dan Yanti Nuraeni Muflikh Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM
Agroindustri di Kabupaten Bogor
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 235
dari instansi terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik, serta literatur-literatur yang relevan dengan penelitian.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik judgement sampling
, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteria-kriteria yang digunakan sebagai acuan penarikan sampel.
Kriteria pelaku UKM agroindustri yang dijadikan responden adalah sebagai berikut: 1.
Pelaku UKM agroindustri adalah pengelola sekaligus pemilik dari kegiatan UKM agroindustri.
2. Kegiatan UKM agroindustri minimal telah berjalan selama 2 tahun, sehingga
dapat diperoleh perkembangan kegiatan UKM agroindustri tersebut. 3.
Pelaku UKM agroindustri dinilai cukup dewasa untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner 17 tahun ke atas.
Dalam penelitian ini diambil sejumlah 121 responden terpilih yang diperoleh dari tiga wilayah utama di Kabupaten Bogor wilayah Bogor Barat, Bogor Selatan,
dan Bogor Utara dalam jumlah yang sama 34 responden per wilayah. Penentuan jumlah responden ini berdasarkan referensi Firdaus dan Farid 2008, bahwa ukuran
sampel yang disarankan untuk analisis dengan menggunakan Structural Equation Model
SEM adalah antara 100 – 200.
3.4. Metode Analisis Data
Untuk memperoleh hasil yang menjadi jawaban dari permasalahan penelitian, maka dilakukan pengolahan data dari data yang telah terkumpul. Pengolahan data
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan metode deskriptif melalui pembuatan tabulasi frekuensi sederhana berdasarkan jawaban
responden. Data serta informasi mengenai karakteristik responden dikelompokkan berdasarkan jawaban responden, ditabulasikan, dan dipersentasekan. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan alat bantu software komputer Microsoft Excel 2007 untuk tabulasi data, dan SPSS versi 15 untuk uji validitas dan uji reliabilitas kuisioner
yang digunakan. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan program LISREL 8.30 untuk analisis SEM. Metode-metode yang digunakan pada penelitian ini dijelaskan
berikut ini:
3.5. Metode Deskriptif
Metode deskriptif, yang dilakukan untuk mencari fakta dengan intepretasi terhadap sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok, dalam penelitian ini digunakan
untuk menggambarkan karakteristik kewirausahaan yang dimiliki para pelaku UKM agroindustri, dan kinerja pelaku UKM agroindustri terhadap akses pasar, kemitraan,
modal dan bahan baku serta kinerja terhadap tingkat produktivitas, dan nilai tambah. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada responden ditabulasikan
dalam kerangka tabel, kemudian data tersebut dianalisis untuk melihat hasil yang diperoleh.
Kinerja Wirausaha pada Unit Usaha Kecil Menengah UKM dan Yanti Nuraeni Muflikh
Agroindustri di Kabupaten Bogor
236 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011
Karakteristik kewirausahaan yang dianalisis bersumber dari beberapa referensi yang relevan Meredith, et al. 1996, dan Suryana 2003. Variabel manifest of exogen
dikelompokkan berdasarkan tiga variable laten exogen yaitu 1 variabel Karakteristik Kewirausahaan 2 variabel Kompetensi Kewirausahaan, dan 3 variabel Kinerja
Wirausaha. Karakteristik yang dikelompokkan sebagai variabel Kewirausahaan meliputi Percaya diri, Berani mengambil risiko, Inovasi, KetekunanKerja keras,
SemangatAntusiasme dan Toleransi terhadap ketidakpastian. Karakteristik yang dikelompokkan sebagai variabel Kompetensi Kewirausahaan meliputi Kemampuan
Manajerial, Kemampuan konseptual, Kemampuan Sosial, Kemampuan Mengambil Keputusan dan Kemampuan Mengelola Waktu. Sedangkan Karakteristik
kewirausahaan yang dikelompokkan dalam variabel Demografi meliputi Umur, Jenis kelamin, Suku Bangsa, Pendidikan Formal, Pendidikan Non Formal, Pengalaman
berusaha, dan Jumlah tanggungan keluarga.
Kinerja wirausaha dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk variable kualitatif kinerja wirausaha terdiri dari Persepsi Keuntungan Usaha, Kemudahan
memperoleh modal, Kemampuan memperoleh pengetahuan dan keterampilan, Kemampuan akses pasar, Pengakuan atas keberhasilan usahakinerja. Adapun variabel
kuantitatif kinerja wirausaha yaitu Pendapatan Keuntungan Usaha.
3.6. Skala Likert
Skala Likert merupakan variasi skala rating akhir yang dikembangkan oleh Rensis Likert untuk mengukur sikap masyarakat
1
. Skala yang banyak digunakan untuk pengukuran perilaku ini menggunakan ukuran ordinal sehingga dapat membuat
ranking walau tidak diketahui besarnya selisih antara satu tanggapan responden dengan tanggapan responden lainnya. Pada penelitian ini skala Likert digunakan
untuk menyusun skala pengukuran yang sederhana dan mudah dibuat guna mengukur karakteristik kewirausahaan. Skala rating akhir tersebut terdiri dari pernyataan yang
menyatakan mengenai penilaian terhadap karakteristik kewirausahaa yang dirasakan oleh pelaku UKM agroindustri berdasarkan indikator penilaian setiap karakter. Skala
Likert yang digunakan pada penelitian ini berjumlah lima skala. Pilihan lima skala tersebut atara lain, sangat tidak setuju diberi skor atau nilai satu, tidak setuju bernilai
dua, cukup setuju diberi nilai tiga, setuju bernilai empat, dan sangat setuju diberi nilai lima.
3.7. Uji Reliabilitas dan Validitas
Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, atribut-atribut pada kuesioner tersebut diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Melalui
pengujian tersebut diharapkan data yang terkumpul benar-benar dapat menggambarkan fenomena yang diukur dan agar hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pengujian validitas bertujuan untuk
1
http:www.statistikaindonesia.orgindex.php?option=com_contentview=articleid=60:skalalikertcatid=37: artikel-terbaruItemid=186 [20 April 2011]