkan agar kesejahteraan petani dapat tercapai. PKPBDD harus melakukan perbaikan secara terus menerus sehingga kinerja atribut yang ada dalam kuadran ini akan meningkat. Kuadran II Jika dilihat dari tingkat kinerja, atribut-atribut PKPBDD berada pada tingkat tinggi. Dilihat dari tingkat kepentingannya, atribut PKPBDD memiliki tingkat tinggi juga. Hal ini menuntut PKPBDD untuk dapat mempertahankan posisinya, karena atribut-atribut inilah yang bermanfaat bagi petani dan menjadikan jasa PKPBDD unggul di mata petani. Kuadran III Jika dilihat dari tingkat kinerja, atribut-atribut PKPBDD kurang dianggap penting. Tetapi jika dilihat dari tingkat kepentingannya cukup baik. Petani mengabaikan atribut- atribut yang terletak pada posisi ini. Peningkatan atribut-atribut yang termasuk dalam Prioritas Utama I Pertahankan Prestasi II Prioritas Rendah III Berlebihan IV Tingkat Kepentingan Yi Yi Xi Xi dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh petani sangat kecil. Kuadran IV Jika dilihat dari tingkat kinerja, atribut-atribut PKPBDD kurang dianggap penting. Dan jika dilihat dari tingkat kepentingannya, petani merasa kurang berharap terhadap atribut- atribut ini. Kuadran ini memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh petani dan dirasakan terlalu berlebihan. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar PKPBDD dapat menghemat biaya.

4.6. Definisi Operasional

1. Petani adalah petani belimbing anggota koperasi sebagai responden peran koperasi dalam pengembangan sistem agribisnis ini. 2. Atribut adalah karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu produk atau layanan. 3. Daya tampung belimbing oleh PKPBDD adalah kemampuan PKPBDD untuk bisa menerima belimbing hasil petani pada saat musim panen. 4. Harga beli belimbing adalah kemampuan PKPBDD untuk memberikan harga beli yang lebih baik dibandingkan lembaga pemasaran lainnya. 5. Pemasaran belimbing oleh PKPBDD adalah kemampuan PKPBDD untuk melakukan pemasaran ke luar Jakarta dan Bogor, sehingga hasil panen petani pada saat musim panen dapat tersalurkan ke konsumen. 6. Pinjaman bagi petani adalah kemampuan PKPBDD sebagai fasilitator bagi petani dalam peminjaman modal kepada lembaga permodalan. 7. Pengambilan hasil panen ke petani adalah pengurus PKPBDD melakukan pengambilan belimbing ke kebun petani sehingga kualitas buah terjaga. 8. Pembayaran oleh PKPBDD kepada petani adalah kemampuan PKPBDD dalam melakukan pembayaran hasil panen petani. 9. Penimbangan dan pengelompokkan belimbing dalam grade adalah kecepatan dan ketepatan pengurus PKPBDD dalam penanganan belimbing di kebun petani. 10.Kemudahan menghubungi PKPBDD adalah petani dapat dengan mudah menghubungi PKPBDD untuk mengetahui harga beli belimbing oleh PKPBDD karena harganya sewaktu-waktu berubah, informasi jadwal pemetikan dan pengambilan hasil panen serta mengetahui informasi pembayaran. 11. Kebersihan dan kerapihan dalam pengemasan belimbing adalah kemampuan pengurus dalam penanganan pasca panen dan pengangkutan belimbing ke PKPBDD sehingga mengurangi risiko belimbing yang cacat. 12. Penyediaan fasilitas PKPBDD adalah penyediaan fasilitas PKPBDD seperti keranjang dan timbangan serta mobil untuk pengangkutan belimbing. 13. Tabungan Petani adalah fasilitas yang diberikan PKPBDD untuk petani anggota sehingga petani dapat menabung dengan cara menyimpan 10 persen uang hasil penjualan belimbingnya. 14. PKPBDD sebagai tempat penghubung antara petani tempat forum komunikasi antar petani adalah PKPBDD dapat dijadikan tempat perkumpulan petani. V GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 5.1. Profil Kota Depok 5.1.1. Letak dan Luas Wilayah