Dimensi Kompetensi Kewirausahaan Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap

dan Yanti Nuraeni Muflikh Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM Agroindustri di Kabupaten Bogor Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 251 berkontribusi negatif dan signifikan terhadap dimensi kompetensi wirausaha. Hal tersebut dikarenakan meskipun responden relatif menguasai proses produksi yang sekarang dijalankan namun responden tidak menguasai dan menerapkan teknologi yang lebih baru dalam menjalankan usahanya. Kemampuan konseptual dari juga tidak dapat menggambarkan dengan semestinya kompetensi wirausaha karena masih lemahnya beberapa indikator kemampuan memimpin dan merumuskan visi oleh wirausahawan. Hal lain adalah kemampuan berkomunikasi yang masih lemah dan cenderung negatif dalam membentuk kompetensi wirausaha. Tabel 3. Koefisien Pengaruh dan Signifikansi Variabel Karakteristik, Kompetensi dan Kinerja Wirausaha Pengaruh Loading Factor T-Hitung Keterangan Percaya Diri Karakter 0,75 14,48 Signifikan Risiko -0,63 -12,19 Signifikan Inovasi -0,66 -12,14 Signifikan Ketekunan 0,26 5,46 Signifikan Antusiasme 0,37 7,61 Signifikan Toreransi 0,00 0,09 Tidak Signifikan Karakter Kompeten 0,78 21,86 Signifikan Informasi 0,48 20,88 Signifikan Produksi -0,52 -4,53 Signifikan Pemasaran 0,51 4,56 Signifikan SDM 0,31 3,36 Signifikan Keuangan 0,48 4,26 Signifikan Hasil 0,62 4,90 Signifikan Kepemimpinan -0,57 -4,67 Signifikan Visioner -0,58 -4,81 Signifikan Komunikasi -0,46 -4,23 Signifikan Kerjasama 0,52 4,41 Signifikan Konsultasi 0,54 4,45 Signifikan Masalah 0,59 4,53 Signifikan Keputusan -0,60 -4,53 Signifikan Waktu 0,54 4,61 Signifikan Karakter Kinerja 0,25 2,01 Signifikan Kompeten -0,90 -3,27 Signifikan Omzet 0,69 11,51 Signifikan Knowledge -0,81 -7,19 Signifikan Akses -0,79 -6,54 Signifikan Praise -0,59 -5,96 Signifikan

4.5.7. Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap

Kinerja Wirausaha Kinerja wirausaha digambarkan dengan ukuran yang tangible maupun yang intangible . Pertumbuhan omzet pendapatan penjualan menjadi ukuran yang lebih mudah untuk digambarkan dan dikemukakan secara akurat oleh responden dibandingkan dengan menggambarkan pertumbuhan profit keuntungan bersih karena harus diperhitungkan dengan data dan pembukuan yang akurat. Selain pertumbuhan pendapatan penjualan, kemudahan memperoleh akses terhadap sumber- sumber pengetahuan dan keterampilan juga merupakan keberhasilan wirausaha yang Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM dan Yanti Nuraeni Muflikh Agroindustri di Kabupaten Bogor 252 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 sifatnya tangible. Kemudahan memperoleh akses pasar juga merupakan ukuran keberhasilan yang menunjang kegiatan wiausaha. Ukuran yang menunjukkan pengakuan umum atas keberhasilan usahanya juga dapat diketahui dari perolehan penghargaan atau pengakuan secara formal maupun informal dari suatu organisasi badan tertentu. Namun demikian ketiga faktor intangible tersebut sesungguhnya merupakan penunjang dari kinerja utama yakni pertumbuhan omzet usaha. Dari keempat atribut kinerja tersebut, hanya atribut omzet usaha yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan kinerja wirausaha agroindustri di Kabupaten Bogor. Berdasarkan temuan diperoleh bahwa karakteristik psikologis kewirausahaan berpengaruh secara nyata dan positif terhadap kompetensi kewirausahaan maupun kinerja wirausaha. Hal tersebut menunjukkan pentingnya membangun karakteristik kewirausahaan karena karakteristik tersebut sangat menentukan keberhasilan usaha dan mempermudah untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan. Namun demikian karakteristik kewirausahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wirausaha. Hal tersebut mengandung arti bahwa saat kompetensi kewirausahaannya baik tidak secara otomatis meningkatkan kinerja wirausaha namun malah kinerjanya sedang menurun. Sebaliknya, pada saat kinerja usahanya menaik, sesungguhnya kompetensi yang dimiliki masih sangat rendah. Hal tersebut sesuai dengan temuan beberapa studi bahwa kompetensi dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap kesuksesan seseorang wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya Rose et al., 2006. Hal tersebut karena kinerja tidak hanya ditentukan oleh kompetensi kewirausahaan namun karakteristik psikologis kewirausahaan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Karakteristik kewirausahaan responden menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku usaha agroindustri di Kabupaten Bogor setuju bahwa mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik. Sebagian besar responden memiliki karakteristik inovatif atau keinginan untuk selalu melakukan inovasi baru dalam setiap pekerjaan yang ditekuninya. Namun demikian, karakteristik inovatif dari sebagian besar responden tersebut masih dalam tataran modifikasi dari gagasan yang telah ada sebelumnya dan belum ide gagasan yang bersifat invensi atau penemuan baru. Sebagian besar responden lebih dari 80 menyatakan bahwa mereka menekuni bisnis dan mencintai bisnis yang dijalani tersebut serta memiliki semangat untuk menjalani bisnis sehingga responden tersebut beranggapan bahwa orang lain juga memiliki penilaian yang sama. 2. Kinerja kewirausahaan kinerja wirausaha dari sebagian besar responden belum cukup optimal. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh berbagai faktor antarai lain sikap watak karakteristik kewirausahaan dan kompetensi wirausaha yang belum optimal dikembangkan. Pengaruh karakteristik kewirausahaan dan kompetensi wirausaha terhadap kinerja wirausaha menunjukkan bahwa karakteristik