Lembaga penunjang Analisis Sistem Agribisnis Belimbing Dewa

Sedangkan kelebihan PKPBDD dibanding lembaga pemasaran lain telah melakukan fungsi fasilitas pemasaran berupa standarisasi dan penggolongan produk, fungsi penanggungan risiko dan fungsi penyediaan informasi harga. PKPBDD telah melakukan fungsi standarisasi dan penggolongan produk dengan sistem grade. Fungsi penanggulangan risiko dilakukan PKPBDD dengan cara menerima dan tetap membayar kepada petani apabila belimbing tidak dapat dipasarkan oleh PKPBDD, sedangkan fungsi penyediaan informasi harga yaitu petani dapat dengan mudah mengetahui harga beli yang telah ditetapkan oleh PKPBDD. Strukur pasar dalam pemasaran belimbing yang terjadi di lokasi penelitian jika dilihat dari sisi pembeli yaitu pasar oligopsoni. Petani sebagai penjual berjumlah cukup banyak, sedangkan tengkulak dan PKPBDD sebagai pembeli jumlahnya terbatas. Sehingga kondisi ini menyebabkan petani sebagai penerima harga price taker karena tidak memiliki kekuatan tawar. Tetapi pada penetapan harga oleh PKPBDD, petani tidak dirugikan karena penetapan harganya lebih menguntungkan bagi petani.

6.1.5. Lembaga penunjang

Keberhasilan dalam pengembangan komoditas belimbing Depok sebagai salah satu komoditas potensial di Kota Depok harus didukung dengan adanya kebijakan pemerintah dalam bidang teknologi, infrastruktur, kelembagaan, permodalan dan pemasaran. Dukungan kebijakan mempunyai peran yang sangat penting, tidak semua infrastruktur pertanian dapat disediakan secara swadaya oleh pelaku agribisnis. Bimbingan dari pemerintah melalui Petugas Penyuluh Lapang PPL Dinas Pertanian Kota Depok tidak dilakukan secara regular. Hal ini disebabkan karena jumlah PPL tidak sebanding dengan banyaknya petani, dalam satu kecamatan hanya terdapat satu petugas PPL. Bimbingan budidaya dan pengendalian OPT yang sangat dibutuhkan oleh petani dirasakan sebagian besar hanya pada saat pemberian bibit saja. Program Primatani dari Departemen Pertanian yang merupakan program rintisan dan akselerasi pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian hanya diterapkan di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sawangan. Padahal tujuan utama Primatani untuk mempercepat adopsi teknologi inovatif terutama yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian serta untuk memperoleh umpan balik mengenai karakteristik teknologi tepat guna spesifik pengguna dan lokasi sangat diperlukan oleh petani. Program Primatani ini seharusnya dapat membantu petani belimbing Dewa di Kota Depok dalam penerapan teknologi baru untuk meningkatkan kesejahteraan petani sendiri. Pada tahun 2009 ini, Bank Mandiri sebagai lembaga penunjang permodalan memberikan bantuan kepada 116 petani melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan PKBL dengan PKPBDD sebagai fasilitator dan pihak penjamin, sehingga petani tidak perlu memberikan agunan untuk mendapatkan pinjaman tersebut. Besarnya bunga yang dibebankan kepada petani yaitu enam persen pertahun, dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 5.000.000,00 - Rp 20.000.000,00. Peran PKPBDD sebagai lembaga penunjang dalam pemasaran diharapkan ditingkatkan. PKPBDD diharapkan berperan sebagai pintu pemasaran belimbing Dewa di Kota Depok yang akan meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan daya tawar petani dan kesejahteraannya. Bagan sistem agribisnis belimbing Dewa dapat dilihat pada Gambar 6. SUBSISTEM I SUBSISTEM II SUBSISTE M III SUBSISTE M IV Lembaga Pendukung • + • , • - • • . , Gambar 6. Sistem Agribisnis Belimbing Dewa Berdasarkan analisis sistem agribisnis belimbing Dewa di atas, sistem agribisnis belimbing Dewa di Kota Depok belum terintegrasi secara vertikal dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari penyediaan pupuk dan obat-obatan bersubsidi yang dikelola oleh Gapoktan belum dirasakan manfaatnya secara merata. Bimbingan PPL yang diharapkan dapat membantu permasalahan petani dalam penaggulangan OPT belum optimal. Perusahaan pengolahan belimbing yang seharusnya dapat menyerap belimbing pada saat panen raya belum bisa melakukan produksi dengan optimal karena terkendala dalam pemasarannya. Keberadaan Primatani sebagai sarana adopsi teknologi inovatif belum bisa terserap oleh petani dan belum dirasakan manfaatnya secara nyata oleh petani. PKPBDD lebih banyak berfungsi pada pemasaran, sebaiknya PKPBDD meningkatkan perananya pada subsistem lain. Berdasarkan analisis deskriptif dan teori koperasi 10 , penamaan Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok kurang tepat diberikan, karena nama pusat koperasi seharusnya merupakan koperasi sekunder yang terdiri dari tiga koperasi primer belimbing tidak terdapat pada PKPBDD ini. Sumber permodalan koperasi seharusnya terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah. Sedangkan pada PKPBDD sumber permodalannya hanya dari bantuan pemerintah melalui program PPK-IPM, hal inilah yang menyebabkan rasa memiliki dari para anggota PKPBDD masih rendah. Seharusnya koperasi dibentuk atas dasar kesadaran para anggotanya untuk memajukan kepentingan bersama.

6.2. Analisis Kinerja PKPBDD

Peran koperasi menjadi hal yang sangat penting dalam sektor agribisnis, hal ini disebabkan karena petani pada umumnya memiliki posisi tawar yang rendah, pasar produk agribisnis umumnya dikuasai oleh pembeli, besarnya permintaan dari para pembeli produk agribisnis umumnya baru dapat dipenuhi dengan menggabungkan volume produksi banyak petani, kualitas produksi bervariasi sehingga menyulitkan dalam proses pemasaran, rendahnya kemampuan petani menjangkau berbagai alternatif pembeli, kualitas sumberdaya manusia petani umumnya relatif rendah. 10 Bab II Tinjauan Pustaka Halaman 14.