Uji Reliabilitas dan Validitas

dan Yanti Nuraeni Muflikh Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM Agroindustri di Kabupaten Bogor Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 237 mengetahui apakah masing-masing variabel atau atribut-atribut yang ditanyakan dapat dipakai sebagai alat ukur. Sedangkan reliabilitas merupakan suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama secara berulang dua kali atau lebih Umar, 2010. Menurut Rangkuti 2003, umumnya uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan terhadap 30 responden di luar 100 responden yang dibutuhkan dalam penelitian. Namun pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 40 responden yang juga merupakan responden pada penelitian ini. Berbagai atribut yang digunakan ditentukan sesuai literatur menurut Zeithaml et al . 1990 dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Terdapat sebanyak 25 atribut pertanyaan yang mewakili tiga dimensi yakni 6 atribut untuk dimensi karakteristik, 14 atribut untuk dimensi kompetensi dan 25 atribut untuk dimensi kinerja kewirausahaan Masing-masing atribut direpresentasikan dalam beberapa butir pertanyaan, sehingga jumlah pertanyaan sebanyak 85 butir Selengkapnya disajikan pada Lampiran 1. Pada penelitian ini digunakan teknik pengukuran reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha, yakni metode perhitungan reliabilitas yang dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Cronbach’s Alpha merupakan koefisien reliabilitas yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi internal consistency. Koefisien reliabilitas yang dianggap baik adalah yang memiliki nilai lebih besar dari 0,7. Sedangkan Atribut- atribut yang memiliki validitas terlihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel product moment yakni sebesar 0,305. Pada tabel ditunjukkan oleh nilai pada kolom corrected item total correlation . Dari 85 butir pertanyaan terdapat 13 atribut yang tidak valid dan satu atribut laten untuk akses terhadap modal dihilangkan karena seluruh indikator pertanyaan yang merepresentasikan akses modal tidak valid sehingga hanya terdapat 24 variabel. Dari semua atribut yang valid tersebut keseluruhan butir pertanyaan dinyatakan sangat reliabel yang ditunjukkan oleh nilai cronbach’s alpha yang lebih besar dari 0,9.

3.8. Analisis Structural Equation Modelling SEM

Model analisis Structural Equation Modelling SEM merupakan model yang menggambarkan hubungan antara peubah atau variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung dengan berbagai peubah atau variabel manifenya. Analisis SEM disebut sebagai confirmatory factor analysis karena analisis SEM lebih banyak bersifat confirmatory. Maksudnya model SEM yang digunakan telah disusun sebelumnya dan lebih bersifat teoritis serta apakah sesuai dengan data yang diperoleh daripada exploratory mencari model yang sesuai dengan data meskipun analisis SEM terkadang melibatkan teknik-teknik eksplorasi di dalamnya.SEM sering disebut juga sebagai LISREL Analysis Linear Structural Relationship karena LISREL merupakan salah satu perangkat lunak yang paling sering dipakai dalam mengestimasi model SEM Firdaus dan Farid, 2008. Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM dan Yanti Nuraeni Muflikh Agroindustri di Kabupaten Bogor 238 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011

3.9. Spesifikasi Model

Sebelum melakukan analisis SEM, terlebih dahulu dilakukan pembobotan nilai untuk menentukan nilai variabel laten latent variable scores dari masing-masing variabel yang berjumlah 24. Hal tersebut dilakukan karena jumlah responden yang tidak memadai jika dibandingkan dengan butir pertanyaan variabel indikator manifes yang berjumlah 70 butir, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan analisis SEM secara langsung. Nilai variabel laten latent variable scores diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan metode PCA principles component analysis dengan menggunakan software MINITAB. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan latent variable scores adalah sebagai berikut: 1 memasukkan nilai-nilai indikator yang mewakili variabel laten tertentu pada MINITAB; 2 melakukan analisis komponen utama PCA sehingga diperoleh nilai komponen utama untuk variabel laten; 3 setelah semua variabel laten memeproleh nilai komponen utama maka nilai tersebut selanjutnya digunakan untuk melakukan analisis SEM dengan program LISREL 8.30. Oleh karena itu diagram lintas model SEM digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram Lintas Model SEM Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja Wirausaha Percaya Diri Keuangan Tugas Hasil Informasi Produksi Pemasaran Risk Taking Inovatif SDM Tekun Antusias Toleransi thd Ketidakpastian Kepemimpinan Visioner komunikasi kerjasama konsultasi Rumusan masalah keputusan Praise Profit Akses Pasar Akses Pengetahuan waktu Kinerja Karakteristik Kompetensi