Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM dan Yanti Nuraeni Muflikh
Agroindustri di Kabupaten Bogor
238 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011
3.9. Spesifikasi Model
Sebelum melakukan analisis SEM, terlebih dahulu dilakukan pembobotan nilai untuk menentukan nilai variabel laten latent variable scores dari masing-masing
variabel yang berjumlah 24. Hal tersebut dilakukan karena jumlah responden yang tidak memadai jika dibandingkan dengan butir pertanyaan variabel indikator
manifes yang berjumlah 70 butir, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan analisis SEM secara langsung.
Nilai variabel laten latent variable scores diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan metode PCA principles component analysis dengan menggunakan
software MINITAB. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan latent variable scores
adalah sebagai berikut: 1 memasukkan nilai-nilai indikator yang mewakili variabel laten tertentu pada MINITAB; 2 melakukan analisis komponen utama
PCA sehingga diperoleh nilai komponen utama untuk variabel laten; 3 setelah semua variabel laten memeproleh nilai komponen utama maka nilai tersebut
selanjutnya digunakan untuk melakukan analisis SEM dengan program LISREL 8.30. Oleh karena itu diagram lintas model SEM digambarkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Lintas Model SEM Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja Wirausaha
Percaya Diri
Keuangan Tugas Hasil
Informasi Produksi
Pemasaran
Risk Taking Inovatif
SDM
Tekun Antusias
Toleransi thd Ketidakpastian
Kepemimpinan Visioner
komunikasi kerjasama
konsultasi Rumusan masalah
keputusan
Praise Profit
Akses Pasar Akses
Pengetahuan
waktu
Kinerja Karakteristik
Kompetensi
dan Yanti Nuraeni Muflikh Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM
Agroindustri di Kabupaten Bogor
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 239
Model SEM yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel laten eksogen 24 variabel manifest yang memiliki nilai variabel laten berdasarkan hasil
perhitungan PCA dan variabel laten endogen. Model SEM yang dibentuk adalah model hybrid atau full SEM model dimana model hybrid merupakan model gabungan
antara model struktural dan model pengukuran. Model struktural merupakan model yang menggambarkan hubungan-hubungan yang ada di antara variabel-variabel laten
baik variabel laten endogen dan variabel laten eksogen. Sedangkan model pengukuran menunjukkan hubungan antara variabel indikator dengan variabel laten atau seberapa
kuat variabel indikator mampu mengukur setiap variabel laten baik eksogen maupun endogen, dan pada penelitian ini model pengukuran yang diterapkan adalah model
pengukuran kon-generik dimana setiap variabel teramati hanya berhubungan dengan satu variabel laten, sehingga pemahaman terhadap hubungan antar variabel pada
model lebih mudah. Pembentukan variabel pada model SEM berdasarkan studi pustaka yang tersaji pada Tinjauan Pustaka.
Berdasarkan diagram lintas model SEM tersebut, dapat dihipotesiskan bahwa: 1 dimensi karakteristik psikologis kewirausahaan berpengaruh terhadap dimensi
kompetensi kewirausahaan; 2 dimensi karakteristik dan kompetensi kewirausahaan berpengaruh terhadap dimensi kinerja kewirausahaan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan mengenai karakteristik, kompetensi dan kinerja wirausaha para pelaku wirausaha yang bergerak di bidang agroindustri makanan dan
minuman. Di samping itu, dibahas juga hubungan antara variabel-variabel pembentuk karakteristik kewirausahaan dengan kompetensi wirausaha serta pengaruh
katarkeristik kewirausahaan dan kompetensi wirausaha terhadap kinerja wirausaha.
4.1. Karakteristik Responden
Responden penelitian berjumlah 121 orang. Dari jumlah responden tersebut, terdapat beberapa karakteristik yang menonjol, yaitu jenis kelamin didominasi oleh
laki-laki 71,07 persen, usia lebih dari 40 tahun sebesar 57,02 persen, tingkat pendidikan terbanyak adalah SMP 32,23 persen, pekerjaan utama berewirausaha
89,25, namun ada pula ibu rumahtangga yang juga memiliki fungsi ganda sebagai pelaku usaha disam[ing ada juga PNS dan pegawai swasta, lama menjalankan usaha
6-10 tahun memiliki persentase terbesar yaitu 23,00 persen, bentuk usaha perseorangan sebesar 95,87 persen, jumlah tenaga kerja antara 1-5 orang sebesar
75,21 persen, memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1-5 orang sebesar 75,21 persen, pemiliki usaha berstatus telah menikah sebaesar 92,56 persen, omzat rata-rata 64 juta
rupiah per tahun, dan modal awal rata-rata 43 juta rupiah, pelaku usaha dengan sumber modal berasal dari modal sendiri sebanyak 85,95 persen dan dari modal
pinjaman 11,57 persen. Data karakteristik responden secara lengkap disajikan pada Tabel 1.