Kualitas Fisik Kualitas Biologi

40 Keterangan : Kriteria pencemaran indeks keagaman Shannon-Wieber Berat H’ Ringan H’2 Sedang 2H’ Sangat Ringan H’ ,

c. Kualitas Kimia

Kualitas kimia situwaduk yang dipantau sesuai dengan SK. Gub. No.582 Tahun 1995 untuk peruntukan perikanan dan peternakan golongan C sebanyak 21 parameter. Parameter dominan yang dapat mempengaruhi kualitas air situwaduk yang meliputi parameter BOD, COD, DO, Organik, dan Phosphat. Kondisi kualitas COD untuk situwaduk terlihat bahwa hampir di setiap titik inlet dan outlet pada setiap situwaduk termasuk dalam kategori cukup tinggi dan telah melampui baku mutu COD. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 Indeks Diversitas Phytoplankton Situ Rawa Kelapa Dua Wetan Inlet Outlet 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 Konsentrasi COD Situ Rawa Kelapa Dua Wetan Inlet Outlet Baku Mutu 41 Berdasarkan grafik di atas diperoleh bahwa tingkat konsentrasi BOD situwaduk tergolong tinggi dan sebagian besar telah melampui baku mutu 20 mgl. Tingginya konsentrasi BOD dapat menunjukkan bahwa pada lokasi tersebut kebutuhan akan oksigen untuk menguraikan bahan organik semakin tinggi. Dengan demikian pada lokasi ini dapat menunjukkan semakin banyaknya jumlah bahan organik yang mudah diurai Biodegradable Organic Matter tersebut. Situ Rawa melebihi baku mutu pada titik inlet sedangkan pada titik outletnya masih berada pada ambang batas baku mutu. Berdasarkan grafik di atas, jelas terlihat bahwa kondisi kualitas DO baik di titik inlet dan outlet Situ Rawa Kelapa Dua Wetan dalam kondisi baik yaitu telah melebihi kadar minimum DO sebesar 3 mgl BM. Antara 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Konsentrasi BOD Situ Rawa Kelapa Dua Wetan Inlet Outlet Baku Mutu 7.5 8 8.5 9 9.5 10 Konsentrasi DO Situ Rawa Kelapa Dua Wetan Inlet Outlet Baku Mutu 42 konsentrasi DO dan BOD terdapat korelasi yang negatif berbanding terbalik, artinya apabila konsentrasi BOD tinggi maka akan diikuti dengan rendahnya DO. Kualitas phospat pada situ seperti yang terlihat di grafik, kondisi organiknya telah tinggi baik inlet maupun outlet. Tingginya phospat ini dapat berasal dari aktivitas manusia seperti penggunaan sabun yang salah satu komponennya berupa phospat yang dipakai sebagai pembentuk buih. Selain itu dapat berasal dari limbah rumah tangga lainnya yang sebagian besar berbentuk anorganik dengan ortophospat. Untuk Situ Rawa Kelapa Dua Wetan sendiri tingkat konsentrasi phospat pada outletnya masih berada pada ambang batas baku mutu dibandingkan inletnya yang telah melampaui baku mutu. Seperti pada parameter phospat konsentrasi organik juga terlihat tinggi jika dibandingkan dengan standar baku mutu yang ada. Tingginya organik ini dapat berasal aktivitas organisme baik hewan, tumbuhan, ataupun manusia. Pada umumnya organik ini berisikan kombinasi karbon, hidrogen, dan oksigen bersama-sama dengan nitrogen. Dengan semakin tingginya organik maka ada beberapa zat yang sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme. Berdasarkan grafik di atas, titik outlet Situ Rawa Kelapa Dua Wetan masih berada di bawah garis baku mutu dibandingkan dengan titik inletnya. 10 20 30 40 50 60 Konsentrasi Phospat Situ Rawa Kelapa Dua Wetan Inlet Outlet Baku Mutu