Perbesaran Detail Rencana Lanskap

125 No Program Tujuan Sasaran Kegiatan dan kelestarian fungsi situ. 3 Gerakan Bersih Situku  Menjaga kebersihan dan kelestarian situ.  Mengajak masyarakat untuk bertanggungja wab terhadap keberadaan situ yang berada pada lingkungan mereka.  Menummbuhk an kesadaran masyarakat bahwa situ merupakan hal yang penting dan harus dijaga. Pemda dan Masyarakat sekitar situ. Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar situ secara berkala serta memberikan penyulun mengenai pentingnya menjaga kebersihan situ. 4 Penyusunan Database Situ  Memudahkan mencari data tentang situ.  Sebagai penentuacuan untuk menngambil tidakan demi keberlanjutan situ. Lembaga pemerintah maupun swasta yang bergerak di bidang lingkungtan dan sumber daya air. Mengambil data dari segala aspek terkait situ baik badan air maupun lingkungan sekitar situ, mengolah, dan mengidentifikasi segala jenis perubahan. 126 No Program Tujuan Sasaran Kegiatan  Perbandingan keadaan situ saat ini maupun di masa yang akan datang.  Sebagai acuan untuk mengurangi tindakan pencemaran dan perbaikan kualitas situ. 5 Laboratorium Alam Menciptakan suasan belajar di alam terbuka dan memberikan informasi terkait pengetahuan yang dapat diambil dari alam.  Masyarakat pada umumnya dan pelajar.  Peneliti Mengenalkan tanaman yang terdapat di situ serta kegunaannya dalam membantu fungsi eologis situ. Sumber data bagi penelitian. 127

BAB VI PENUTUP

6.1 Simpulan

Dalam mempertahankan fungsi ekologis dan keberadaan situ maka segala aspek yang terlibat baik fisik dan sosial harus dimanfaatkan sebaik mungkin, selain itu, aspek legal dijadikan sebagai acuan untuk menentukan tindakan yang dapat menjaga keberlanjutan fungsi dan kelestarian situ. Konsep dasar dalam perencanaan Situ Rawa Kelapa Dua Wetan ini mengacu pada pengembalian fungsi awal situ yaitu sebagai daerah resapan air dan penyangga banjir bagi kawasan Jakarta Timur dan dapat mengakomodasi aktivitas masyrakat berdasarkan identeifikasi yang dilakukan pada tapak perencanaan. Dengan demikian Situ Rawa Kelapa Dua Wetan dapat dipertahankan keberadaan dan kelestarian serta keberlanjutannya di masa yang akan datang. Dalam pengembangannya terdapat konsep ruang, vegetasi, sirkulasi, dan rencana aktivitas serta fasilitas. Rencana lanskap yang disusun membagi kawasan menjadi tiga zona, yaitu zona inti, penyangga, dan pemanfaatan. Zona inti merupakan zona utama yang berfungsi sebagai resapan air yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Zona inti diharapkan dapat menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah, dan air permukaan. Zona penyangga berfungsi untuk menjaga keberadaan zona inti. Selain itu, zona penyangga merupakan zona transisi antara zona inti dan zona budidaya. Zona ini juga membatasi pergerakan dan aktivitas zona budidaya di sekitar zona inti kawasan Situ Rawa Kelapa Dua Wetan sehingga tetap terlindungi. Selain itu, zona penyangga yang direncanakan mempu mengakomodasi aktivitas masyarakat sebagai pengunjung situ dimana pada zona ini terdapat spot pemancingan, budidaya ikan air tawar, dan tempat beristirahat maupun duduk-duduk berupa gazebo. 128 Zona pemanfaatan ini merupakan kawasan pengembangan yang diarahkan pada kawasan pemukiman dan bertujuan untuk mengakomodasi kegiatan masyarakat di sekitar situ. Oleh karena itu, rencana lanskap yang telah disusun diharapkan mampu menjadi dasar pertimbangan bagi keberlanjutan situ sebagai daerah resapan air sehingga keberadaan dan kelestarian fungsi situ dapat tetap terjaga di masa yang akan datang.

6.2 Saran

Perencanaan Situ Rawa Kelapa Dua Wetan untuk mengembalikan fungsi kawasan menjadi daerah resapan air memerlukan adanya persamaan persepsi antara masyarakat dan pemerintah mengenai keberadaan dan keberlanjutannya di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan masyarakat menilai bahwa pemerintah yang bertanggungjawab terhadap kondisi situ, terutama kebersihan. Oleh karena itu, sebaiknya dalam kegiatan revitalisasi situ ini pemerintah melibatkan masyarakat sekitar agar masyarakat sadar untuk lebih menjaga dan memerhatikan situ. Adanya pembagian kawasan terutama kawasan penyangga diharapkan mampu menjadi sumber keanekaragaman hayati dan fungsi ekologisnya tetap terjaga sehingga diperlukan perhatian dan kerjasama dari semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Dengan demikian, hasil penelitian perencanaan kawasan Situ Rawa Kelapa Dua Wetan ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan perencanaan rekreasi alam dengan perancangan yang lebih detail. 129 DAFTAR PUSTAKA [Anonim]. 2006. Pengembangan Kawasan Hijau Perkotaan. http:docstoc.greenliving.go.id , diakses 14 Juli 2011. Arsyad. 2006. Evaluasi Kesesuaian Lahan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 276 hal. Badan Pengawas Lingkungan Hidup Daerah. 2008. Status Lingkungan Hidup Situ dan Waduk di DKI Jakarta. BPLHD Jakarta. Jakarta. Bernatzky. 1978. Tree Ecology and Preservation. Elsevier Scientific Pub. Amsterdam. http:books.google.com , diakses 12 Agustus 2011. Godron, M, Forman, T. 1986. Landscape Ecology. John Wiley and Sons Inc. New York. Gold. 1980. Recreation Planning and Design. McGraw Hill. New York. Hardjowigeno. 1995. Kesesuaian Lahan Terhadap Tanaman. http:isjd.pdii.lipi.go.id , diakses 17 Juni 2011. Harris, G.P. 2006. Phytoplankton Ecology. Structure, Function and Fluctuation. Chapman And Hall. London, New York. 384 hal. Hermawan. 2005. Kualitas Air Sungai dan Situ di Wilayah DKI Jakarta. http:www.scribd.com , diakses 7 Juni 2011. Laurie, M. 1984. Introduction to Landscape Architecture. http:amazon.com , diakses 5 Agustus 2011. Manan. 1976. Penghijauan dan Hutan Kota. http:pakguruonline.pendidikan.net , diakses 13 Mei 2011. Marsh, William M. 1983. Landscape Planning Environmental Applications. Fourth Edition. Jhon Wiley and Sons Inc. United States. Nurisjah, Siti. 2004. Aspek Hidrologis dalam Analisis Tapak. Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Tidak Dipublikasikan.