37
Gambar 9. Kondisi hidrologi,
38
Berdasarkan data hasil pengamatan lapang dan laboratorium, pengujian kualitas air dilakukan terhadap beberapa situ di Jakarta Timur, Situ Rawa
Kelapa Dua Wetan salah satunya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui status situ berdasarkan kualitas fisik, biologi dan kimia dengan parameter berbeda.
a. Kualitas Fisik
Parameter fisik meliputi kekeruhan, Daya Hantar Listrik DHL, Zat Padat Terlarut TDS, dan Zat Padat Tersuspensi TSS. Berdasarkan tabel
diperoleh informasi bahwa pada Situ Rawa Kelapa Dua Wetan konduktivitas atau DHL dan TDS baik pada inlet maupun outlet masih
berada di bawah ambang batas baku mutu, demikian juga untuk parameter TSS dan kekeruhan kondisinya masih bagus.
Tabel 7. Kualitas fisik Situ Rawa Kelapa Dua Wetan.
no Parameter
Kelapa Dua Wetan Inlet
Outlet 1
Kekeruhan 12
11 2
Daya Hantar Listrik DHL 450
250 3
Zat Padat Terlarut TDS 226
117,5 4
Zat Padat Tersuspensi TSS 37
43
Keterangan : BM Kekeruhan
= 100 NTU BM DHL
= 500 mglt BM TDS
= 750 umhoscm BM TSS
= 100 mglt Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta 2008
Tinggi rendahnya konsentrasi DHL, TSS, dan TDS pada situwaduk di atas disebabkan oleh banyak faktor misalkan tinggi rendahnya DHL
dapat disebabkan oleh tinggi rendahnya konsentrasi ion-ion garam terlarut sehingga garam-garam tersebut ter-ionisasi. Sedangkan tinggi rendahnya
TSS dan TDS dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan perairan seperti ada tidaknya arus danau tersebut. Walaupun tidak bersifat toksik namun
jika dalam jumlahnya berlebihan akan meningkatkan nilai kekeruhan dan akan menghambat penetrasi radiasi matahari.
39
b. Kualitas Biologi
Kualitas biologi dari Situ Rawa Kelapa Dua Wetan diukur berdasarkan dua parameter, yaitu parameter mikrobiologi bakteri
Coliform dan Fecal coli dan parameter phytoplankton. Pada parameter mikrobiologi untuk menentukan kualitas biologi situ dipantau dengan
bakteri Coliform dan Fecal coli. Tabel 8. Kualitas biologi parameter mikrobiologi Situ Rawa Kelapa Dua.
Parameter Jumlah100ml
Inlet Outlet
Coliform
130 22
Fecal Coli
130x10
2
80x10
Keterangan :Baku Mutu Coliform = 20.000 ind100 ml
Baku Mutu Fecal coli = 4.000 ind100 ml
Pada tabel dapat dilihat kisaran konsentrasi mikrobiologi dari situwaduk yang ada di DKI Jakarta, termasuk Situ Rawa Kelapa Dua
Wetan dimana Situ Rawa termasuk ke dalam situ yang konsentrasi Coliform maupun Fecal coli-nya masih berada di bawah baku mutu. Pada
pengukuran kualitas biologi dengan parameter phytoplankton ditemukan 20 jenis phytoplankton yang termasuk dalam beberapa kelas, yaitu
Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, dan Dinophyceae. Berdasarkan perhitungan Indeks Diversitas ID pada gambar dapat
disimpulkan bahwa, baik pada titik inlet maupun outlet pada Situ Rawa Kelapa Dua Wetan sudah dalam kondisi tercemar berat
H’ . Kelimpahan phytoplankton pada titik outlet di Situ Rawa Kelapa Dua
Wetan lebih tinggi daripada inletnya hal ini disebabkan karena jumlah Phytoplankton yang masuk ke perairan melalui saluran inlet mengalami
pertumbuhan sehingga jumlah Phytoplankton yang keluar melalui saluran outlet menjadi tinggi.
40 Keterangan
: Kriteria pencemaran indeks keagaman Shannon-Wieber Berat
H’ Ringan
H’2 Sedang
2H’ Sangat Ringan H’ ,
c. Kualitas Kimia
Kualitas kimia situwaduk yang dipantau sesuai dengan SK. Gub. No.582 Tahun 1995 untuk peruntukan perikanan dan peternakan
golongan C sebanyak 21 parameter. Parameter dominan yang dapat mempengaruhi kualitas air situwaduk yang meliputi parameter BOD,
COD, DO, Organik, dan Phosphat.
Kondisi kualitas COD untuk situwaduk terlihat bahwa hampir di setiap titik inlet dan outlet pada setiap situwaduk termasuk dalam
kategori cukup tinggi dan telah melampui baku mutu COD.
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
Indeks Diversitas Phytoplankton Situ Rawa Kelapa Dua Wetan
Inlet Outlet
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
Konsentrasi COD Situ Rawa Kelapa Dua Wetan Inlet
Outlet
Baku Mutu