Aspek Manajemen dan Hukum

57 setempat tidak menghasilkan limbah yang berlebihan dan tidak menimbulkan kebisingan Husnan dan Muhammad, 2000

6.3 Aspek Manajemen dan Hukum

Suatu manajemen yang baik tentu akan menyebabkan suatu usaha dapat berjalan dengan baik pula. Pada penelitian ini dilakukan analisis manajemen dalam masa operasi. Analisis tersebut meliputi : 1 Struktur Organisasi Meskipun masih sederhana, struktur organisasi di pembibitan ini sudah mampu menggambarkan pemisahan jenis pekerjaan dan pembagian tugas dengan cukup jelas. Jumlah keseluruhan karyawan yang terdapat di pembibitan Estie’s Orchid saat ini sebanyak delapan orang namun jumlah karyawan yang bekerja dan berkaitan langsung dengan pembibitan kompot berjumlah tiga orang. Struktur organisasi pembibitan anggrek Estie’s Orchid dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 . Struktur Organisasi Pembibitan Anggrek Estie’s Orchid Sumber: Wawancara dengan Pemilik Estie’s Orchid 2 Deskripsi Pekerjaan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jumlah orang yang terlibat dalam pembibitan kompot saat ini berjumlah tiga orang yaitu pemilik, penanggung jawab bibit kompot, dan pekerja. Bapak Wagiman selaku pemilik usaha pembibitan merupakan bagian inti dari usaha pembibitan ini dimana pusat perintah berada padanya. Selain sebagai pemilik modal, pemilik juga bertugas untuk melakukan berbagai kegiatan pemasaran atas produk yang dihasilkan yakni bibit kompot mulai Pimpinan Estie’s Orchid PJ Laboratorium PJ Pembibitan Seedling Pekerja PJ Pembibitan Kompot 58 dari promosi kepada rekanan, mencatat pesanan, hingga menerima hasil penjualan bibit kompot. Pemasaran ini biasanya dilakukan melalui telepon selular kepada rekanan pemilik dan media sosial seperti facebook dan blog. Sebagai pemegang modal, pemilik juga mengharapkan usahanya dapat berjalan dengan baik agar keuntungan yang diperoleh semakin meningkat sehingga pemilik juga mengontrol jumlah bibit kompot yang dihasilkan. Jika terjadi penurunan yang signifikan pemilik melakukan upaya untuk memperbaiki masalah tersebut. Penanggung jawab pembibitan kompot bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional di unit pembibitan kompot mulai dari kebersihan greenhouse , penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen, laporan penjualan serta mengontrol kinerja pekerja dalam membantu semua tugas teknis di unit pembibitan kompot. Pekerja bertanggung jawab dalam membantu PJ bibit kompot dalam semua pekerjaan di unit pembibitan kompot Estie’s Orchid seperti menyediakan media tanam, melakukan penyiraman, pemupukan dan kegiatan teknis budidaya lainnya. Jam kerja dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 17.00 WIB setiap hari Senin-Sabtu. Pekerja di unit pembibitan kompot baru direkrut ketika Estie’s Orchid memutuskan untuk menambah satu buah greenhouse. Sebelumnya hanya ada satu orang karyawan yang bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan operasional di unit pembibitan kompot Estie’s Orchid ini. Upah yang diterima pekerja sudah merupakan gaji tetap karena status pekerja memang sudah sebagai karyawan tetap di Estie’s Orchid dengan pemberian THR Tunjangan Hari Raya sebesar satu bulan gaji. Besaran gaji yang diterima PJ pembibitan kompot dengan pekerja di bawahnya berbeda, hal ini dikarenakan perbedaan tanggung jawab dan faktor lamanya waktu bekerja di Estie’s Orchid karena pekerja baru saja direkrut. Gaji yang diberikan pada karyawan berbeda yaitu sebesar Rp 1.450.000,00 untuk Penanggung Jawab pembibitan kompot, Rp 950.000,00 untuk pekerja pembantu dibawahnya. Jumlah gaji untuk pekerja lebih rendah dibandingkan dengan Upah Minimum Kota UMK Depok yakni sebesar Rp 1.424.797,00 pada tahun 2012, namun gaji tersebut adalah gaji bersih karena selain gaji 59 pekerja juga mendapat fasilitas lain seperti penginapan dan tunjangan hari raya THR. 3 Laporan Keuangan Laporan keuangan berisi informasi mengenai pengeluaran dana untuk kegiatan usaha pembibitan serta pemasukan yang diperoleh dari usaha pembibitan tersebut. Hingga saat ini unit pembibitan kompot Estie’s Orchid belum memiliki laporan keuangan yang baik. Pembukuan hanya berupa catatan mengenai produksi bibit kompot dan nota penjualan bibit kompot, itu pun terkadang ada penjualan yang tidak tercatat. Sebenarnya laporan keuangan dapat membantu usaha pembibitan dalam melakukan pengawasan kinerja usaha serta menjadi alat evaluasi kegiatan usaha pembibitan kompot. Pengkajian aspek hukum dapat didasarkan pada perizinan usaha perbenihan. Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 39 Tahun 2006 perorangan dan badan hukum wajib memiliki izin produksi benih apabila mempekerjakan paling sedikit sepuluh orang tenaga tetap, memiliki aset Rp 500.000.000,00 diluar tanah dan bangunan, serta hasil penjualan benih selama satu tahun paling sedikit Rp 5 Milyar, jika tidak memenuhi ketentuan ini maka cukup dilakukan pendaftaran. Usaha pembibitan Estie’s Orchid belum termasuk ke dalam usaha yang wajib izin karena hanya mempekerjakan delapan orang karyawan kurang dari sepuluh orang, dan hasil penjualan selama satu tahun sebesar Rp 207.000.000,00 lebih rendah dari Rp 5 milyar. Sampai saat ini usaha pembibitan anggrek Estie’s Orchid sudah terdaftar di Dinas Pertanian Kota Depok, sehingga sering mendapatkan perhatian berupa bantuan berupa perlengkapan rumah lindung serre ataupun undangan untuk mengikuti pameran dan seminar. Usaha pembibitan anggrek Estie’s Orchid juga sudah mendapatkan persetujuan lingkungan dari aparat Desa setempat. Analisis aspek manajemen telah menguraikan beberapa hal mengenai sistem manajemen yang terdapat di unit pembibitan kompot anggrek Estie’s Orchid terutama struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, dan laporan keuangan. Dari hasil analisa di atas dapat diketahui bahwa usaha pembibitan kompot anggrek 60 Estie’s Orchid secara manajemem layak untuk dilaksanakan karena telah memenuhi kriteria kelayakan, yaitu: 1 Manajemen sumberdaya manusia dan manajemen organisasi yang terdapat pada usaha ini telah dilakukan dengan baik. Hal ini dicirikan oleh adanya struktur organisasi serta adanya pembagian dan deskripsi tugas yang jelas dari masing-masing jabatan yang ada. 2 Perusahaan memiliki badan hukum dengan kekuatan dan konsekuensi yang mendukung berjalannya usaha ini, memiliki akta, sertifikat atau surat izin yang diperlukan untuk menjalankan usaha Husnan dan Muhammad, 2000. Badan hukum secara resmi baru akan diurus dan keberadaan usaha pembibitan ini pun telah diketahui oleh aparat Desa setempat. Sebaiknya usaha pembibitan kompot mulai membuat laporan keuangan sehingga proses pengawasan dan evaluasi pada usaha ini dapat dengan mudah dilakukan

6.4 Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya