Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM dan Yanti Nuraeni Muflikh
Agroindustri di Kabupaten Bogor
230 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011
peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan Zimmerer dan Scarborough, 2002.
Suryana 2003 mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju
sukses. Dengan demikian, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan inovatif.
Selanjutnya Suryana 2003 menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan
sumberdaya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui: 1 pengembangan teknologi baru; 2 penemuan pengetahuan ilmiah baru; 3 perbaikan produk dan jasa yang ada;
dan 4 penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumberdaya lebih efisien. Dengan demikian bahwa kreativitas merupakan
kemampuan untuk memikirkan ide-ide baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan perwujudan dari kreativitas yakni kemampuan melakukan hal-hal yang
baru dan berbeda.
Hisrich dan Peters 2000 menyatakan bahwa berwirausaha berarti melakukan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan
tenaganya disertai menanggung risiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya. Drucker 1996 mengartikan
kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar. Keuntungan diperoleh dengan mengembangkan kreativitas yang dimiliki dan menemukan hal-hal yang baru. Wirausahawan bukanlah
penanam modal, bergelut dengan ketidakpastian dan risiko, seorang wirausahawan selalu mencari perubahan, menanggapinya dan memanfaatkan sebagai peluang.
Menurut Meredith et al. 1996, kewirausahaan berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber daya. Kewirausahaan adalah semangat, sikap dan
kemampuan individu dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja baru, teknologi baru dan produk baru
atau memberi nilai tambah barang dan jasa. Kewirausahaan merupakan sebuah pekerjaan atau karier yang bersifat fleksibel dan imajinatif, mampu merencanakan,
mengambil risiko, mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Menurut Siagian 1996, kewirausahaan adalah semangat, perilaku
dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan atau masyarakat, dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih
bermanfaat, menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas, inovasi dan kemampuan manajemen. As’ad 2003 mendefinisikan
dan Yanti Nuraeni Muflikh Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM
Agroindustri di Kabupaten Bogor
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 231
kewirausahaan sebagai kemampuan dan sikap mandiri, kreatif, inovatif, ulet, berpandangan jauh ke depan, pengambilan risiko yang sedang dan tanpa mengabaikan
kepentingan orang lain dalam bidangnya atau masyarakat.
Berbagai definisi mengenai wirausahawan dan kewirausahaan tersebut menyiratkan bahwa wirausawan merupakan individu yang memiliki sifat ataupun
karakter kewirausahaan dan memiliki kemampuan berwirausaha serta mewujudkannya dalam bentuk nyata berwirausaha. Dengan demikian seseorang
dikatakan sebagai wirausahawan jika memiliki sifatkarakter, sikap dan kemampuan wirausaha serta mampu mewujudkannya yang ditunjukkan dengan kinerjanya.
2.2. Karakteristik Kewirausahaan
Berbagai definisi wirausahawan dan kewirausahaan sesungguhnya menyiratkan karakteristik individu dari seseorang wirausahawan yang didefinisikan tersebut.
Namun demikian karakteristik kewirausahaan secara umum menggambarkan keunikan personal atau psikologi seseorang yang terdiri dari dimensi nilai sikap dan
kebutuhan. Gambaran tersebut berdasarkan asumsi bahwa individu akan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan perilaku tersebut didorong oleh keinginan
untuk memuaskan kebutuhan Yousof, et al. 2007. Oleh karena itu perilaku kewirausahaan dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam mengamati individu
wirausahawan yang memiliki karakteristik kewirausahaan yang kuat ataupun lemah.
Karakteristik personal yang bersifat psikologis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan karakteristik yang paling banyak dianalisis dalam berbagai
penelitian dan dideskripsikandidokumentasikan di dalam banyak literatur. Karakteristik tersebut adalah percaya diri self-confidence, berani mengambil risiko
propensity to take risk, innovatif innovativeness, ketekunankerja keras hard working
, bersemangat enthusiasm dan toleransi terhadap ketidakpastian tolerance of ambiguity
. 2.3.
Percaya Diri
Berbagai penelitian menempatkan percaya diri sebagai salah satu karakteristik kewirausahaan yang penting dimiliki oleh wirausahawan antara lain dikemukakan
oleh Ho dan Koh 1992; Koh 1996; Meredith et al. 1996; As’ad 2003; Lambing dan Kuehl 2003 Percaya diri mengandung dimensi sikap optimis, keyakinan dan
ketidaktergantungan Meredith et al. 1996. Seorang wirausahawan merupakan pemilik sekaligus individu yang menjalankan usaha sehingga bertanggungjawab
terhadap keberhasilan usahanya sendiri. Artinya bahwa seorang wirausahawan harus memiliki kepercayaan yang kuat bahwa tujuan dalam berwirausaha tersebut dapat
dicapai Koh, 1996; Meredith, et al., 1996; Lambing dan Kuehl, 2003. Bahkan kepercayaan diri merupakan karakteristik yang memiliki keterkaitan dengan
karakteristik yang lainnya sehingga merupakan komponen pembentuk karakteristik yang sangat penting Ho dan Koh, 1992.
Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM dan Yanti Nuraeni Muflikh
Agroindustri di Kabupaten Bogor
232 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011
2.4. Berani Mengambil Risiko
Keberanian mengambil risiko dapat diartikan sebagai perkiraan dari seberapa besar kemungkinan atau probabilitas kesuksesan yang diinginkan, namun bersedia
menerima kemungkinan adanya kegagalan, dan kegagalan diperkirakan cenderung lebih besar dari kegagalan yang mungkin diterima dari alternatif situasi yang berbeda
Brockhaus, 1980. Risiko yang diambil merupakan risiko yang diperhitungkan dan realistik sesuai dengan pengetahuan, latar belakang dan pengalaman yang akan
meningkatkan kemungkinan keberhasilannya Zimmerer dan Scarborough, 2004. Oleh karena itu dapat diyakini bahwa seseorang wirausaha cenderung mengambil
risiko pada situasi dimana mereka memiliki kontrol dan kemampuan untuk mewujudkan profit keuntungan, bukan pada situasi yang tidak pasti ataupun situasi
yang pasti McClelland dan Winters, 1969 dalam Yousof et al., 2007.
2.5. Inovatif
Keorisinilan innovativeness merupakan kemampuan untuk menciptakan hal- hal baru yang tidak terkait dengan pola-pola yang sudah ada kreatif dan cakap dalam
berbagai bidang dan memiliki pernyataan dan pengalaman yang cukup banyak As’ad, 2003. Keinovasian keorisinilan merupakan pandangan dan perilaku dalam
menjalankan bisnis dengan menggunakan cara-cara baru dan unik Robinson, et al. 1991 dalam Yousof et al. 2007.
2.6. KetekunanKerja Keras
Kemauan untuk bekerja keras dan ketekunan merupakan salah satu ciri kewirausahaan yang penting bagi seorang wirausahawan, hal tersebut juga
dikemukakan oleh Siagian dan Afsahani 1996 dan sifat ini sangat mendukung daya inovasi dan kreativitas seseorang untuk berpikir dan senantiasa berusaha menemukan
hal-hal baru.
2.7. Toleransi terhadap Ketidakpastian
Toleransi ketidakpastian didefinisikan sebagai sikap seseorang yang memandang bahwa situasi ketidakpastian merupakan salah satu sumber hambatan
dalam menjalankan aktivitas bisnis Budner, 1962 dalam Yousof, 2007. Oleh karena itu seseorang yang memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap ketidakpastian
memperlakukan situasi ketidakpastian sebagai tantangan dan berusaha beradaptasi dengan situasi yang sulit diprediksi dan tidak stabil agar dapat bekerja dengan baik
Koh, 1996.
2.8. Kompetensi Kewirausahaan
Pengertian kompetensi yang terdapat di dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kewenangan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu. Kompetensi berasal
dari bahasa Inggris yakni competency atau competence dan menurut Powell 1997 dapat diartikan sebagai 1 kecakapan atau kemampuan, dan 2 wewenang. Kata sifat
dari competency adalah competent kompeten yang artinya cakap, mampu dan