Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap

Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM dan Yanti Nuraeni Muflikh Agroindustri di Kabupaten Bogor 252 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 sifatnya tangible. Kemudahan memperoleh akses pasar juga merupakan ukuran keberhasilan yang menunjang kegiatan wiausaha. Ukuran yang menunjukkan pengakuan umum atas keberhasilan usahanya juga dapat diketahui dari perolehan penghargaan atau pengakuan secara formal maupun informal dari suatu organisasi badan tertentu. Namun demikian ketiga faktor intangible tersebut sesungguhnya merupakan penunjang dari kinerja utama yakni pertumbuhan omzet usaha. Dari keempat atribut kinerja tersebut, hanya atribut omzet usaha yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan kinerja wirausaha agroindustri di Kabupaten Bogor. Berdasarkan temuan diperoleh bahwa karakteristik psikologis kewirausahaan berpengaruh secara nyata dan positif terhadap kompetensi kewirausahaan maupun kinerja wirausaha. Hal tersebut menunjukkan pentingnya membangun karakteristik kewirausahaan karena karakteristik tersebut sangat menentukan keberhasilan usaha dan mempermudah untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan. Namun demikian karakteristik kewirausahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wirausaha. Hal tersebut mengandung arti bahwa saat kompetensi kewirausahaannya baik tidak secara otomatis meningkatkan kinerja wirausaha namun malah kinerjanya sedang menurun. Sebaliknya, pada saat kinerja usahanya menaik, sesungguhnya kompetensi yang dimiliki masih sangat rendah. Hal tersebut sesuai dengan temuan beberapa studi bahwa kompetensi dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap kesuksesan seseorang wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya Rose et al., 2006. Hal tersebut karena kinerja tidak hanya ditentukan oleh kompetensi kewirausahaan namun karakteristik psikologis kewirausahaan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Karakteristik kewirausahaan responden menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku usaha agroindustri di Kabupaten Bogor setuju bahwa mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik. Sebagian besar responden memiliki karakteristik inovatif atau keinginan untuk selalu melakukan inovasi baru dalam setiap pekerjaan yang ditekuninya. Namun demikian, karakteristik inovatif dari sebagian besar responden tersebut masih dalam tataran modifikasi dari gagasan yang telah ada sebelumnya dan belum ide gagasan yang bersifat invensi atau penemuan baru. Sebagian besar responden lebih dari 80 menyatakan bahwa mereka menekuni bisnis dan mencintai bisnis yang dijalani tersebut serta memiliki semangat untuk menjalani bisnis sehingga responden tersebut beranggapan bahwa orang lain juga memiliki penilaian yang sama. 2. Kinerja kewirausahaan kinerja wirausaha dari sebagian besar responden belum cukup optimal. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh berbagai faktor antarai lain sikap watak karakteristik kewirausahaan dan kompetensi wirausaha yang belum optimal dikembangkan. Pengaruh karakteristik kewirausahaan dan kompetensi wirausaha terhadap kinerja wirausaha menunjukkan bahwa karakteristik dan Yanti Nuraeni Muflikh Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM Agroindustri di Kabupaten Bogor Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 253 psikologis kewirausahaan berpengaruh secara nyata dan positif terhadap kompetensi kewirausahaan maupun kinerja wirausaha. Hal tersebut menunjukkan pentingnya membangun karakteristik kewirausahaan karena karakteristik tersebut sangat menentukan keberhasilan usaha dan mempermudah untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan. Namun demikian karakteristik kewirausahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wirausaha. Hal tersebut mengandung arti bahwa saat kompetensi kewirausahaannya baik tidak secara otomatis meningkatkan kinerja wirausaha namun malah kinerjanya sedang menurun.

5.2. Saran

1. Pembentukan karakteristik kewirausahaan bukan hal yang mudah meskipun sangat nyata ditunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan berperan dalam memudahkan seseorang untuk mengasah kompetensinya dan meningkatkan kinerja usahanya. Oleh karena itu perlu dibudayakan karakteristik-karakteristik kewirausahaan tersebut dalam semua aspek kehidupan. Kepada pelaku usaha agroindustri yang masih lemah dalam keberanian mengambil risiko dan keinovasian, perlu diberikan motivasi melalui berbagai program-program pelatihan, seminar dan bahkan perlombaan wirausaha. 2. Indikator-indikator pertanyaan yang kurang atau terlalu spesifik dapat menyulitkan responden untuk menjawab dengan konsisten, sehingga dapat mengakibatkan ketidaksesuaian hasil dengan pendugaan awal. Oleh karena itu pengembangan kuesioner yang lebih terstandar sangat diperlukan. 3. Harus ada studi lanjutan yang tidak hanya menganalisis hubungan antara karakteristik dan kompetensi kewirausahaan serta pengaruhnya terhadap kinerja kewirausahaan. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kinerja wirausaha bukan hanya faktor internal namun juga faktor ekternal seperti kebijakan yang berpihak pada pengembangan UMKM yang berorientasi wirausaha, faktor lingkungan makro sosial, politik, ekonomi dan lain-lain. Sehingga perlu ada model-model lain yang dapat mengakomodasi banyak faktor yang berpengaruh terhadap kinerja.